Rezeki Tak Akan Tertukar

103 38 28
                                    

Mungkin kalian sudah sering membaca kisah seperti ini. Tetapi disini saya akan bercerita sedikit apa yang pernah saya alami.

Dipinggir  jalan depan komplek ada bapak penjual kerupuk palembang . Aku beli 3 bungkus.

Ku tanya bapak itu , "berapa, pak?"

Sambil nunduk bapak itu menjawab "Adik  ambil apa saja?"

Aku spontan mengernyitkan dahi, batinku, "kok bapaknya bertanya aku ambil berapa, yah?"
"3 kerupuk, pak." Jawabku

"45 ribu, Dek", jawabnya.

Ku sodorkan uang selembar 100 ribu.

"Berapa adek uangnya?" masih dalam posisi nunduk beliau bertanya.

Aku mulai bingung dengan pertanyaannya.
Ku jawab, "100 ribu, pak."

Bapak itu lalu berdiri meraba-raba kantong celananya sambil mengeluarkan beberapa uang.

Astaga… ternyata bapak itu ada masalah pada netranya dan sepertinya tidak bisa melihat.

Ya Tuhan.. kenapa aku tak pandai menjaga hati.
Maafkan jika hati ini belum mampu berbaik sangka sama orang

Bapaknya sibuk membongkar uang yang dikeluarkan dari kantong celananya. Nyaris dikeluarkan semua di tangannya.

Lalu dia bilang, "ambil saja dek kembaliannya."

Seketika aku terkejut mendengar intruksi dari si bapak.

Lalu secara spontan aku bertanya pada bapak itu, "Pak, kalau saya kasih uangnya 10 ribu terus saya ambil kembalinya 50 ribu dari tangan bapak dan bapak kan ga tau. Terus nanti bapak rugi dong?"

Lagi lagi jawaban yang sederhana muncul dari mulutnya, "Tuhan tidak akan salah alamat kasih rejeki.. dek, kalau sekarang saya harus rugi, saya yakin, Tuhan pasti sedang  menyiapkan rejeki lain buat saya. Hidup tak hanya sebatas untung dan rugi, tapi hidup belajar tentang sabar dan ikhlas," katanya.

Ah aku nih memang sensitif kalau ketemu orang hebat seperti ini Rasanya gak bisa nahan air dari pelupuk mata ini. Ooh Tuhan... Gemetar hati ini mendengarnya.

Bapak itu nanya lagi, "sudah ambil kembaliannya belum dek ?"(dengan bingung dan ragu)..akhirnya

Kujawab, "ga usah, pak! Hari ini Tuhan kirim rejeki untuk bapak."

Bapaknya senyum sambil bilang, "Terima kasih, ya dek."

Aku pun tersadar bagaimana Tuhan telah memberikan rezeki yang berlimpah..
Ya Tuhan..ampuni aku.., maafkan aku..dari setiap kegelisahan dan keraguan hati ini akan rejeki dariMu..

Disaat semakin susahnya mencari uang... si bapak penjual kerupuk  ini dengan keterbatasan matanya tetap bertahan dan yakin bahwa Tuhan selalu ada bersamanya..

Hari ini belajar lagi dari manusia hebat penjual kerupuk bahwa hidup tak hanya sebatas untung dan rugi.
sama halnya degan persahabatan tak sebatas untung dan rugi dalam menilai kebaikan dan pengorbanan sebab kebaikan dan pengorbanan tidak dapat dinilai atau diukur degan uang.

Semoga TUHAN senantiasa melindungi kita semua, Amin.

*Selamat pagi...GBU all* 🙏😊

________________

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 13, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Travel DiaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang