Prolog

7.5K 248 5
                                    


Chanyeol masih terjaga. Padahal jam dinding sudah menunjukan angka 1. Dini hari. Chanyeol bukan tipe makhluk nokturnal. Namun bukan pula pengidap insomnia. Malah sedari tadi dia menguap dan terkantuk kantuk di meja komputernya. Dia terpaksa tetap terjaga untuk suatu urusan. Bukan karena tugas atau apa. Persetan dengan tugas dia tidak akan mengorbankan waktu istirahatnya hanya untuk tugas kuliahnya. Jika sudah waktunya tidur ya tidur. Bukannya mengerjakan tugas.

Meski dia sendiri sekarang tengah melanggar peraturan jam tidurnya, tapi Chanyeol berpikir semalam ini tidak apa apa. Untuk urusan yang menurutnya lebih penting. Jika dilakukan siang hari, dia tidak tahu harus mengatakan alasan apa untuk sang ibu. Soalnya ini bersifat sangat pribadi dan sangat rahasia. Jadi tengah malam adalah waktu yang pas.

Mata lelah Chanyeol tetap terpaku pada layar komputernya. Dia tengah membuka sebuah situs terlarang. Bukan deepweb. Hanya sebuah toko online rahasia yang menjual barang barang soal sex. Chanyeol yang kelebihan hormon di masa remajanya harus memiliki salah satu atau dua mainan seks. Tentu saja untuk memenuhi hasrat biologisnya. Dia cukup bosan dengan sabun. Dengan sabar Chanyeol menabung dari jatah uang jajannya hingga terkumpul cukup banyak. Dan dia bisa membeli bahkan sextoys berukuran besar seperti sexdoll.

Keluarga Chanyeol sebenarnya kaya. Tapi bukan berarti Chanyeol bisa bebas membeli sextoys seenak jidatnya. Ibunya tidak akan suka itu. Dia akan sangat terkejut dan akan memarahi Chanyeol ini itu hanya karena Chanyeol suka masturbasi dan membeli sextoys. Chanyeol harus pandai pandai menyembunyikannya.

Jari Chanyeol sudah pegal. Matanya sudah sangat berat hingga ia tak sanggup lagi untuk menegakan kepalanya. Akhirnya ia menopang kepalanya dengan sebelah tangannya yang bebas.

Tidak ada yang menarik, pikirnya dengan raut sebal.

Sampai matanya menangkap sebuah kolom bertuliskan Sexdolls. Uangnya cukup banyak untuk membeli itu. Apa salahnya dia melihat lihat. Lantas ia mengkliknya. Lalu munculah deretan foto sexdoll. Dari mulai yang cuma separuh badan hingga yang utuh dari kepala sampai kaki. Dengan teliti dia memperhatikan semua foto sexdoll yang di jajakan. Dan matanya tertuju pada satu foto. Dia tertarik pada paras dan tubuh boneka itu. Dan boneka itu ready stock. Harganya pun tidak overbudget.

Wow. Sepertinya Chanyeol sedang beruntung. Dengan mantap dia mengklik foto itu dan memesannya.

Character

Character

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Park Chanyeol




Oh Sehun (The Sexdoll)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Oh Sehun (The Sexdoll)



Oh Sehun (The Sexdoll)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Kim Jongin (Chanyeol's Best Friend)


Kim Jongin (Chanyeol's Best Friend)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Park Yoo Won (Chanyeol's Mom)


Author's Note:

Ini juga akan jadi Twoshoot. Semoga saya tetap semangat mempublish ya.

The Sexdoll (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang