Kemarahan Shion

317 37 18
                                    

Hening

Tidak ada yang bersuara selama beberapa detik. Daleman yang tadinya transit di pala Shion pun meresot. Ditarik Shion ke bawah. Memperlihatkan wajah Shion yang makin ga enak buat diliat.

Tiba-tiba Takumi dan Ren masuk.

Takumi yang baru masuk, berhenti mendadak di ambang pintu melihat ke-awkward-an ini.

Tapi tidak dengan Ren yang langsung aja nyelonong masuk kaya tikus.

"EH! NAPA NIH DIEM-DIE--ASTAGFIRULLAH! Demen amat si Shion ngemil daleman. Hobi baru?" Kata Ren saat lagi hening-hening nya.

"Hush!" Takumi menarik perut Ren kembali keluar kelas.

"Napa beb-- A-a-aa-aaa sakeettt"

Takumi mengabaikan pekikan Ren dan tetap berjalan keluar.

"Keluar sini lu, cari pawang dulu"

Sial banget si Shion

Udh hari pertama masuk skola

Udh ga sekelas ama doi

Udh itu, malah sekelas ama ni brontosaurus semua

Lengkap sudah penderitaan Shion

"Jadi... Siapa?" Geram Shion sambil memegang daleman itu. Ia hanya menatap kosong kedepan, tapi aura ungu hitam itu udah merambah ke seluruh kelas.

Semua langsung nunjuk Syoya.

Ntah ada mata di belakang pala Shion ato apa, pokoknya dia langsung menatap sinis ke Syoya.

Syoya yang merasa tertekan pun gelagapan.

"A-a-aaaa it-itu.... HAAAAAAAA! BANG YONA! IYA! PUNYA BANG YONA!" Syoya langsung saja nunjuk ke YonaSho yang juga udh mulai keringat dingin.

Ah, dasar upil kering laknat magadir manusia ga tau diri Umpat YonaSho dalam hati.

Gelud gelud gelud Ruki ternyata sangat bahagia. Ia benar-benar menikmati saat-saat susah YonaSho sambil ngemil popcorn. Jarang-jarang loh tetangga jahannam nya ini kena kaya gini.

Shion beralih ke YonaSho

"Bang, ini daleman toska nya mau gua bakar sendiri? Ato ama elu nya sekalian?" Shion mengeluarkan aura negatif yang makin kuat.

Mampus gua.

"It--"
Baru saja YonaSho mau membela diri, dari pintu muncul lah malaikat.

"Kaaaakk Shioonnn!"

Yang lain akhirnya bisa bernafas lega.

Mata Shion yang tadinya menggelap, akhirnya berbinar.

"REITOOOO!"

Shion gebrak meja, dan menghampiri Reito.

"Yak, drama gais" - Sukai memutar bola matanya, bosan.

"Ngapain ke sini?" Kata Shion sambil memegang kedua pundak Reito.

"Habis... Kata Kak Takumi, Kakak mau berantem" Mata Reito terlihat hampir berkaca-kaca.

"Ngga, ini ngga berantem kok" Elak Shion.

Reito memerhatikan wajah Shion lagi.

"Kok mukanya seram? Senyum dulu" Ucap Reito. Dengan kedua telunjuk nya, Reito mengangkat sudut bibir Shion keatas agar tersenyum .

Gemes banget Ya Ampun batin Shion

"Iya... Ini udah senyum" Dibalas senyuman Manis Shion yang buat gua meleleh
-/////-

"Aku ga kuat melihat ke-UwU-an ini" - Junki berlari keluar

"Keluar yuk, udh makan?" tanya Shion sambil mengacak rambut Reito gemas

"Ini mau ngajakin makan"

"Oyauda, ayok" Shion menarik tangan Reito.

Karena di kelas banyak kroco-kroco pengganggu, TsuruKira pun memilih meninggalkan kelas.

Seketika Kelas jadi adem.

"HAAAHHH... Aku ga suka ya, kalo di kelas jadi nyamuk" - Shosei

"Aku ga suka ya, kalo di kelas ga bisa tidur" - Keigo

"Pantes ga naik kelas, bucin nya udh menyebar melalui pembuluh darah" - Mame

"Ntar, gua harus traktir Reito mekdi" - YonaSho mantap

"Bawa aja Reito, ntar di tebas ama Shion" - ceramah Ruki

"Klo mau bawa ke mekdi, bawa gua lah. Kan gua yang panggilin istri nya kesini" Ucap Ren tiba-tiba.

BUK!

Takumi geplak pala Ren

"Sakit, beb"

"Eh itu lambe diayak dulu. Itu gua tadi yg langsung ke kelas sebelah. Inget klo Si Doi ada disana, ya udah. Daripada dia ngamuk" Kutbah Takumi santai.

"Hampir aja" - YonaSho

Akhirnya kelas pun damai kembali


Haaaahhhh....

Belum ada sehari mereka sekelas, udah kaya gini

Gimana klo besok? Lusa? Taun depan? Ga ada yang tau

Mungkin, mereka bakal akur (?)

Ya, mungkin aja

Mo nanya, mayan ga sih gaes?
Takut2 mau publish, nanti garing :(

Kisah JO1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang