03

5 2 0
                                    

Salah siapa Jian memikirkan semesta? Salah jingga? Salah zhao?,Salah siapa pula semesta dijauhi? Sudahlah Jian makin pusing.

"Jian,bisa jawab soal nomor 3?"teriak Miss Qisty dari depan, Boro-boro ngerjain soal,Jian dengerin aja ngga.

"maaf miss,Jian ga perhatiin" Jian menunduk,Jian tahu reputasi guru bahasa inggris ini cukup killer.

"Sudah tau bodoh,tidak perhatikan pula! Saya bingung kamu bisa masuk Sekolah ini, yang saya tahu dari tahun ke tahun seleksi sekolah ini makin ketat,atau...kamu gunain nama Mangkubumi buat masuk sini?" Ujar guru itu pedas,Jian mengepalkan tangan menahan amarah,matanya sudah menggenang. ia siap meluapkan amarahnya sekarang.

"bukankah miss gak pantes buat ngomong gitu? harusnya miss membimbing Jian dengan baik,Bukan malah menjatuhkannya" Bentak Semesta,"lagipula Miss salah satu panitia penerimaan siswa baru, miss yang kesogok dong?" Lanjut semesta, Jian merasa tersudut. Setahunya kemampuannya cukup memadai untuk masuk 50 orang siswi Sekolah itu,Ayahnya gak mungkin nyogok.
Jian membulatkan mata, semesta membelanya? Orang yang baru saja ia jauhi sekarang malah membelanya.
Pelajaran berlangsung tanpa Jian perhatikan, tujuannya hari ini adalah ngajak semesta pulang bareng dan minta maaf.

Bel pulang berbunyi, semesta yang tidur di kursinya mana sadar akan bel pulang.  yang lain mana mau membangunkan semesta,  ya kecuali Jian.

"taaa.. Bangun" ucap Jian sambil menggoyangkan lengan semesta, Semesta yang kaget langsung terjengkang kebelakang.

"apa sih ji, kaget gue! "ucap semesta sedikit membentak, Jian yang kaget hanya menunduk pelan.

"pulang bareng " cicit jian nunduk, memainkan ujung kemejanya.

"haaa apa gue ga denger? " Semesta niatnya becanda, tapi di telinga jian kayak ngebentak.

"hiks yaudah gamau mah gapapa" Jian lari keluar, tapi semesta buru-buru mencekal tangan Jian.

"becanda ji, ayo pulang" semesta senyum sambil membawa tas jian, jian hanya melongo tak mengerti keadaan.

"taaa... Maap ya, gue gak maksud" ucap Jian
"udah gak papa, lagian yang lo bilang bener kok" Semesta menjawab enteng.

Saat ini Jian kayak lagi diculik om om mesum, badan semesta dan jian jauh beda.  jian kayak anak Tk dengan badan supermini nya

"Semesta itu kayak semesta" ucap jian dengan wajah mengadah,"kita tahu banyak tapi gak semua tentang dia, Semesta misterius" Ucap Jian dengan Senyum manisnya,  matanya menyipit hingga tak terlihat. Baru kali ini semesta merasa dunianya berhenti dan berpusat pada Jian.

"Ji, kayaknya lo reinkarnasi dukun deh" Jian berekspresi aneh mendengar ucapan semesta,"udahlah lupain" Semesta mengalihkan pandangan, menyembunyikan wajahnya yang memerah malu melihat Jian.

"Rumah lu dimana? " tanya semesta membuat Jian melotot Kaget.
"LAH INI DAERAH MANA? " teriak Jian,ia lupa menelpon supir pribadinya.
"astaga, Lu tuh aneh banget tau ga, Udah biar gue anter pulang. Inget alamat gak? " Ucap semesta mengusap puncak kepala jian. Jian hanya mengangguk sambil menutupi ke gugupannya.

"Jalan Kompleks Mutiara Permata Blok G10 nomor 34" Ucap Jian menunduk

"Gue minjem motor dulu ya"setelah mengatakan itu semesta masuk ke daerah gang lalu keluar dengan membawa motor.

"motor siapa?"
"temen" mana tahu jian itu motor hasil malak anak SMA lain lewat, memunculkan perkara baru buat Semesta. Tapi itu bisa dipikirkan nanti, sekarang yang penting jian selalu bersama semesta.

Terakhir kali semesta jatuh cinta saat kelas 2 SMP, aneh ia jatuh cinta pada gadis yang jauh berbeda levelnya dengannya, yah bukannya membandingkan. Namun gadis itu mengidap kanker tulang yang membuat semesta putus asa sekaligus patah hati.

"ta"Jian menepuk pundak semesta,"etaaa! "Jian berteriak, rumahnya kelewat tau!

"ha? Oh maaf maaf" Ucap semesta memutar balik, menurunkan Jian di depan rumahnya.
Jian malah menyodorkan hp nya

"sekalipun lo anggap gue tukang ojek, ongkosnya kemahalan kali kalo lo bayar pake hp" Semesta memutar mata malas, menatap jian yang mengerucutkan bibirnya, lucu lucu imut gimana gitu.

"yeh bukan mau bayar, mau minta nomor lo"Ucap jian malu malu, pertama kalinya jian meminta nomor seorang laki-laki.

"JIANIEEEEE"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 21, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

 DON'T MESS UP METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang