Bag. 2 : Mating

12.9K 941 27
                                    

Sasuke merasa gerah, nafasnya memburu dan ia juga mabuk. Sasuke merasakan aliran panas di tubuhnya seperti gejala heat.

Apa yang terjadi dengannya disaat seperti ini?

Bisakah tubuhnya bertoleransi sedikit saja dengan kehidupan baru yang dijalaninya, hanya karena disentuh beberapa alpha tubuhnya sudah mulai bereaksi berlebihan?

Sekarang ia berada di kedai sake untuk berpesta bersama teman-teman baru, di meja itu ia dikelilingi oleh para alpha. Bagus, jika ketahuan ia omega, maka teman-teman baru itu akan memandangnya berbeda.

Tapi saat membuka mata, hal pertama yang Sasuke lihat adalah sprei putih bergelombang.

Sasuke terkejut. Apakah ia sedang berada di rumah?

Sasuke menajamkan penglihatan karena penasaran. Selanjutnya ia melihat dinding bercat putih lengkap dengan perabotan kamar, disusul seseorang berkemeja kebiruan yang tengah menatapinya.

Nani... kore...?

"A-apa kau baik-baik saja?" pria berambut pirang bermata biru itu menanyai Sasuke dengan canggung, gerakannya agak kikuk. Lalu ia melanjutkan, "...jika ada yang kau butuhkan, katakan saja?"

Sasuke belum mengerti apa yang terjadi, kenapa ia berpindah tempat dan di mana ia berada sekarang. Tapi kondisi tubuh yang lemah membuat Sasuke menerima bantuan pria itu tanpa pikir panjang.

"Tasku...?" pintanya seraya mencoba bangkit.

Pria pirang itu membawakan tas yang Sasuke maksud.

"Obatku...?"

Pria itu juga membantu mencarikan benda yang sangat dibutuhkan Sasuke saat ini.

Siapapun pria itu, bagi Sasuke sekarang bukan masalah. Yang terpenting adalah dirinya tidak lagi berada di kedai ramai itu. Jika hanya satu orang ini yang akan mengetahui rahasianya, maka semuanya jadi lebih mudah.

"Berikan...?" Sasuke mengulurkan tangan untuk meminta inhibitor yang di pegang orang itu.

Terlihat si pirang merasa ragu, ia memandangi Sasuke dengan pandangan terkejut luar biasa. Sasuke mengerti, orang itu pasti syok mengetahui kalau dirinya omega.

"Berikan obat itu padaku, Naruto..."

Entah bagaimana Sasuke bisa mengingat namanya. Ingin sekali Sasuke merampas obat itu, tapi apa boleh buat, ia tidak memiliki tenaga yang cukup. Sasuke bahkan harus bertumpu pada siku hanya untuk menahan berat tubuhnya.

"Tolong... jangan beritahukan ini pada siapapun, aku akan melakukan apa saja untukmu asal kau merahasiakannya."

Naruto masih tertegun, ia tidak berniat memberikan obat itu pada Sasuke. Berbanding terbalik dengan yang Sasuke harapkan, Naruto malah membuang obat itu ke belakangnya, menjatuhkan botol transparan itu ke lantai hingga memantul-mantul, sampai akhirnya menggelinding menjauhi mereka.

Sasuke membelalak, ia mencoba lebih keras untuk bangkit dan mengejar obat itu, tapi kombinasi antara heat dan mabuk ternyata sangat mematikan, Sasuke terhuyung dan jatuh kembali di atas ranjang.

"Kusso!" ia mengumpat.

Pria raven itu berusaha bangkit lagi, kali ini lebih stabil. Tapi Naruto langsung menghalanginya. Naruto menjatuhkan Sasuke dengan mendorongnya keras, setelah itu menindihnya.

"Katamu akan melakukan apa saja untukku, 'kan?"

Akibat usaha yang keras tubuh Sasuke semakin lemas, ia menghujani wajah di depannya dengan nafas kuat yang memburu.

"...Melakukan apa saja asal aku tutup mulut, begitu?"

Sasuke pikir, tidak ada cara lain selain mengangguk mengiyakan. Ia hanya sampah jika dalam keadaan heat begini, apalagi di depan seorang alpha.

"Baiklah kalau begitu... Sasuke, kita mating saja, okay?"

To be continued...

RIVAL | (NaruSasu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang