Waktu menunjukan pkl. 22.00 para siswi di asrama sekolah sudah terlelap.
Suara massage dari handponenya membangunkan putri. Dia menerima voice note dari kaka nya, Selfi yg juga bersekolah disekolah yg sama.entah apa yg ada di voice note tersebut hingga membuatnya loncat dari tempat tidur dan mencari-cari kakanya seorang diri.
Disebuah ruang nan gelap dilantai paling atas sekolah, empat siswi kelas 3 mengucapkan janji semati mereka.
Lilin yg ditangan mereka adalah saksi perjanjian berdarah dan sumpah mati mereka."Kami mengikrarkan janji, nama ku Aulia , Nama ku Rani , nama ku Rara, aku selfi. bersumpah kami harus mati hari ini . Mungkin alasan kami berbeda , namun kami sudah membuat keputusan ini dg setulus hati.
Jika ada alasan yg membuat kami tidak mati malam ini, kami bersumpah tetap menghormati janji ini. "Mereka pun menorehkan kertas perjanjian itu dg darah ditangan mereka yg sebelumnya mereka sayat sedikit dg sengaja.
.
.
.
.
Sementara itu putri hendak pergi ke asrama kakaknya digedung terpisah , namun belum sempat dia menginjakan kaki digedung tersebut. Putri melihat stick led yg menyala jatuh dari atas gedung tentu saja putri merasa kaget dan tidak lama setelah itu seseorang jatuh mengikuti lampu stick tersebut. Seseorang itu adalah Selfi kakak putri yg sedang dia cari.
Putri histeris ketakutan dan menangisi kakaknya sebelum pihak sekolah dan kepolisian datang.Keesokan harinya semua siswi berkabung atas meninggalnya Selfi yg diperkirakan bunuh diri. Satu persatu teman yg mengenalnya diintrogasi termasuk Rara sahabatnya.
Namun Rara hanya diam tak mau bicara sepatah katapun. Ada yg bersaksi bahwa Rara dan Selfi sudah tidak lagi berteman beberapa hari terakhir.
Rara pun sempat pindah kamar bersama Aulia dan Rani meskipun mereka tak satu kelas.
Setelah keluar dari ruang introgasi rara berlari ketoilet disusul Rani dan aulia yg mengejarnya.
Rara muntah-muntah sambil menangis ditoilet."Ra kamu ga apa2?" Tanya aulia, rara lalu keluar dari toilet
"Tadi kamu ditanya apa aja?" Tanya Rani
Rara kembali menggeleng.
Rara pun pergi ke kelasnya meninggalkan Aulia dan Rani yg sedari tadi mengikutinya.
Ketika masuk kelas Rara dihadang beberapa teman sekelasnya...
Dihujani beberapa pertanyaan yg menyudutkan rara."Ra sebenernya apa yg terjadi sih sama selfi ra? Dia ko bisa sampe bunuh diri gitu ? Apa dia cerita sama kamu tentang masalahnya? Tanya teman2nya
"Ga mungkinlah selfi bunuh diri, itu mustahil. Selfi cantik, pinter, dan kaya"sambung alif
"Ya terus apa dong alasannya, kasian dia itu anaknya pendiam dan ga banyak bicara juga ga banyak tingkah" tanya nabila.
Mendengar perdebatan alif dan nabila, rara hanya terdiam."Nah itu dia, mungkin karna diputusin sama pacarnya kali. Rata2 orang yg bunuh diri itu karna patah hati" kata alif
"Kenapa kamu ngomong kqya gitu?" Tanya Rara membuka suaranya
" bisa aja kan ? , atau jangan2 selfi sakit hati karna kamu udah buang dia" kata alif
"Cukup!!!!" Kata Rani yg tiba -tiba datang
"Tolong jangan hakimi rara kaya gitu , rara bukan penjahat" bela Rani"Oiya katanya Sih denger2 sebelum selfi meninggal, kamu , Aulia dan rara bareng2. Apa selfi ga bilang sama kalian tentang masalahnya?" kata alif pada Rani
"Daripada sibuk mikirin urusan orang lain lebih baik kamu perbaiki bahasa inggrismu, kamu tau nilai bahasa inggrisnu merah?" Kata Rani mengancam Alif
"Ayo ra kita pergi darisini" Rani lalu mengajak Rara pergi"Loh ko dia bisa tau sih nilai ku anjlok" gumam alif dalam hati.
Saat dikantin Alif kembali melihat Rara, Aulia dan Rani sedang mengantri mengambil makanan. Alif melihat rara tertunduk saja lalu Alif yg kala itu selesai makan membawa piringnya dan sengaja menumpahkan sisa makanannya ke baju rara.
![](https://img.wattpad.com/cover/211522729-288-k17447.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
PERJANJIAN BERDARAH
Horrorperjanjian kematian yg dilakukan Sekelompok siswi dari asrama perempuan menimbulkan banyak misteri dan pembalasan dendam. akankah mereka semua mati?