Sore ini kepolisian seoul disibukkan dengan ditemukannya jasad seorang pria di sebuah bangunan kosong tak jauh dari pusat kota.
Polisi memastikan kejadian ini sebagai kasus pembunuhan, karena terdapat luka tembak tepat di dada dan kepala korban.Masalahnya adalah mereka tak menemukan satupun bukti yang mengarah kepada pelaku.
Tak ada saksi, tak ada sidik jari, tak ada jejak kaki atau sepatu, begitupun dengan peluru yang digunakan pelaku seolah hilang setelah menembus tubuh pria malang tersebut.
Tak ada apapun selain tubuh bersimbah darah yang terlihat mengenaskan."Bukankah ini aneh?"
Tanya seorang polisi muda yang sedari tadi sibuk mengecek TKP."Yaa, ini sama seperti kejadian beberapa minggu yang lalu."
"Maaf, apa maksud anda Pak?"
"Entah ini kejadian yang keberapa sejak pertama kali aku pindah tugas ke seoul hampir 2 tahun yang lalu, luka tembak di dada atau kepala, tepat mengenai jantung dan otak korban. Tak ada satupun jejak pelaku di TKP."
"Jadi ini bukan yang pertama kali?!" Tanya yang lebih muda kaget.
Dia baru beberapa minggu bertugas di kepolisian, dan ini pertama kali dia melihat TKP langsung dan sudah dihadapkan dengan kasus pembunuhan."Woaah, dia pasti sangat professional."
Gumamnya kemudian."Entahlah, aku tidak yakin pelakunya orang sama. Tapi yaa kau benar, dia pasti seorang ahli." Ungkap sang Kapten.
"Korban bernama Kang Ho dong, berusia 51 tahun, pemilik perusahaan properti yang bisa dibilang sedang berada di puncak kesuksesan.
Mungkin saja ini persaingan bisnis pak."
Seorang polisi lain datang dengan wajah serius setelah menjelaskan identitas korban."Bagus, mungkin kita bisa mulai menyelidiki latar belakang korban. Aku ingin laporan cepat dari kalian semua."
"Baik Kapten!"
##
Sementara di tempat lain.
"Hahaha.. akhirnya dia mati."
Seorang lelaki paruh baya tampak tertawa puas di dalam sebuah mobil."Seperti yang mereka bilang, kau selalu bisa diandalkan. Aku tak salah memilihmu."
"Hmm."
"Aishh.. Apa kau selalu saja irit bicara? Sejak kita bertemu bahkan ini baru kalimat kelima yang keluar dari bibirmu. Dan 3 diantaranya hanya 'Hmm'."
"....." Pemuda disebelahnya hanya diam seolah tak peduli dengan kekesalan pria tadi.
"Ck.. Baiklah, ini bayaranmu."
Lelaki yang lebih muda menerima segepok amplop dari pria di sebelahnya, kemudian langsung bangkit dari kursi mobil dan melangkah keluar.
"Yaak! Dasar anak muda kurang ajar, kau langsung pergi begitu saja?! Bagaimana orang tuamu mendidikmu hah?! Ciihh.. mereka pasti malu punya anak tak tau etika sepertimu."
Hardik pria setengah baya tadi merasa kesal.*Braaak*
Pintu mobil kembali terbuka dengan cepat."Apa kau bilang?"
Lelaki muda dengan hoodi hitam kembali masuk dengan wajah yang lebih dingin dan tatapan tajam.Sontak saja membuat pria paruh baya tadi kaget dan duduk gemetar di kursi kemudinya.
Tak menyangka jika umpatannya bisa didengar pemuda itu."Se-setidaknya ucapkan terimakasih, aku sudah memberimu uang!"
Ungkapnya dengan gugup.*Klek*
Bukannya kata terimakasih yang didapat, justru sebuah pistol menempel di dahi pria tersebut.

KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny
AléatoireKetika kau terjebak dalam rasa benci , dendam dan juga cinta. Akan kah kekuatan cinta bisa memadamkan api kebencian dan dendam atau sebaliknya. Yokkkk....cari tau jawaban nya di siniii 😉 Warning ... Cerita gaje Cerita ini murni dari kehaluan aku...