Part 7

104 2 0
                                    

Saat ini tiffany berada di ruang kelasnya bersama kedua sahabatnya siapa lagi klau bukan dwi dan innah.

Kelas tiffany cs sedang jamkos jadi semua siswa bersorak gembira, ada yang buat konser dadakan, tidur, baca novel,dan ngegosip. Termasuk tiffany yang sedang membaca novel yg bergenre romanse, tetapi lain hal dengan kedua sahabatnya yang sudah berada di alam mimpi. Tiffany nagak habis fikir dengan kedua sahabatnya yang kebo banget. Ya ampunnn.

                              ****
Setelah melewati waktu yang sangat membuat kita ngantuk.
Sekarang semua siswa berada di kantin untuk mengisi purut mereka yang sudak keronjongan.

Daffa cs memasuki kantin yang udah banjir dengan siswa/i. Mereka berjalan menuju bangku pocok yang di sana sudah ada tiffani cs yang sedang menikmati makanannya.

"Ehemmm
Dehem seseorang dari belakang yang membuat mereka menoleh.
"Oh hay kak. "Jawab dwi gugup karena keberadaan rio.

Daffa cs duduk di depan tiffany, dwi, dan innah.
"Rio lo pesen gih kayak biasa". Kata dika dengan santainya.
"Kok gue terus sih, gue tuh capek dari kelas ke kantin lo klau mau makan ya pesen sendiri aja kenapa pada gue semua emangnya gue tuh pembantu lo yang gampang lo suruh suruh terus seenak jidat lo". Omel rio yang lebay.
"Bomat, cepat sana dari tadi ngomel ngak jelas aja". Balas dika santai.
"Seterahh". Pasrah rio.
Akhirnya rio memesan makanan dengan wajah kusutnya. 

Daffa cs dan tiffany cs sedang menikmati makanannya yang di temani dengan candaan receh dari rio yang sedang menggoda dwi.
Namun tiba - tiba,

Brakkkk

Suara gebrakan meja yang dilakukan oleh Qila tersebut membuat daffa cs dan tiffany cs terkejut.

"Haa. Cupu beraniya lo duduk dengan bebeb gue, lo itu ngak pantes duduk dengam mereka". Kata qila sambil menunjuk daffa, dika, dan rio.
"Teruss yang cocok duduk dengan mereka itu elo". Ucap innah dengan santainya.
"Yaiyalah gue. Gue kan cantik cocok lah duduk dengan mereka yg ganteng. Ngak kayak lo yang kucil dan bau. Iuu."kata qila yang sok cantik dan memandang mereka dengan jijik.
"Hee mak lampir justru elo tuh yang buat kita - kita jijik, dasar jalang". Cerocos rio yg tampang jijik yang di buat - buat.
"Hahahaha". Semua penghuni kantin ketawa atas ucapan rio yang blak-blakan.
" ihhh bebeb rio kok bilangin aku jalang". Ucap siska dengan nada manja
"JIJIK". Kata rio dan dwi bersamaan.
"Cieeeeeeee". Goda daffa, dika, tiffany, dan innah
"Uhuk uhuk keselek bucin gue".
Hahahaha . ". Semua ketawa melihat wajah rio dan innah yang memerah karena malu.
"Kok lo semua cuekin gue sih". Ucap qila dengan wajah merah menahan marah karena merasa di cuekin. 
"Ohh maaf. Gue ngak lihat klau mak lampir masih ada di sini". Kata innah dengan tampang polosnya.
"Tunggu pembalasan gue, lo semua akan menyesal.  Dan lo. Tunjuk tiffany". Lo harus berhati-hati dengan gue". Bisik Qila dengan wajah mengerai. 
"Dan gue tunggu itu adek tersayang ". Bisik tiffany dengan wajah datarnya tetapi menakutkan, sebelum tiffany pergi dari sana.

Qila yang mendengar ucapan tiffany menegang dan wajahnya seketika memucat. Kak tiffany.gumamnya

Daffa cs yang meliahat kejadian antara tiffany dan qila menatap bingung karena mereka melihat tatapan saling membenci di antara mereka dan penasaran apa yang sedang mereka bicaran.

"Daf apa yang mereka bicarakan?, tanya rio.
Daffa hanya mengangkat bahu sebagai jawaban pertanyai rio.

Sebenarnya daffa juga penasaran apa yang sedang mereka bicarakan.
Sepertinya gue harus cari tahu. Batin daffa.

                            ******

Maaf ya gays, gue baru upload lagi, gue baru dapat ide buat cerita ini lagi.
Dan maaf kalau cerita ini sedikit membosankan. Soalnya ini cerita pertama gue.

Jangan lupa vote and komenya.

Karena vote and komen kalian sangat berarti buat gue.

Mohon bantuannya teman-teman.


Next part

Fb:Andi Tifha

Fake Nerd Girls Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang