Bajak Laut Yang Bebas

1.3K 133 38
                                    

Suara tawa riang, itulah yang menyambut Luffy. Dengan keraguan, kepala kecilnya menengok ke dalam bar melalui bagian bawah pintu bar.

Ramai, dan penuh dengan orang-orang mabuk. Mereka tertawa, saling bertukar cerita di sela minum mereka. Wajah-wajah gembira tanpa beban, itulah hal yang dapat Luffy lihat.

Iri. Ingin rasanya sang bocah bergabung dengan mereka. Ingin rasanya untuk bisa bercanda gurau bersama teman-teman. Tertawa bersama, gila bersama.

Ia ingin seperti mereka. Namun tak mungkin.

Omega itu, tidak boleh seperti itu.

Mereka tidak boleh liar. Harus anggun, harus patuh. Diam, jangan tertawa keras. Berpakaian rapi, harus menarik. Dan yang terpenting, tidak boleh bergaul dengan siapa pun. Atau kau akan diterkam.

Tapi apa gunanya, kalau pada akhirnya omega tetap dianggap barang. Cantik seperti boneka yang siap di pajang dan dimainkan kalau mau saja.

Luffy benci itu, dan Luffy iri akan kebahagiaan para bajak laut di dalam sana.

Ya, bajak laut.

Orang-orang yang kini berada di dalam bar milik Makino nee-chan - pengasuh Luffy. Orang yang sudah Ia anggap sebagai kakak atau Ibu sendiri - adalah bajak laut.

Sudah seminggu sejak kedatangan mereka kemari. Awalnya para warga takut, dan menolak kedatangan mereka. Namun setelah beberapa perundingan, sang Mayor menyetujui keberadaan mereka. Dengan catatan mereka tak akan membuat kekacauan.

Sungguh berbeda dengan bajak laut kebanyakan, mereka menyetujui persyaratan tersebut.

Netra coklat sang bocah berbinar, tatkala mendapati sosok sang pemilik bar, berdiri di balik meja bar sembari mengelap gelas bir di tangan. Wajah cantiknya berhiaskan senyuman manis. Tak ada sedikit pun rasa takut di kerumuni komplotan bajak laut.

Dengan ragu-ragu, dan perut yang berdemo minta diisi, Luffy melangkah masuk. Agak kesulitan melewati kumpulan manusia mabuk, namun sang bocah berhasil.

Dengan senyum kemenangan, Ia melompat ke atas kursi bar yang tinggi dan berkata, "Makino nee-chan, aku lapar!"

Seruannya menarik perhatian para pengunjung bar, termasuk sang empunya nama yang dipanggil. Raut wajah Makino berubah menjadi terkejut, dengan sedikit rasa khawatir, namun berubah dengan cepat. Senyum manisnya kembali muncul, menyambut kedatangan sang bocah bermarga Monkey D.

"Ah Luffy, selamat pagi. Kau sudah bangun ya? Mau sarapan apa hari ini?" sambut sang pemilit bar dengan ramah.

"Aku mau daging bacon dan telur mata sapi! Dengan bacon yang banyak!" Makino terkikik geli mendengar jawabannya.

"Baiklah, tunggu sebentar ya Luffy. Aku buatkan sekarang." matanya melirik sekilas ke seseorang, sebelum berbalik menuju dapur yang ada di bagian belakang bar. Meninggalkan Luffy sendiri bersama para bajak laut.

Dengan senyum senang sang bocah mengayunkan kakinya, senandung kecil dapat terdengar darinya. Lupa kalau Ia sedang sendiri di antara kerumunan bajak laut.

Kemudian senandungnya terhenti tat kala sebuah suara tawa berkumandang di sebelahnya.

"Dahahaha!  Oi bocah, dimana-mana, kalau bertamu itu ucap in salam dulu. Bukannya minta makan! Dahahaha, bocah bodoh, dahahaha!" tawa seorang pria berambut merah dan bertopi jerami, ditangannya terdapat sebotol minuman yang Luffy pikir adalah rum atau bir.

Wajah sang bocah memerah, bibirnya manyun tanda tak senang. Melihat reaksi imut Luffy, si pria berambut merah semakin tertawa, bahkan sampai memukul meja.

Up and DownTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang