15

2.5K 273 8
                                    

Sejak kemarin, Tzuyu dan teman-temannya di tambah dengan pasukan tukang pukulnya sudah tiba di pulau Jeju. Rencananya malam ini juga mereka akan menyerang NCT Dream, seharusnya ini hanya menjadi urusan Tzuyu dan Chenle saja, tapi Chenle begitu pengecut dengan meminta bantuan.

Setelah membagi tugas kepada pasukan tukang pukulnya, Tzuyu yang lainnya fokus menyiapkan persenjataan. Tzuyu, Jeongyeon, Dahyun, Chaeyoung, Yeji, dan Chaeyeon akan fokus ke pertarungan jarak dekat, meskipun mereka menyimpan sebuah pistol. Ryujin akan menyerang dari dua titik, jarak jauh dan dekat. Yuna akan menyerang dari jarak jauh menggunakan panahnya. Tukang pukul Tzuyu akan ikut menyerang apabila semua anak NCT muncul.

Tidak butuh waktu lama untuk bersiap-siap, kini Tzuyu, Jeongyeon, dan Yeji sudah berada di depan pintu masuk club malam yang menjadi tujuan utama mereka. Mereka melangkah masuk dan di sambut oleh para penjaga, Tzuyu menunjukkan tiket masuknya dan para penjaga mempersilahkan Tzuyu dan dua orang di belakang yang mengikutinya.

Tzuyu, Jeongyeon, dan Yeji saat ini menggunakan pakaian sepertu orang yang akan ke club mewah seperti pada umumnya, meskipun awalnya Tzuyu ragu karena nantinya mereka akan bertarung habis-habisan dan harus menggunakan pakaian yang sedikit terbuka?

Mereka bertiga tiba di lantai empat belas, tempat bar itu berada. Mereka memilih tempat yang agak sepi, tapi cukup untuk mengawasi anak NCT Dream dari jauh.

Sedangkan di sisi lain, tim penyusup akan segera melancarkan aksinya. Dahyun dan Chaeyeon mulai masuk ke dalam ruang musik, para penjaga yang ada di ruangan tersebut terkejut dan hampir menodongkan pistol mereka.

"Apa kalian bisa turunkan pistol kalian?" Tanya Dahyun sambil sedikit ber-aegyo.

"Kami hanya artis yang ingin berlatih saja," Chaeyeon memasang ekspresi yang sedikit menggoda para penjaga tersebut.

Chaeyoung dan Ryujin mulai perlahan masuk dan menuju tangga yang tak jauh dari pintu.

"Apa kalian mau mendengar lagu kami?" Dahyun tidak lagi ber-aegyo, malah sekarang ia mencoba menggoda.

Para penjaga itu berdiskusi.

"Baiklah," Dahyun dan Chaeyeon mulai duduk bersebelahan di depan piano setelah para penjaga itu mengizinkan.

Para penjaga itu fokus kepada Dahyun dan Chaeyeon, mereka tidak sadar sedari tadi ada dua kurcaci yang berhasil menyelinap.

Saat Dahyun dan Chaeyeon asik berduet, Chaeyoung dan Ryujin sudah hampir mencapai lantai lima, mereka terus berlari tanpa henti.

Dahyun dan Chaeyeon menyudahi penampilan mereka dan mereka langsung membuat kejutan kepada para penjaga. Mereka langsung menyerang penjaga yang jumlahnya cukup sedikit. Para penjaga itu kalah telak dari Dahyun dan chaeyeon, dan mereka berdua segera berlari menyusul Chaeyoung dan Ryujin. Dahyun mengeluarkan sebuah alat komunikasi, begitu juga dengan Chaeyeon.

"Cek, Chaeyoung cebol?" Dahyun mencoba mengirim pesan suara lewat alat komunikasinya kepada Chaeyoung.

"Masuk, siapa yang kau panggil cebol? Sadar ya kau juga cebol," ucap Chaeyoung di seberang sana.

"Dimana kau sekarang?"

"Lantai tujuh. Aku akan menunggumu di sana, jangan gunakan lift."

"Aku tahu itu."

Kembali ke tiga orang yang sedang berada di bar mewah, ralat, mereka sudah keluar bar sejak target mereka pergi. Kini mereka berada di lantai dua puluh tiga, sedangkan target mereka di lantai dua puluh empat.

"Yuna-ya," Yeji mencoba menghubungi Yuna atas perintah Tzuyu.

"Ya eonnie ada apa?"

"Kata Tzuyu sunbae bersiaplah."

I Love You Psycho [ 사랭해 싸이코 ] (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang