Chapter 3 | You'are My Luna

12 0 0
                                    


Happy Reading😘😘
Vote dulu ya sebelum membaca dan komen sesudah membaca.

-------------
Ini adalah awal perjuangan gue.
Dan gue harap lo sukak!

Sean Wiranata
--------------

“Lun.. pulang bareng yuk” ajak Naura.
Luna yang sibuk memasukkan alat tulis. Melirik sahabatnya itu. “gue gak bisa deh Ra!” ujarnya “bokap bilang mau jemput.,”

Naura berdecak. “padahal gue mau ngajak lo jalan sama si Askal!!”

“cieeee.. udah pdkt nihh,” timpal Luna. Gadis itu menyenggol pelan Naura

“ih apaan sih!!” Naura menjauhkan tangan Luna “gue tu setuju karena si Sean ikut”

“anak baru itu?, lo sukak sama dia?” Tanya Luna penuh selidik.

Naura nyengir kuda. “ngaklah..hati gue masih belum nerima orang lain!! Tapi dia kan ganteng gue gak tega yang mau nganggurin!!!” gadis itu mengedipkan sebelah matanya. “siapa tau kecantol sama gue”

Luna geleng-geleng kepala melihat tingkah sahabatnya itu. Padahal ia berharap Naura dengan Askal. Bukan karena apa, dulu sewaktu smp naura pernah bilang suka askal. Tapi karena kebekuan hati Askal membuat Naura berkecil hati dan jadilah seperti sekarang. Sahabat. Mungkin itu hubungan yang terbaik untuk keduanya.

***

“Assalamuialaikum ma” salam Luna. Gadis itu menyalami Tia yang sedang berada di dapur.

“Wa’alaikumsalam sayang” Tia tersenyum. “udah sana keatas. Ganti baju!”

Gadis itu menurut dan langsung ke lantai dua. Sampai di anak tangga ketiga suara Tia kembali bergema. “minum obatnya lun, mama taruh di nakas”

Luna tersenyum miring. Sungguh ia bosan dengan benda kecil memuakkan itu. Sendari kecil benda itu sudah seperti teman baginya. Mau menolakpun ia tak mampu tanpa benda itu badannya akan lemas dan berakhir di ranjang persakitan. Membuat mamanya menangis sepanjang malam. Dan itu membuat hatinya tersayat. Sakit

Luna memutar handle pintu kamarnya. Ia memandang nanar berbagai macam obat yang tersedia dinakas. Luna mengabil obat itu dan meminumnya satu persatu. Setetes air mata jatuh. “gue harus kuat, gue bisa!!” semangat Luna pada dirinya sendiri.

Luna segera mengganti pakaian sekolahnya. Merebahkan tubuhnya. Lalu memejamkan matanya.

Sampai suara ponselnya berdering. Dengan malas Luna mengambil ponselnya. Pesan dari nomer baru. Luna mengernyit sebelum akhirnya dia menekan notif tersebut.

08233xxx
Save. Sean!

Luna
Udah!.

Dapet darimana nomer gue? Lo stalker akun gue ya?

Sean
Kepedean.😛

Luna mendengus padahal dia hanya becanda. Gadis itu melempar ponselnya kesembarang arah. Kembali memejamkan matanya. Sedetik kemudian ponselnya berbunyi kembali. Luna hanya melirik. Namun, notifnya terus berbunyi. Membuatnya geram. Ia membuka chat itu.

Sean
Lun.?

Lah off lagi.

Gue dapet nomer lo dari Naura

Ok gue minta maaf deh!

Plisss bales!!!!!

Puas membaca spam Sean. Luna berinisiatif membalasnya. Belum selesai mengetik pesannya. Notif ponselnya berbunyi kembali.

Sean
Ke balkon Lun.!

Luna mengernyit sebelum akhirnya gadis itu menyibak selimutnya berjalan menuju balkon. Menggeser pintu kaca balkonnya dan berdiri tepat dipembatas balkon. Matanya mencari Sean. Namun tak menemukannya. “jangan-jangan tu cowok ngibulin gue lagi?” batinnya bersuara.

Luna berdecak dan memutuskan kembali kekamarnya. Baru dua langkah gadis itu beranjak dari tempatnya sebuah suara mengintruksinya dari bawah.

LUNA….

-TBC-

Terimakasih Sudah Membaca Cerita Ini

rifatussh_

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 25, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

You're My LunaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang