Monkey D. Luffy

2.1K 164 66
                                    

Namanya adalah Monkey D. Luffy. Cucu tunggal dari sang pahlawan Angkatan Laut, Monkey D. Grap.

Seorang bocah periang yang tidak bisa diam. Yang mewarisi kekuatan sang kakek dan juga sifatnya yang nggak bisa diatur. Meski begitu Ia adalah anak yang sangat manis dan baik hati.

Berbeda dengan sang kakek yang bertubuh besar dan kekar, serta memiliki wajah yang sangar meski selalu berhiaskan cengiran lebar. Luffy memiliki tubuh yang mungil dan ramping. Tentu itu karena Ia masih kecil, namun dibandingkan kebanyakan anak-anak, Luffy memiliki tubuh yang paling kecil.

Kulitnya putih mulus. Dengan mata bulat dan selalu berbinar. Rambut halus dan hitam indah. Wajahnya yang bulat berhiaskan bibir merah ranum.

Intinya dia itu manis, dan akan tumbuh menjadi seorang pria yang rupawan.

Intinya, dia seorang omega.

Dan dia benci itu. Sangat benci.

.

.

.

Di dunia ini, selain pria dan wanita, ada gender yang lain; Alpha, Beta, dan Omega.

Alpha adalah pemimpin. Orang-orang yang memiliki jiwa pemimpin dan harga diri yang tertinggi. Kuat dan tak pandang takut.

Beta adalah para bawahan, orang kedua, yang mengikuti dan seorang pekerja keras. Pintar dan tak pernah mau kalah oleh Alpha. Meski pada akhirnya mereka akan selalu menjadi nomor dua.

Dan Omega. Oh omega yang malang. Memiliki posisi terendah di manapun. Seolah tak memiliki harga diri, dianggap hanya sebagai pemuas nafsu, penjaga rumah, dan pabrik anak. Itulah mereka di mata dunia. Jumlahnya paling sedikit, dan menjadi incaran para konglomerat, terutama omega pria, maka hanya para Celestial Dragon yang boleh memiliki.

Katanya karena Omega itu suci. Tapi menurut banyak orang, itu hanya sampah!

Omongan hina yang tak ada makna. Karena mereka tahu, bahwa di mata para makhluk jahanam itu omega bukanlah apa-apa selain barang.

Banyak yang memprotes, namun mereka akan hilang, ditelan oleh mereka yang harus melindungi. Dihapuskan dari sejarah dan dibuang tak dianggap.

Hingga satu-satunya perlawanan mereka adalah diam. Tak bersuara apabila ada seorang omega yang lahir. Berharap bahwa anak itu akan hidup tenang dan tak kan menjadi pelacur dunia.

Namun sayang, banyak dari mereka yang ditemukan. Keluarga dan desa mereka hancur. Katanya karena menentang pemerintah.

Oh mereka menentang, perarturan lain mereka terima, namun ini tak akan pernah.

Tak ada satupun warga yang kapok. Tak jarang pula para Marinir yang waras menangis tersedu ketika melakukan tugas mereka. Jika mereka bisa, akan disembunyikanlah para omega.

Jika mereka beruntung, para bajak laut baik hati atau pihak revolusioner akan datang dan membantu. Hanya dikala itulah, para Marinir itu akan bersujud dan memohon untuk membantu mereka, menolong jiwa-jiwa tak berdosa dari siksaan yang lebih kejam dari Neraka.

Sungguh miris, mengetahui fakta ini. Mengapa mereka yang harusnya menolong malah menjadi pejahat, sedangkat sang penjahat lebih memiliki hati dibandin mereka yang menyandang gelar "pahlawan".

Inilah mengapa sang pahlawan Angkatan Laut menyembunyikan cucu semata wayangnya. Menolongnya seperti Ia menolong omega lain. Tak mengerti mengapa putranya tak mau menjaganya sendiri, namun sadar, bahwa dengannya lah sang omega kecil bisa bebas.

Di desa kecil di pulau Dawn. Tersembunyi dengan aman dibawah naungan sang pahlawan. Tersembunyi, di lautan tenang East Blue. Namun tak untuk selamanya. Karena pada akhirnya sang burung kecil akan mencoba kabur dan terbang bebas di angkasa.

.

.

.

Menurutnya laut itu sangat indah. Luas dan biru. Membentang jauh di mata. Tak terlihat ujungnya dan menyimpan segala misteri yang masih belum diketahui.

Bebas. Laut itu bebas. Sama seperti langit, hanya saja laut itu masih lebih dekat.

Setiap pagi, ketiak Ia bangun dari tidurnya, deburan ombak adalah sambutannya. Kicauan burung dan hembusan angin menjadi pengiring. Pemandangan dermaga dan lautan luas di kaki langit, berhias awan ungu, pink, dan oranye serta matahari terbit adalah hal pertama yang Ia lihat dari jendela kamar kecilnya.

Tak jarang Ia bermimpi untuk pergi ke sana. Mengarungi lautan dan berpetualang. Melihat hal baru dan melakukan hal yang menyenangkan. Mendapat teman baru dan pengalaman baru. Itulah mimpinya.

Mimpi yang tak akan pernah Ia raih.

Senyum semringah di wajah kecil itu memudar. Kilau di netra coklatnya meredup. Dengan gontai sang balita kecil itu menuruni tempat tidurnya dan berjalan keluar kamar.

Kaki-kaki kecilnya membawa sang empu ke ruang tamu yang kosong, sebelum beranjak menuju dapur yang gelap dan sepi.

Sunyi. Sedih. Sendirian.

Sang balita kemudian berbalik dan menuju kamar mandi. Setelah mencuci muka dan gosok gigi Ia berjalan menuju kamarnya, mengambil baju baru dan mengganti baju tidurnya.

Setelah siap Ia berlari keluar. Berlari menuju dermaga, tepatnya ke sebuah bar.

Selama perjalanan senyumannya kembali muncul. Tawa riang keluar dari bibir mungilnya. Sambutan hangat para warga yang telah bangun menyambut kedatangan sang bocah.

Dengan lompatan semangat, sang bocah memasuki bar yang baru buka itu dan berkata, "MAKINO NEE-CHAN, AKU LAPAR!"

Inilah kisah Monkey D. Luffy. Seorang omega yang bermimpi untuk bebas.







:v

Kok ada cerita lain? Mana modelnya beda lagi. Tapi jujur, aku punya perasaan aku akan lebih nyaman di sini :v

Sama seperti cerita yang lagi satu, ini juga bakal acak update nya.

Btw, disini juga bisa request pair, dan sama seperti di fic yang lagi satu, saya nggak terima Law x ... dan ... x Luffy

Tapi aku mau kasih tahu, kalau nanti bakal ada hint AceLu, tapi mereka nggak pernah jadian, hanya onesided dari Luffy. Jadi jangan khawatir. Oh ya, Ace nggak bakal mati...

Atau iya...

Lihat saja nanti ya, karena untuk ngehapus perasaan Luffy ke Ace harus ada sesuatu yang bikin dia jadi jatuh ke tangan Law. Tapi aku belum tahu kayak gimana. Kalau ada yang mau ngasih saran, monggo, saya terima.

Juga, kalau ada kritik dan saran saya terima semua. Nggak usah sungkan.

Sekian dari saya, Nadya. Terima kasih sudah membaca. Ciao~

Up and DownTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang