RIZAL
Halo, aku Rizal. Hari ini di tahun 2022, seharusnya menjadi ulang tahun sobat karibku yang ke 23 tahun. Sobat karibku yang seperti kakak sekaligus kekasih di hidupku, Afif.
Oho! Jangan salah sangka, aku bukan gay, hanya saja kami memang sedekat itu. Sehingga banyak orang berkata bahwa kami seperti kekasih.
Biasanya di hari besar seperti ini kami berkumpul, bercanda, tertawa dan meniup lilin bersama. Tapi aku sudah tak bisa menemuinya, tak bisa melakukan semua hal yang biasanya kami lakukan. Meski begitu, aku masih ingin sekali memberikannya kejutan, maka sebagai gantinya, aku mengirimkan kekasih Afif yang sebenarnya, Adelle.
Aku menemui Adelle semalam, memberikannya sebuah alasan untuk bisa menemui kekasihnya dengan senyuman. Adelle menangis, tepat setelah menerima "tiket" dan "alasan" untuk menemui kekasih yang begitu dirindukannya. Saat ini aku harap, Adelle sungguh-sungguh memanfaatkan "tiket" itu dengan baik. Hari ini aku harap, Adelle menemui kekasihnya, dan sungguh-sungguh menunjukkan senyum terbaiknya.
5 tahun sudah sejak pertama kali aku, Afif, Adelle, Farhan, Chika dan Ardi dinyatakan lulus SMA. Masa SMA kami habiskan dengan pergaulan yang... entahlah, kacau dan tak terlupakan. Semua bermula dari kedekatan Afif, Farhan dan Chika sejak duduk di sekolah dasar. Lalu suatu ketika, saat duduk di bangku SMP aku bertemu dengan mereka, ditolong lebih tepatnya.
Aku yang dulu sering sekali dipalak, digertak dan dianiaya oleh para pengganggu di sekolah, suatu ketika ditolong oleh Afif, bersama Chika dan Farhan tentunya. Sejak saat itu kami berteman, sejak saat itu pula kami sering berurusan dengan pertarungan. Hingga ketika duduk di bangku SMA, kami semua bersekolah di sekolah yang sama, dan bertemu dengan Ardi tentunya. Dari sanalah tercipta panggilan Straight untuk geng kami. Dari sanalah kami semakin terkenal dan semakin banyak musuh, salah satunya adalah geng pengganggu di SMP-ku dulu.
Sama seperti remaja lain, aku melewati SMA dengan bahagia. Sayangnya, kebahagiaan itu hanya berlangsung sebentar, sangat sebentar, sisanya hanya rasa sakit. Sangking sakitnya, sampai dua tahun yang lalu, aku memaknai hari-hari itu sebagai bagian dari trauma. Sampai dua tahun yang lalu, mengingat saja membuatku muak. Hingga dua tahun yang lalu, aku sadar, trauma itu tidak ada, dan kebahagiaan itu nyata. Masa-masa remajaku, teman-temanku, 23 tahun hidupku, aku bangga padamu. Begitu bangganya, hingga ingin sekali kuabadikan, dalam sebuah cerita, di ratusan lembar kertas bermakna.
Afif sebagai sobat karib, kakak, kekasih, sekaligus mentor hidupku-lah yang mendorongku menulis cerita ini. Ini ceritaku, cerita dia, cerita kami, dan cerita seorang gadis yang memasuki kehidupan Straight –Adelle– serta cerita sobatku yang berhasil menaklukkan tiga hal yang dia takutkan.
Semua bermula di tahun 2016, pagi itu Afif berangkat sekolah lebih pagi dari biasanya. Dia begitu antusias, mengingat hari itu adalah hari pertamanya memasuki semester 2 di kelas 11. Tak ada yang istimewa dari angka 2 dan 11, namun entah kenapa dia begitu menantikannya. Sangking antusias dan begitu menantikannya, Afif lupa kenyataan bahwa tak pernah ada satu pun hari tenang di hidupnya. Pertarungan demi pertarungan selalu menanti di depannya.
Dengan seragam putih abu-abu, lengkap dengan dasi yang tak pernah dia kenakan, Afif berlari dengan kencang hingga kesulitan mengatur napas. Sembari lari, sesekali ia menengok ke belakang, memastikan keberadaan Ringgo dan empat temannya yang mengejar. Tak peduli berapa kali Afif berteriak mengusir mereka, mereka tetap gigih mengejar. Mau tidak mau, Afif harus berlari menghindari pertarungan mereka.
Ringgo dan empat temannya memang sedari dulu musuh bebuyutan kami. Mereka selalu mencari masalah demi masalah hanya untuk dapat terus berurusan dengan kami. Ringgo, ialah pemimpin para penggangguku di SMP. Hari itu, Ringgo mengejar Afif lantaran insiden tahun baru. Insiden biasa, hanya kekalahan dalam bermain sepak bola, tapi mereka menafsirkannya berbeda.
KAMU SEDANG MEMBACA
OUR OLD STORY [END]
ActionAfif adalah seorang remaja biasa. Bersama Rizal, Chika, Farhan dan Ardi, Afif membentuk sebuah geng bernama STRAIGHT. Kebiasaan mereka yang sering bertarung dengan anak sekolah lain membuat geng mereka dicap buruk. Hingga suatu hari Afif jatuh cinta...