KeDua Puluh Tiga

997 71 3
                                    

Don't Like Don't Read
.
.
Typo(s) EveryWhere
.
.
Happy Reading ^^

Pelangi indah melengkung bahagia datang setelah badai hitam kelam terusir dari tempatnya menetap begitu lama.

Senyum kebahagiaan tak luntur dari mereka yang mendapatkan kabar baik dari pihak yang dinantikan kabar indahnya.

Puji syukur mereka kumandangkan dan doa terima kasih mereka sampaikan pada ilahi yang telah mengabulkan keinginan mereka.

Mengabulkan harapan mereka akan kembalinya kehidupan yang mulai terbuka.

Suara derap langkah terburu beberapa orang memenuhi koridor rumah sakit dimalam yang dingin. Dengan tidak menghiraukan teguran para suster yang memberi tahu kalau itu tak diperbolehkan. Mereka tak mengindahkannya. Mereka terlalu semangat melangkah maju menuju ruangan yang terbayang diotak mereka bahkan seseorang yang berada didalam ruangan itu adalah alasan utama mereka memburu langkah memotong jarak yang semakin memendek. Mereka terus tersenyum dalam langkahnya hingga tiba didepan pintu yang menjadi gambaran mereka selama perjalanan.

Menormalkan nafas yang terengah. Salah satu dari mereka maju dengan gugup memegang engsel pintu ruangan.

Membuka perlahan dan tampaklah sumber kebahagiaan mereka yang menatap sayu kearah mereka.

Air mata tak dapat mereka tahan lagi. Kihyun yang membuka pintu langsung melangkahkan kakinya lebar demi bisa memeluk hyungwon yang masih terbaring lemah diranjangnya. Ia menangis bahagia melihat salah satu keluarganya sadar dari koma yang ditakutkan.

"Hiks...kau....kau sa-sadar" kihyun berbicara dalam isaknya,ia bicara dalam bahagia dan haru yang berkumpul menjadi satu.

"Aku...aku sangat be-bersyu-kur.." sambungnya dan melanggarkan pelukannya demi bisa melihat hyungwon yang hanya menatapnya.

Tak ada tanda-tanda kalau ia tersenyum ataupun merasa terharu melihat anggotanya bahagia hanya karna melihat ia membuka mata. Entah kenapa wajahnya tak berubah. Tetap seperti wajah mengantuk khas hyungwon yang didapat kihyun saat ini.

Tapi kihyun tak ambil pusing akan hal itu. Yang penting ia bahagia,sangat bahagia karena bisa melihat hyungwon ikut menatapnya yang terharu.

"Kau harus sehat.." kata kihyun lalu menghapus air matanya menggunakan lengan baju yang ia pakai lalu tersenyum didepan hyungwon.

"Kau benar won...kau harus sehat...monbebe sangat mengkhawatirkanmu" jooheon buka suara setelah bisa menetralkan emosinya yang tadi sempat menggebu. Jooheon tersenyum saat menyadari kalau hyungwon sedang menatapnya melalui ujung matanya.

Ia bergerak maju dan berhenti disamping kihyun yang telah duduk dikursi yang ada disamping ranjang hyungwon dengan masih mata tak lepas dari sosok didepannya.

"Dan kami juga merindukanmu...sangat" katanya dan air matanya hampir tumpah kembali kalau tak ia sapu dengan lengan bajunya yang sudah lembab.

"Kau harus cepat sembuh, kau tau kalau changkyun sering menangis kalau mengingatmu" hyunwoo buka suara dan changkyun yang ada disana langsung melotot terkejut karena sang appa membuka aibnya dihadapan hyung-nya.

"Hyunwoo-hyung!!!" Changkyun berkata dengan sedikit keras,bahkan wajahnya sedikit memerah saat mengetahui kalau hyungwon tengah menatapnya. Bahkan ia menutup wajahnya menggunakan telapak tangan yang langsung diketawai oleh yang lain. Bahkan eomma hyungwon yang duduk disampingnya merasa gemas sendiri. Dengan semangat dipeluknya changkyun dari samping dan menggoyang-gayangkannya.

"Gemasnya...." eomma hyungwon berkata dengan tertahan sambil menggoyang-goyangkan tubuh changkyun yang ada dipelukannya.

"Eommaaa..." dan changkyun hanya bisa protes dalam pelukan sang eomma yang tak lagi bersedih.

I am not sickTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang