17

2.6K 256 7
                                    

Tzuyu sudah kembali fokus kepada pekerjaannya di kantor, lukanya sudah hampir sembuh, Jeongyeon pun juga sudah bekerja. Tzuyu tidak sendiri, ia ditemani oleh Sana yang baru saja datang dengan membawa segelas susu coklat hangat.

Sana meletakkan susu tersebut di meja kerja Tzuyu.

"Minumlah."

Tzuyu mendongak melihat Sana.

"Itu minumlah," Sana menunjuk susu yang ada di meja Tzuyu.

Tzuyu pun melihat ke arah susu yang ditunjuk oleh Sana, kemudian ia mengambilnya dan meminumnya.

"Terima kasih," Tzuyu tersenyum kepada Sana.

Sana yang melihat Tzuyu tersenyum pun langsung menundukkan kepalanya, baginya senyum Tzuyu itu sangatlah manis hingga membuatnya tidak kuat jika melihat senyum itu.

Tzuyu berdiri lalu menghampiri
Sana dan langsung memeluknya dari belakang.

"Eh? Ada apa?" Tanyanya kepada Tzuyu.

"Tidak apa-apa, aku hanya ingin memelukmu saja. Terima kasih sudah merawatku kemarin."

"Itu sudah menjadi tugasku sebagai seorang asisten dari pembunuh yang hampir membuatku pergi ke surga."

Tzuyu cemberut mendengar perkataan Sana, nyatanya Sana tidak serius mengatakan itu.

"Aku pikir kau melakukannya karena kau suka padaku, ternyata tidak," Tzuyu mulai melepaskan pelukannya.

Tapi Sana menahan tangan Tzuyu.

"Siapa yang suka padamu? Aku kan bilangnya cinta bukan suka."

"Benarkah?"

"Ne."

Tzuyu langsung mengeratkan pelukannya.

"Sana, jadilah milikku."

"Kau tahu jawabannya, Tzu."

"Benarkah? Terima kasih, Sana-ya," Tzuyu semakin mengeratkan pelukannya.

Sana melepaskan pelukan tersebut, ia membalikkan badannya, pandangan mereka bertemu, tangan kanan Sana terangkat untuk mengelus pipi Tzuyu, sedangkan Tzuyu terus menatap Sana sambil tersenyum.

Tiba-tiba saja Sana menempelkan bibirnya ke bibir Tzuyu, Tzuyu sedikit kaget tapi kemudia ia membalas ciuman Sana, melumatnya dan menggigit bibir bawah Sana untuk memperdalam ciuman mereka.

"Ekhem," Sana dan Tzuyu langsung melepaskan tautan bibir mereka.

"Astaga, bayiku sudah besar."

"Jeongyeon eonnie kenapa tidak mengetuk pintu dulu?"

"Biasanya juga tidak, Tzu. Kau saja yang tidak mengunci pintu saat ingin berciuman."

"Mau apa kau kesini?"

"Ini," Jeongyeon memberikan sebuah undangan kepada Tzuyu.

"Eh? Kau akan menikah dengan Nabong eonnie?" Tanya Tzuyu kepada Jeongyeon.

Jeongyeon hanya mengangguk, lalu pergi dari ruangan Tzuyu.

"Aku tidak menyangka Jeongyeon eonnie yang pabo itu akan menikah."

"Dasar evil maknae."

Tzuyu tertawa mendengar ucapan Sana, memang benar sejak kecil Tzuyu sudah di juluki evil maknae oleh teman-temannya.

"Tzuyu, ayo kita makan siang di taman."

"Ne, ayo."

Tzuyu dan Sana pergi ke taman di belakang kantor mereka untuk menghabiskan waktu makan siang mereka.

I Love You Psycho [ 사랭해 싸이코 ] (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang