Padamu, banyak cerita yg hendak kubagi.
Sekira setumpuk gunung, sebanyak itu kata terangkum.
Hanya saja, sedari dulu menunggu, tak ada temu waktu.
Pun tak ada celah kesempatan untuk menyalurkan kata-kata.
Dalam balut sepi aku mencoba sabar. Menunggu tuan rumah membuka pintu lebar-lebar.Lambat laun satu dua tanya mulai muncul dan menggema.
Firasat dan bayang hitam berulangkali menggangguku.
Aku menepis, mencoba berdialog dengan Tuhan melalui doa.
Pintaku, semoga semua baik-baik saja.Hingga suatu kali pertanyaan yang menggumpal, pecah.
Berhamburan keluar menuju jawabannya.
Kotak pandora terbuka.
Darinya keluar segala macam rahasia dan kesedihan.
Saat itu hanya ada satu yang bisa menyelamatkan; harapan.
Harapan untuk tetap hidup dan bahagia.