Bahasa IPA Dzara

PROLOG

Aku punya 3 tokoh utama yang berbeda beda.

Jika di gibahin ciri ciri Wilan Zee Qolbi itu gini. Wilan itu jelas lebih tinggi satu setengah jengkal dari tinggi Dzara.  Terus Wilan lahir dari ras Jawa Asli yang memiliki darah islam kuat. Terus Wilan 19 hari lebih muda dari Dzara. Dan yang terakhir Wilan itu orang yang seru kalo di ajak kerjasama kecuali kalo soal berita terkini Wilan lebih suka nggibah. Ya kayak gini, nggibahin orang hehe.
    Selain Wilan ada Dzara sendiri. Nama panjangnya adalah Shyadzara Jemytra. Dzara lahir di indonesia namun ras dzara dari Belanda, Batak, Arab, dan Jawa tapi ras yang paling mendominasi adalah Batak yang membuat kulit Dzara hitam manis seperti Ariana Grande. Dzara menggunakan hijab semenjak ia di smp kelas 1. Dan sekarang Dzara sudah sma yang membuat Dzara bertemu dengan Abra dan Wilan. Dzara berteman akrab dengan Feby tapi Dzara jarang bersama Feby diluar pelajaran kelas, dan Dzara menjadi dekat dengan Wilan.
      Terus ini adalah yang terakhir. Hal hal yang berbau Abra tercinta milik Dzara. Jadi gini, nama panjang Abra adalah Fahlan Abraham Pratama dari kata Abraham itulah nama Abra di ambil. Faktanya Abra berada di kelas IPA3 berbeda dengan Dzara dan Wilan yang berada di kelas Bahasa1. Jurusan mereka berbeda namun ada sebuah peristiwa tak terduga yang mempertemukan Dzara dan Abra. Abra Jauh lebih muda dibanding Dzara dan Wilan karena terpaut 6 bulan. Ga perlu dipikirin bulannya karena Dzara gak peduli bulan maupun taun yang penting Dzara tau bau bau yang menyangkut Abra. Dan bau bau Abra lebih dalam Dzara gak tau karena Dzara belum kenal Abra lebih dekat walau Dzara usah nungguin moment itu selama 5 bulan terakhir.

###

###

"Wilan. Dzara udah suka sama Abra duluan dari bulan Oktober tahun lalu tapi Dzara bahagia kalo deket sama Wilan, Dzara bimbang Wilan. Dzara penggen pacaran sama Abra tapi Abra kayak es batu, yang kalo di deketin sama Dzara, Dzara gak kuat karena dingginya suhu Abra, tapi Dzara yang selalu yakin kalo Dzara kuat nahan dingginnya Abra, di tengah tengah jalan tiba tiba Wilan dateng menghangatkan kaki Dzara yang kedinginan kembali hangat. Dzara masih belum yakin sama perasaan Dzara."

Dzara yang memeluk kakinya di ujung lab bahasa yang kosong dan gelap menahan isakan tangisan yang ingin keluar karena beban hati Dzara tentang Wilan.