Bagian 7 (end)

14K 1.6K 147
                                    

Q : "Loh kok udah end aja?"

A : "Iya emang dibuat sedikit part-nya."

Q  : "Terus endingnya gak maksimal  dong?"

A : "Maksimal atau tidak itu relatif, tapi kalau mau ending plus extra part bisa kepoin di e-book nantinya."😘

Part ini ada sedikit hawt -nya yes

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Part ini ada sedikit hawt -nya yes. Jadi buat yang jomlo gosah ngenes lah. Buat yg di bawah umur jangan baca 😁😅

Buat silent reader, plis kasi bintang gpp kan? Oh iya, udah follow beluum?

❤️❤️❤️

Setelah perjalanan cukup panjang akhirnya mereka tiba di kota tujuan. Awalnya Bima memesan dua kamar hotel, tapi akhirnya dia mengurungkan niat. Pria itu lebih memilih menyewa cottage yang terletak tidak jauh dari tempat pertemuan dengan rekan kerjanya.

Sebuah cottage mungil di dekat pantai dengan fasilitas lengkap menjadi pilihannya. Terdiri dari dua kamar dengan satu kamar mandi dan pantry juga ruang tamu membuat serasa di rumah sendiri.

"Kamu bisa santai di sini bersama Chika. Oh iya, untuk makan, aku sudah pesankan," ujar Bima seraya merapikan dasi.

Cinta mengangguk.

"Papa, nanti kita jalan ke pantai, 'kan?" Chika berujar manja.

"Tentu! Sekarang istirahat dulu ya."

Gadis kecil itu berlari ke kamar sambil bersorak.

Bima menatap Cinta yang sedang menikmati udara segar dari balik jendela.

"Kamu suka?"

Gadis itu tersentak tak menyangka Bima sudah berada di sampingnya.

"Suka, saya suka," balasnya menoleh sekilas lalu kembali menatap ke depan menikmati pantai dengan ombak kecil yang tak henti menyapa pasir. Ia merasa tak percaya hingga detik ini tentang hidupnya. Tersia-sia bersama keluarga tiri dan kini mendapatkan kenyamanan bersama orang lain.

Cinta merasa dirinya seolah sedang hidup di cerita dongeng yang sering ia angankan. Mungkin benar apa kata ayahnya dulu. Bermimpilah sejauh yang engkau ingin, kelak kau pasti dapatkan satu dari seribu mimpi itu, meski harus melewati hal yang bisa saja membuatmu terantuk.

"Melamun?"

"Enggak, Om. Cuma ...."

"Cuma apa?"

Bukan Salah Cinta ( Projects With Batik Publisher)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang