Lelah Wilan #2

7 1 0
                                    

Berhari hari sudah Dzara dan Wilan bersama setelah kejadian satu kelompok di lab. Dan hari ini akhir pekan yang luang bagi Dzara.
Dzara terduduk di teras rumahnya ditempani Miko kucing kesayangannya.

"Miko, miko laper gak sih?"

"Miauw"

"Kak Dzara laper nihh. Mau pergi holiday tapi...gam ada temen, mau makan mama sama papa gak ada di rumah. Miko bisa makan sekarang karena makanan Miko satu karung"

Dzara mengungkapkan pikirannya pada Miko kucingnya sambil menatap Miko yang sedang menikmati makanannya.

"Tling!"

Suara notif Line Dzara menandakan ada pesan baru.

"Bentar ya Miko. Kak Dzara mau baca pesan Line kakak dulu"

Dzara langsung meraih hp di sebelahnya dan membuka pesan itu.

> Dzara lagi dimana?

Di rumah Lan<

> Luang ngak?

Luang Wilan. Kenapa?<

> Keluar bentar sama Wilan gak papa kan? Wilan mau kasih tau sesuatu tentang Abra.

Oke Dzara gak papa, Dzara siap siap dulu ya Wilan<

> Oke Dzara nanti Wilan jemput.

Suasana hatu Dzara langsung berubah 100% dan sekarang Dzara senyam senyum membaca pesan dari Wilan tentang kabar Abra.

"Miko. Maaf ya, kakak Dzara gak bisa nemenin Miko lebih lama. Miko masuk kandang dulu ya, kak Dzara mau holiday dulu"

Dzara langsung mengangkat Miko ke dalam rumah Miko di kamar Dzara.

# # #

"Dzara.."

Panggil Wilan dari depan rumah Dzara.

"Iya Wilan. Dzara lagi mau keluar!"

Dzara berlari keluar dan mengunci pintu rumah. Lalu menghampiri Wilan.

"Lama ya Wilan nungguin Dzara?"

"Enggak kok. Mending kita ngomongnya nanti aja. Biar banyak waktu di sana nanti Ra."

"Siap Wilan."

"Nih helmnya biar selamat"

"Iya. Biar umur Dzara panjang terus bisa dapetin abang Abra tercinta"

Mereka berdua pun melaju menuju sebuah kedai kopi langganan Wilan. Seperti kata Wilan tadi, mereka berdua tak berbicara satu katapun saat di jalan. Membuat Dzara bosan sampai Dzara sesekali menatap kaca sepion tapi Wilan tak membalas tatapan Dzara dari belakang.

"Ya udah. Dzara nyerah, Dzara gak mau mulai pembicaraan lagi. Ihhh Wilan nyebelin"

Dzara memanyunkan bibirnya menunjukkan kekesalannya lewat ekspresi namun tetap saja Wilan mengabaikan Dzara.

Bahasa IPA DzaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang