7

20 4 1
                                    

Aku ada rekomendasi cerita buat kalian, apalagi buat kalian yang suka baca tentang perjodohan, dijamin deh. Di tambah bumbu-bumbu nya yang halus nan lezat gaiss....
Langsung cek aja di WP
NisrinaUlya judulnya nazar 17 tahun. Pas tu buat remaja-remaja kek kalian.

Happy reading

*****

Suasana yang sangat mendukung, malam ini turun hujan dan biru sedang ngopi bersama papanya -sangat jarang ia kumpul sama papanya apalagi ngopi bersama-

"Biru udah punya pacar?" Tanya papa secara gamblang.

"Belum pa, mungkin OTW,"

"Lhoh udah ada ya, siapa? Padahal kalo belum ada, mau papa jodohin sama anak temen papa, cantik-cantik loh" ucap papa mengiming-imingi.

"Apasih pa, udah bukan zamannya Siti Nurbaya kali. lagian biru kan ganteng, pasti banyak yang mau lah" biru berucap sambil membenarkan posisi rambutnya.

"Iyadeh, kan anaknya papa. Siapa sih cewek yang bikin kamu kesemsem begini, biasanya juga ogah yang namanya pacar-pacar an" papa tertawa mengingat tingkah anaknya kala itu.

"Biru pengen nikah pa," biru melamun, tanpa sadar ia mengungkapkan isi pikirannya.

Papa melongo, "sama siapa?" Hanya itu pertanyaan yang keluar dari mulut papa.

"Sama orang lah, yang di cintai biru"

"Iya siapa, biar papa lamarkan"ucap papa enteng.

Sebentar papa dan biru menyesap kopinya masing-masing, biru tampan berpikir dan sekaligus kaget mengetahui respon papanya atas keinginannya.

"Beneran?" Tanya biru antusias.

"Iya sayang,"

"Papa nggak keberatan kalo biru nikah pas masih SMA?"

"Ngapain keberatan, toh lebih baik dari pada pacaran kan"

Wagelaseh,

Nikah Lo ini

Masih SMA

"Eh bentar deh" papa biru mengkoreksi pernyataan anaknya yang ingin menikah.

"Apa pa?"

"Kamu pengen nikah karena apa, Nggak ngehamilin anak orang kan?"

"Papa deh, mikir nya kejauhan. Ya masa biru ngelakuin itu tapi belum nikah."

"Kirain,"

"Btw, papa nggak kangen mama?" Tanya biru tiba-tiba.

"Ya kangen lah, suami mana yang nggak kangen ditinggal istrinya berminggu-minggu" ucap papa menerawang, melihat air hujan yang turun.

"Papa kuat deh nahannya," celetuk biru.

"Heh?"

*****

Selesai dari kantin, Mia memilih rebahan di ruang UKS. Lagi pula ruangan ini tidak pernah di jaga dan jam pelajaran pun kosong di karenakan guru nya sakit.

"Isna nggak ikut?" Tanya Mia ketika Isna hendak membuka pintu.

"Nggak ah, gue mau nongkrong sama temen-temen aja, ngegosip."

"Dih, dosa ah. nggak kasian yang di gosipin tapi kasiannya ke Lo"

Isna terkekeh, "paansi, kan gue nggak banyak dosa,"

"Ya kan Lo nge gosip tiap hari, bege!"

"Bodoamat lah, yang kita gosipin kan Lo, juga gue udah ngomong sama Lo kan, Bye" Isna berlari keluar ruang UKS.

behind the coverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang