Zafran pov*Pagi ini ku langkahkan kakiku menuju ruang kepala sekolah. Yeah aku anak baru dan bukan kali ini saja aku pindah sekolah.Setelah tau dimana kelas ku,akupun pergi melangkahkan kakiku menuju kelas baru XI.3.
Saat berjalan di koridor sekolah, mataku tak sengaja menatap empat orang siswi yang tengah membully seorang siswa. Aku heran kenapa tidak ada yang berniat membantu siswa itu padahal banyak orang disana. Bahkan disana juga ada guru.
"Hei hentikan" teriakku yang membuat semuanya melihat kearahku tak terkecuali empat orang siswi tadi.
* * *
Pagi ini Alanda dan teman temannya sedang berjalan menuju ke kantin saat jam pelajaran sedang berlangsung.
Mereka tau ini jam pelajaran,toh tak ada juga yang berani memarahi mereka yang notabennya ada Alanda anak pemilik sekolah.Saat tengah berjalan, tampak seorang siswa yang setau mereka bukan siswa disini. Siswa itu pun berlari dan tiba tiba menyerang Alanda dengan pisau yang berhasil mengenai lengan atas Alanda. Lalu Alanda memutar tangan siswa itu ke belakang dan menendang tulang keringnya membuat siswa itu berteriak kesakitan.
Suara teriakan yang keras itu pun mengundang seluruh murid keluar untuk menyaksikan apa yang terjadi.
"Widih Al,kayaknya ada mangsa baru nih" ucap Rifa dengan nada seriang mungkin yang malah membuat siswa tadi gemetar karna tidak bisa menghindar.
"Gara Ferdinan,SMK TM. TM? Tecnical Mecine? Dari rupa rupanya nih Al,kayaknya dia anak DD nih" lanjutnya."DD?? Kebetulan banget nih Al, gue lagi kesel banget sama anak DD. Jadi mau di apain nih?" tanya Lelen sedangkan Ana dan Chika hanya diam memperhatikan apa yang dilakukan ketiga temannya.
"Gimana kalo di aja main aja Al" mendengar kata main dari Rifa membuat siswa yang mendengarnya merinding. Percayalah kata 'main' yang keluar dari mulut anak Black Sun bukanlah kesenangan namun justru kesialan "Trus nanti kita paketin nih anak ke anggotanya plus pake surat cinta gitu,gimana?" usul Rifa dengan wajah sumringah seolah sedang memberikan ide cemerlang.
"Kayaknya seru juga" ucapan Ana malah membuat semua orang semakin takut. Ana tak akan ikut ber'main'jika orang tersebut tidak kelewatan.
"Gue mulai duluan" ucap Rifa dan langsung menendang tulang kering siswa yang dikatahui bernama Gara tersebut.
"Argghhhh sialan lo"
Teriakan kesakitan terdengar dari Gara. Membuat Rifa melebarkan smirknya.Sebelum Rifa menendang lagi,tiba tiba ada sebuah suara yang membuat mereka menatap orang tersebut.
"Hei hentikan"
"Lo siapa?" tanya Alanda dingin dengan wajah datarnya membuat semua orang yang ada disana merinding merasa kan auranya.
"G-gue Zafran, gue murid baru disini" jawab Zafran gugup karena tatapan mengintimidasi dari Alanda
"So? What do you do?"
Zafran makin menciut ditanya seperti itu."Gue mau hentiin kalian,kalian udah ngebully dia"
"This not your business Mr"
"I know but you hurt him"
"Emangnya lo tau kenapa gue mukul dia?"
"Nggak tapi lo melukainya dan gue gak terima"
"Oh lo gak terima ya,dan gue juga gak terima lo mengganggu kesenangan gue" Alanda mengeluarkan amirknya dan tanpa aba aba menendang perut Zafran.
Sebelum tubuh Zafran menyentuh lantai,ada seseorang yang memegang pundaknya.
"Al pliss dia sepupu gue" ujar orang itu yang tak lain adalah Hasan anggota BS.
Alanda menghela nafas kasar,lalu menatap Zafran.
"Lo beruntung kali ini,dan lo San,jagain tuh sepupulo.jangan salahin gue kalo besok dia gangguin gue dia bakal nginep di rumah sakit"ucap Alanda kemudian berjalan menuju Gara dan berkata "kali ini lo gue bebasin,dan bilang sama ketualo jangan jadi looser kalo dia mau,gue tunggu besok malam di jalan mawar" dan dibalas anggukan Gara yang kemudian berlalu pergi, setelah berkata demikian Alanda pergi disusul empat temannya yang lain.
"Ah elah lo ngapain si zaf,nambah nambahin kerjaan gue aja lo" umpat Hasan sambil menyeret Zafran duduk di salah satu kursi yang ada di koridor.
"Kok gue yang salah sih,kan tu cewek yang duluan bully tu cowok" bela Zafran
"Lo tau gak yang nendang lo siapa?" tanya Hasan yang dijawab gelengan oleh Zafran.
"Itu si Alanda ketua genk Black Sun" Zafran membolakan matanya.
"Serius lo?"
"Iya"
"Duh trus gue harus gimana nih" panik Zafran
"Yah lo tinggal jauhin mereka aja,jangan nampakin wajah jeleklo di hadapan mereka lagi. Untung aja gue juga anak BS, kalo nggak udah abis lo ditangan Alanda" pungkas Hasan sambil bergidik membayangkan betapa sadisnya Alanda membantai musuh musuhnya saat bertarung.
"Emang kenapa kalo lo anak BS?" tanya Zafran tak mengerti.
"Gini ya,di BS kita memprioritaskan orang yang kita sayang. Jadi kalo ada salah satu orang luar yang cari masalah kayak lo tadi dan ternyata tu orang keluarga salah satu anggota BS, tu orang gak bakal di apa apain, paham" jelas Hasan dengan menyentil dahi Zafran.
"Iya iya gue paham" sungut Zafran sambil berdiri hendak ke kelasnya"eh btw si Alanda kelas berapa?" tanyanya
"Sebelas tiga" jawab Hasan kalem.
"Whatt!!" teriak Zafran histeris membuat Hasan meringis malu karena seluruh siswa yang lewat menatap mereka membuatnya ingin menenggelamkan sepupu idiotnya ini ke sungai amazon.
"Kenapa sih lo teriak teriak bikin malu gue aja""Sann berarti gue sekelas sama dia dong" alaynya Zafran keluar
"Emang lo kelas berapa?" tanya Hasan "sebelas tiga"
"Mampus lo ketemu singa" ucap Hasan sambil berlari pergi menuju kelasnya,meninggalkan Zafran yang tengah meratapi nasibnya.
Ya allah nasib orang ganteng gini amat dah,untung Alanda nya cantik ehe :')..
.
.
.
.
.
.
TBCSebuah perasaan akan menemukan tempatnya sendiri,sekalipun jauh jarak tak kan menjadi penghalang.
#bukan bucin
KAMU SEDANG MEMBACA
ALANDA
Teen Fictionhati kata orang jika mengambil keputusan, dengar kan hatimu masalahnya jika hati sedang hancur apa yang akan didengarkan?? . . . . . #up seriap hari~~ kalau ada paket hehe