ALANDA

12 2 0
                                    

Author pov*

"Mama bangun,papa,kak dewa bangun jangan tingggalin Ala sendiri." racau seorang anak perempuan yang menangis sambil memeluk jasad ibunya yang bersimbah darah

"Non udah"ucap sang pengasuh mencoba menangkan sang majikan

"Nggak bi,mama pasti bangun. Mama udah janji mau pergi main sama aku mama gak mungkin ingkar janji bi" anak perempuan tersebut terus bersikeras mamanya masih hidup

"Mamaaaaaaa"

Hah hah hah Alanda terbangun dengan nafas yang tersengal. Alanda melihat ke arah jam,masih jam 4 subuh dan dapat dipastikan Alanda tak akan bisa tidur lagi.

Shit mimpi itu lagi- desis Alanda

Karena tak bisa tidur,Alanda memutuskan untuk berendam. Mungkin orang akan menganggapnya gila berendam di waktu yang belum bisa dikatakan pagi itu,namun begitulah cara Alanda untuk menenangkan fikirannya setelah kejadian 9 tahun lalu yang membuatnya selalu terbangun akibat mimpi yang sama.

Setelah berendam selama 2 jam,Alanda memutuskan untuk bersiap pergi sekolah.

Setelah selesai, Alanda turun. Menatap sejenak ruang keluarga yang kembali menghadirkan rasa sakit.

Puas menatap ruang keluarga dengan harapan yang sama dan kenyataan yang sama bahwa semuanya tak lagi sama seperti dulu,Alanda melangkahkan kakinya ke dapur dan mendapati bi mina,pengasuhnya sejak kecil,tengah menyiapkan sarapan untuknya.

"Pagi bi" sapa Alanda dengan senyum tipis

"Pagi non" beda dengan Alanda, bi mina menyunggingkan senyum lebar disertai sedikit senyum miris mengibgat majikannya yang telah berubah akibat kejadian 9 tahun yang lalu.

"Alanda berangkat bi"

"Ah iya non hati hati" bi mina sedikit tersentak dari lamunannya dan menghela nafas melihat kepergian nona mudanya dengan motor ninja peninggalan ibu Alanda.

"Hahh kapan non akan kembali" lirih bi mina sambil merapikan kembali meja makan.

*SMA ANGKASA

Sesampainya Alanda di sekolah,ia mengernyitkan dahinya heran melihat Andra anggota genknya berdiri di dekat gerbang sekolahnya dan tentunya membuat seluruh siswa sekolahnya merasa ketakutan.

Heii siapa yang tidak tau Andra,anggota Black Sun pimpinan Alanda dengan tatapannya setajam elang yang seolah akan membelah tubuh orang yang dilihatnya.

Yahh Alanda awalnya tak setuju membuat genk dengan ratusan anggota yang tersebar di 3 sekolah,apalagi dia ketuanya. Namun atas sedikit bumbu drama dari temannya akhirnya Alanda menerimanya.

"Dra,ngapain lo disini"

"Al gua udah dapet data dalang dari kejadian 9 tahun lalu" jawab Andra.
Andra memang tidak diperintahkan Alanda untuk mencari dalangnya,namun mungkin karena rasa kekeluargaan diantara genknya membuatnya ingin membantu Alanda, dan tentu saja seluruh anggota BS tau masalah Alanda.

"Siapa orang nya?" rahang Alanda mengeras,tatapannya menajam membuat siapa saja yang lewat ingin segera pergi dari sana.
Bahkan guru yang lewatpun tak berani menegur karena mereka tau dengan siap berhadapan.

"Orangnya gue belum tau pasti,yang jelas dia anggota Dark Diamond"

Alanda menutup matanya mencoba menetralisir emosi yang ingin meledak.

"Ok makasih ya ndra udah bantuin gue"

"Santai kita kan keluarga, keluarga harus saling membantu".

Alanda tersenyum tipis,ia beruntung menjadi bagian dari anggotanya.

Keluarga haruslah saling membantu.
Jika saling menjatuhkan itu bukan keluarga namanya tapi musuh.

ALANDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang