4

7 1 0
                                    

Rumah Jung Kook

Aku dan Ji Min tiba di rumah Jung Kook. Dan disana sudah berkumpul 6 laki-laki tampan. Ya, hanya aku satu-satunya perempuan di sini. Mereka? Jung Kook, Tae Hyung, Ji Min, dan Ho Seok bermain game xbox kepunyaan Jung Kook. Kakak ku melakukan kegiatan yang tak pernah bosan dia lakukan dan dia bisa lakukan itu tak peduli tempat dan waktunya, yaitu tidur. Seok Jin dan Nam Joon berada di dapur memasak makanan untuk makan malam. Dan yang aku lakukan hanyalah memainkan ponselku dan memakan cemilan-cemilan yang ada di rumah Jung Kook.

Lama-lama aku merasa bosan. Aku pergi ke dapur berniat untuk membantu Seok Jin dan Nam Joon.

"kak..." – aku.

"Ha Na? kamu ngapain ke sini?" – Seok Jin.

"aku mau membantu kalian. Aku bosan!" – kataku.

"tidak perlu, Han. Ini sudah mau selesai. Kau tunggulah di depan bersama yang lainnya.

PRANGGG!!!

"NAMJOON!!!" – teriak Seok Jin.

"ada apa?" – Ho Seok.

"YA TUHAN KAK NAM JOON, KENAPA HOBI BANGET PECAHIN PIRING DI RUMAH JEKA???" – Jung Kook.

"aduh jeka, maaf ya! Aku gak sengaja.. tadi agak licin pas aku ambil piringnya" – Nam Joon.

"biar aku sajaa yang bereskan! Kalian keluar dari dapur, duduklah di meja makan, makanannya akan kubawa ke depan sebentar lagi!" – Seok Jin.

"baiklah! Maaf kak merepotkan!" – Nam Joon.

Kami semua menunggu makanan datang dibawa oleh Seok Jin. Rasanya sangat lapar. Dan makanan buatan Seok Jin adalah makanan terenak setelah masakan mama. Seok Jin adalah yang tertua diantara kami semua dan dialah yang paling pintar masak. Aku bisa masak tapi tidak sejago Seok Jin

"makanan sudah siap! Hati-hati panas!" – Seok Jin. Dia membawa wajan besar berisi ttopoki yang harumnya sangat membuat kami semua tak sabar untuk menghabiskannya.

"waaahhh!" – kami semua sangat antusias untuk memakannya sampai saat makanan itu baru mendarat di meja makan, kami semua sudah siap dengan sendok dan piring kami masing-masing.

"eeehhhh! Semuanya stop! Jangan ada yang ambil dulu! Kebiasaan banget sih kalian ini..." – Seok Jin. Kami menatapnya dengan tatapan yang bingung.

"aaahhh aku lelah dan sekarang aku sudah kelaparan! Kok kakak tega biarin kita kelaparan?" – Yoon Gi.

"kak, kakak kan daritadi Cuma tidur." – Jung Kook.

"lalu?" – Yoon Gi.

"sudah... sudah! Berdoa dulu sebelum makan! Kalian ini kenapa selalu lupa sih??" – Seok Jin

"oh iya, ayo mulai!" – Nam Joon. Lalu kami berdoa bersama dan setelah selesai, kami mulai mengambil ttopokinya dan mulai memakannya.

***

Setelah makan aku memutuskan melanjutkan tugas laporanku yang tadi sempat tertunda. Tiba-tiba Ji Min menghampiriku lalu duduk disampingku dan sangat dekat, dan kalian pasti tahu keadaan jantungku dan hatiku saat ini. Aku sekeras tenagaku mengarahkan konsentrasiku HANYA pada tugas laporan ku agar tak terlihat aneh karena salah tingkah.

"hey, jangan terlalu serius begitu, kamu ntar bisa sakit!" – Ji Min.

"e-eh, iya hehe!" – kataku.

"masih mengerjakan yang tadi?" – kata Ji Min.

"iya. Kok rasa-rasanya banyak banget ya? Huft!" – kataku sambil menghela napasku. Jujur tugas-tugas di awal kuliahku ini sangat membuatku lelah.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jan 14, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Should I Stop This Feeling?Where stories live. Discover now