TENG!TENG!!TENG!!!
Bel istirahat berbunyi seluruh siswa turut keluar untuk melakukan hal yang disukai nya masing-masing, tidak dengan Disa yang masih duduk terdiam di bangku kursinya, tiba-tiba kedua gadis datang menghampiri bangku Disa dan bertanya.
"Hai Disa!"sapa kedua gadis itu.
"Eh!Hai!"
"Sa,kenalin gue Necalitha suka dipanggil Eca" ucap salah satu gadis berambut bob pendek dengan senyum ramah, dibalas juga dengan senyuman Disa yang tak kalah manis dengannya.
"Kalau gue, Yona" ucap salah satunya yang memiliki rambut panjang curly.
"Iya"balas Disa dengan senyum manisnya itu.
"Oke sekarang kita teman" ucap yona ramah.
"Eemm iyaa" ucap Disa girang.
"Ya udah yuk lahh, kita ke kantin gue udah laper nih" ucap Eca.
"Ihh, lo itu apa-apa makan mulu" ucap Yona kesel.
"Udah,,ayok ke kantin aku juga mau ke kantin" bela Disa.
"Yuk, keburu masuk nanti" balas Yona mengajak.
♧♧♧
Disa, Eca, dan Yona pun sampai di kantin dan memesan makanan untuknya masing-masing.
"Sa,gimana lo rasanya pas pertama kali duduk sama Devan" ucap Eca heboh.
"Ya kaya gitu, agak sombong gitu" ucap Disa.
"Emang, tapi Devan itu bukan sombong tapi angkuh, dan dingin itu yang bikin perempuan dikelas agak males kalo ngajak ngomong ke dia"
ucap Yona."Emm,,mungkin" ucap Disa berfikir
"Tapi, ngomong-ngomong menurut lo Devan ganteng apa nggak tuh?" tanya Eca meledek.
Sebelum Disa menjawab, Yona yang nyamber ngomong duluin Disa.
"Lo apaan sih Ca, ganteng mulu yang di pikirin" ucap Yona nyamber.
Seketika percakapan itu terhanti karena mang Asep datang untuk memberikan pesanan Disa dan temannya.
Mang Asep salah satu penjual di kantik sekolah Disa.
"Neng, ieu ,pesenannya" ucap mang Asep tiba-tiba, dan langsung memberikkan tiga porsi bakso dan 3 es teh pada Disa, Eca, dan Yona yang saat ini sedang duduk di kursi.
Disa segera meraih mangkuk dan es teh itu untuk diberikkan pada Eca, Yona , dan Disa sendiri."Eh, mang Asep" ucap Yona sedikit terkejut.
"Nuhun, mang," ucap Disa.
Mendengar Disa berbicara dengan bahasa Sunda, Eca dan Yona tertawa geli dan merasa heran.
"Maneh bisa basa sunda?" tanya Eca menatap Disa yang sedang lahap memakan bakso pesanannya.
"Saeutik," jawab Disa tanpa menoleh.
"Ai maneh nyaho saeutik, naha atuh ngomong basa Sunda?" tanya Eca ulang.
Mendengar kata yang tidak Disa mengerti, membuat Disa penasaran dan bertanya.
"Emm,,enggak ah, tadi aja aku ngga tahu kamu ngomong ap" jawab Disa kebingungan.
"Ya ampun Disa" ucap Eca tertawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Devan
Teen FictionAmanda Disa Ginansa gadis periang yang memang benar benar harus di pertemukan oleh sang ketos dingin dan tengil. Disa tak pernah berharap akan kedatangannya, namun Tuhan lebih menyukai alur jalannya tersendiri. Kalau kepo:) baca aja cerita nya yaa...