4

620 38 3
                                    

Jaemin menutup pintu kamar nya kasar, menenggelamkan wajahnya di bantal dan terisak kencang.

Image jaemin yang sangar, hilang sudah ketika ia memasuki kamarnya, sosok jaemin yang angkuh kini digantikan oleh sosok rapuh yang selalu ia sembunyikan dari semua orang.

"Kenapa semua orang gak pernah Mandang aku, emang salah aku apa?" Lirih jaemin

Jaemin mendengar pintu kamarnya yang akan terbuka. Dengan cepat ia merubah posisinya dan menyeka air matanya.

Pintu terbuka, menampilkan wajah adiknya yang terlihat khawatir.

"Mau apa lo kesini?!, Lo mau nyakitin gue?"

Minhee menutup pintu, dan memandang pilu kakaknya ingin sekali rasanya ia menghampiri sosok rapuh itu kemudian memeluk nya sampai sosok itu tenang. Tapi niat itu ia urungkan kakak nya pasti akan langsung mendorong tubuhnya.

"Tadi aku habis ke rumah sakit kak"

"Terus emang gue peduli!"

"Saat pulang dari rumah sakit aku ngeliat kakak pergi ke kamar sambil nangis"

"Terus Lo mau ngejelek-jelekin gue gitu!"

Minhee menggelengkan kepalanya, "kakak maafin Daddy yah" minhee berucap pelan

"Kenapa Lo yg minta maaf? Kenapa gak si tua Bangka itu aja yang minta maaf ke gue dasar anak Ama bapak sama aja, sama-sama busuk!"

Ucapan jaemin menusuk ulu hatinya, minhee berusaha untuk tidak mengeluarkan air matanya, ia harus kuat ia tak mau terus dipandang lemah oleh semua orang terutama kakaknya, seseorang yang selalu menyakiti fisik dan batinnya.

"Kakak kalau benci mini, benci mini aja, jangan Daddy Ama mommy" minhee pergi dari kamar kakaknya.




×_×

Minhee menundukkan kepalanya ketika ia berjalan di koridor sekolah, banyak sepasang mata menatap nya dengan pandangan cemooh dan benci. Semua orang seolah-oleh tidak suka padanya setelah kejadian ia dibully oleh kakak nya.

Tiba-tiba saja ia merasakan sebuah tangan besar merangkul lehernya. Ia menolehkan kepalanya kebelakang dan seketika terkejut ketika melihat seorang lelaki tampan yang kemarin ia jumpai di toilet.

"Sendiri aja nih neng cantik" goda yunseong

"Apa sih yun..." Ucap minhee pelan, karna kini banyak murid perempuan yang menatapnya benci.

"Cih liat dia kayak jalang aja, sampe Yunseong aja deketin dia"

"pelet nya kuat kali"

"Emang bener kata jaemin, dia tuh manusya penggoda"

Terdengar bisik-bisik anak perempuan, yang tentunya didengar oleh minhee.

"Yun, sebaiknya kamu pergi aja deh"

"Hah? Apa?"

"Lepas dulu headpone nya yunseong" minhee menarik headpone dari telinga yunseong

"Emang ada apa sih min?" Ucap yunseong lembut

"Yun Seba...."

"Well... well... Lihat jalang ini" bukan anak perempuan yang mengatakan itu, tapi jaemin yang datang bersama kedua teman nya.

"Bahkan dia udah berani deketin yunseong" ucap seorang berambut blonde

"Seong mending kamu jauh-jauh deh dari nih anak!" Jaemin menunjuk wajah minhee

KITA BERBEDA {JAEMIN MINHEE}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang