Kejora

6 1 0
                                        

2005
XI E
Usia 16 tahun

   Rasa nya baru kemarin kami semua memulai MOS sebagai siswa baru di SMA ini, tapi ternyata waktu berlalu sudah setahun dan kini kami sudah berada di kelas XI saat nya kami belajar untuk lebih bertanggung jawab dengan aktif sebagai anggota organisasi yang ada di sekolah.

  Kenal kan nama nya Bintang Kejora. Seorang wakil pradani di ambalan yang di miliki oleh Ambalan Kamajaya-Kamaratih. Bintang tipe manusia yang cukup bertanggung jawab walaupun kesan cuek dan tomboy selalu melekat.

  Aku adalah salah satu orang yang ada di lingkaran pertemanan Bintang walaupun bukan level sahabat tapi aku tahu seperti apa perjuangan Bintang menunjukan cinta untuk sekitar nya dalam diam, khusus nya untuk seorang Elang Laut.

  Sudah beberapa kali ini hampir sebulan aku lihat Bintang bolak balik ke kelas XI-2, untuk bertemu Randu dan Elang yang ternyata satu kepanitiaan untuk acara Persami akhir minggu ini. Awal nya aku pun heran kenapa harus Bintang yang status nya adalah pemimpin yang menghampiri anak buah nya, tapi ternyata itu memang salah satu dari sifat nya.

"Bintang itu ga kaya kita-kita yang apa-apa minta tolong, selagi ada cowok. Bintang mah selagi bisa dia kerjain sendiri, bakal dia lakuin apa pun itu selama dia merasa bisa dan sanggup." itu jawaban sahabat nya ketika ku tanya kenapa Bintang terlihat sibuk dan ga gabung dengan mereka.

Selama aku kenal Bintang baru kali ini aku melihat ada sesuatu yang beda dari dia, waktu itu ga sengaja aku melihat nya menatap sesuatu di kejauhan dengan pandangan yang menurut ku itu pandangan kagum, cinta dan rasa sakit yang jadi satu. Saat ku ikuti arah pandang nya ternyata di depan sana ada Elang sedang bergurau dengan salah satu kakel yang cukup dekat juga dengan mereka. Entah lah aku pun jadi penasaran dengan perasaan nya Bintang karena seingat ku sahabat ny pernah bilang kalau Bintang tipe yang susah jatuh cinta dan Bintang cukup tertutup untuk masalah asmara kepada sahabat2 nya.

Mulai dari saat itu setiap ada kesempatan pun aku dengan iseng nya mengamati gerak gerik gadis tercuek dan tergalak seangkatan.

   Acara yang di tunggu pun datang perkemahan sabtu-minggu/persami.
Aku hadir sebagai tamu undangan, sejak pertama datang Bintang sudah menyita atensi ku, dengan cara dia mengatur adik-adik kelas peserta persami. Tapi, di saat yang bersamaan dia pun tetap menhandle anak buah nya di kepanitiaan dengan sangat tegas dan tetap menyisipkan sedikit perhatian untuk Elang, walaupun sepele seperti membawakan air minum atau meminta istirahat gantian. Apapun itu dimata ku itu sangat manis.
  
    "Udah sana istirahat dulu Lang, ku bisa kok siapin peralatan buat games nanti" suara Bintang yang ku dengar sore itu
"Udah gapapa sekalian ntar abis siapin ini, biar ku sekalian mandi." ooh ternyata Elang yang ada di sana, saat ku intip lagi dari jarak lebih dekat mereka sempat sedikit adu argumen tentang siapa yang akan menyiapkan peralatan games buat nanti sore.

  "Kenapa ga kalian berdua aja barengan, biar cepat selesai juga, trus kalian bisa cepat istirahat sebelum acara mulai lagi" akhir ny aku angkat bicara saking gregetan nya.
Hitung-hitung bantu PeDeKaTe nya Bintang, syukur-syukur berhasil.

Itu satu dari sekian banyak hal-hal yang menurut ku konyol yang pernah di lakukan Bintang.
Saat malam nya, tengah malam waktu nya tidur, aku yang saat itu baru balik dari toilet melihat ada siluet seseorang yang mengendap-endap menuju ruang panitia. Setelah ku ikuti itu ternyata Bintang, yang ku tebak baru selesai dari jadwal nya berkeliling, ku tak sengaja melihat nya membetulkan posisi tidur beberapa panitia yang terlihat kurang nyaman, tapi begitu sampai di samping Elang yang tertidur, cukup lama Bintang terdiam, ternyata memperbaiki selimut dan sedikit membelai rambut Elang.

"Haahh Bintang kamu berani dalam segala hal, tapi untuk mengungkapkan perasaan kenapa sepengecut itu" batin ku.

Acara berlalu dengan sangat sukses, banyak hal yang ku perhatikan tentang seorang Bintang, dan aku sedikit tahu kenapa dia tidak mengungkapkan perasaan nya.
Banyak faktor yang menurut ku asal Bintang mau pasti bisa menerjang dan mengabaikan nya. Tapi ada satu yang tidak bisa di abaikan nya, yaitu perasaan sang kakak kelas yang juga menaruh hati pada Elang. Sebagai sahabat dan adik kelas Bintang mengambil keputusan untuk mengalah demi orang yang di sayang nya.

Bagaimana aku bisa tahu itu semua?

  Saat itu tepat sebulan setelah acara persami yang bisa di bilang sukses, siang itu jam istirahat aku ada di perpustakaan sekolah, disana ada Bintang dan kak Jingga (kakak kelas yang akrab dengan Bintang dan Elang).

"Bisa kan Bin, kamu tolongin kakak. Sekali ini aja, bantuin kakak biar bisa ngdate berdua Elang" kata kak Jingga
"Hmm aduh kak gimana ya, kenapa ga kakak aja yang ajak Elang langsung, pasti Elang nya mau kok" Bintang berusaha menolak dengan halus yang ku dengar saat itu
"Iihh kamu mah, kan kakak malu lagi juga kakak mau nembak Elang, jadi butuh persiapan" ujar kak Jingga masih dalam mode memaksa nya

Entah  aku seolah-olah bisa merasakan apa yang ada di hati nya Bintang saat itu. Sampai-sampai dalam hati ku menghujat kak Jingga dan merutuki kelemahan hati nya seorang Bintang yang pada akhir nya mau membantu si kakak kelas.
Sore itu mungkin akan jadi sore tersuram di hari nya Bintang, yang menyaksikan dan mendengar langsung orang yang di cintai nya dalam diam menerima cinta sang kakak kelas yang di sayangi dan di hormati. Dan sore itu juga terakhir kali ku lihat senyum tulus seorang Bintang, karena seterus nya sampai hari kelulusan pun yang kulihat hanya topeng senyuman yang selalu di perlihatkan oleh Bintang.
Dan semenjak sore itu pula kadar kecuekan Bintang meningkat 2x lipat.
Tapi, yang aku salut akan Bintang adalah hati nya yang tetap setia tertuju pada satu nama, tetap memberikan perhatian nya terhadap sekitar nya walaupun dengan sikap acuh nya. Tetap terlihat baik-baik saja. Tetap menjalani hari nya dengan semesti nya.

Karena menurut nya

"Cinta ga akan pernah salah, dan semua akan tetap berjalan sesuai kodrat dan tempat nya masing-masing"
 

  Yaahh demikian sedikit cerita ku tentang seorang teman yang berhasil ku perhatikan selama masa sekolah menegah atas dimana masa-masa itu masa nya mencari cinta dan jati diri.

Maaf kalau cerita ini membosan kan.
Karena saya masih belajar dalam hal menulis dan masih banyak kurang pengetahuan tentang dunia menulis.

Jika ada kritik dan saran silahkan ungkapkan di kolom komentar.

 

Seklumit Cerita Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang