"kak, mau kemana?" – aku saat melihat kakakku yang baru saja menuruni tangga dengan baju yang paling sering dikenakan saat ia mau pergi.
"studio. Mau latihan sama anak-anak. Kenapa? Mau ikut?" – Yoon Gi. Dia tidak memperhatikan aku yang sedang berbicara padanya. Ya, sudah kebiasaan.
"ada Ji Min?" – aku.
"ada. Makanya aku ngajak kamu, dek! Ayo, siap-siap, aku tungguin! Lama tinggal!" – Yoon Gi.
"ya, tunggu!"
Aku langsung bergegas ke kamarku dan mengganti baju piyama pink ku dengan baju pergi. Dan mengikat rambutku dengan high bun. Lalu, aku langsung keluar kamar dan menghampiri Yoon Gi.
"ayo!"
"buset! Semangat amat dek ku? Karna ada Ji Min nih pasti.."
Ya, aku selalu bersemangat kalau ada Ji Min. tapi aku juga senang saat bertemu dan ikut berkumpul dengan mereka.
"apa si?!"
"hahaha... yaudah ayo!"
Kami berdua memasuki mobil milik Yoon Gi. Dan kami berangkat ke studio latihan mereka.
***
Studio latihan
"guys!" – Yoon Gi
"eh hai!" – all member
"eh, ada Ha Na!" – Tae Hyung.
"iya dong! Ha Na harus selalu ada pas kalian latihan, biar kalian selalu semangat!" – aku.
"semangatin apanya? Ngacauin iya... haha" – Yoon Gi.
"heh! Ya ampun.. untung kakak sendiri.." – aku.
"udah-udah jangan berteman!" – Tae Hyung
"berantem, Tae!" – Ji Min
"eh iya.. haha" – Tae Hyung.
"Kak Seok Jin, kemarin janji mau bawa makanan khusus Ha Na, mana??" – kataku.
"ini!" – Seok Jin. Dia memberikan bungkusan yang baunya sudah tercium ke hidungku.
"wah, wangi banget!" – kataku yang langsung membuka bungkusan dan kotak yang ada di dalamnya.
"ih, ga dibawain juga nih kita?" – Ji Min.
"iri aja nih!" – Jung Kook. Aku lihat Ji Min sudah melihat ke arah Jung Kook dengan sinis.
"nih, kubagi!" – Kataku.
"suapin ya?" – Ji Min yang langsung menghampiriku dan langsung membuka mulutnya. Aku menyuapkan makanan ke mulut Ji Min.
"pepet terus, Jim!" – kata Ho Seok yang di susul tawa yang lainnya. Aku berusaha tidak mempedulikan kata Ho Seok, berusaha agar tidak salah tingkah, dan berusaha agar tidak terlihat gugup di depan Ji Min.
"kamu kenapa, Han?" – tanya Ji Min.
"hah? Apa? Nggak!" – kataku. Aku sudah tidak bisa menahan rasa gugupku ini karena wajah Ji Min yang kini sangat dekat denganku. Aku perlahan menjauhkan tubuhku dari Ji Min dan berusaha tidak menatapnya.
"kenapa mukamu merah begitu?" – kata Ji Min. dia tersenyum. Dan senyuman itu membuat diriku gila.
"merah apanya?" – kataku sambil memegang kedua pipiku.
"haha... ya sudah, aku mau lagi!" – Ji Min.
"ih, kan ka Seok Jin bawa makanannya buat aku kenapa jadi kamu yang makan, Jim?" – kataku sambil berkacak pinggang.
"pelit banget sih! Satu lagi saja!" – Ji Min. lagi-lagi dia mendekat padaku, dan lagi-lagi aku merasa wajahku memanas.
"kenapa wajahmu memerah lagi?" – Ji Min.
"ah? Ngga, apaan si?! Kalau mau ambil saja sendiri dan kembali latihan! Jangan menggangguku dan makananku ini!" – kataku. Ji Min tertawa. Dia meraih tanganku, menyendokan makanan, dan menyuapkannya ke mulutnya dengan tanganku. Dan aku... aku hanya bisa diam dan menatapnya, dan aku yakin dia dapat melihat wajah merahku.
"ahahaha! Lucu sekali!" – kata Ji Min. dia mengacak-acak rambutku dan kembali berkumpul bersama teman-temannya.
Apa-apaan itu tadi? Dia mengacak-acak rambutku dan mengatakan aku lucu? Ada apa dengannya? Kenapa dia sangat berbeda hari ini?
***

YOU ARE READING
Should I Stop This Feeling?
Fiksi Penggemarnew story update from me yo yo ayo dibaca gengs! jangan lupa vote sama comment nya ya