Bagian 1

10 1 0
                                    

    Aku berjalan di koridor sekolah yang sedang ramai oleh murid- murid yang berlarian menuju Mading sekolah. Orang- orang tampak sangat antusias melototi dinding madding sampai berdesak-desakan. Ah paling pengumuman biasa,pikirku. Aku tak tertarik untuk ikut mendekat. Memilih langsung menuju ke kelas ketika Meista, sahabatku memanggilku agar segera menghampirinya.

     “ Ada apa?”
    “ Nih lihat! sekolah kita akan mengadakan seleksi untuk lomba OSN bulan depan. Yang lolos seleksi akan mewakili sekolah di tingkat kota.” katanya sambil menjulurlan selembar poster kehadapanku.

Aku membacanya dengan seksama. Menarik juga,pikirku. Jarang – jarang aku ikut lomba seperti ini. Selama ini aku tidak pernah tertarik pada lomba- lomba yang diumumkan di sekolah. Aku memang sedikit pemalu. Mungkin terakhir kali ikut lomba itu ketika TK dulu , lomba mewarnai.

   “ Kau mau ikut nai?” Tanya Meista
   “ Hmmm… aku pengin ikut. Tapi aku nggak yakin deh bakal lolos seleksi. Nilai – nilai raporku selama ini kurang meyakinkan. Apa iya aku bisa bersaing dengan yang lain?” tanyaku ragu
Memang, aku tidak begitu pandai di kelas. Selama ini aku selalu menduduki peringkat 6 di kelas. Mungkin karena sebab itulah, aku tak pernah yakin dengan diriku sendiri.

   “ Hei ! jangan pesimis dong. Kau harusnya yakin dengan kemampuanmu. Kalau kamu mau berusaha, pasti kau bisa melewati seleksi itu.” Kata Meista sambil tersenyum padaku.
Yah mungkin apa yang dikatakan Meista benar. Aku terlalu pesimis. Aku tak pernah percaya diri. Mungkin ini kesempatan ku untuk mulai optimis pada diri sendiri.
   “ Kau juga mau ikut?” tanyaku padanya
   “ Iya. Aku akan mendaftarkan diri untuk seleksi OSN IPA. Nanti daftar sama- sama ya.”
Aku mengangguk.

OSN MatematikaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang