4.Hukuman

10 3 0
                                    

  Alarm jam milik Disa berbunyi, membuat nya yang tengah pulas tidur tiba-tiba terbangun, masih setengah sadar Disa mencoba untuk mengambil alarm jam nya yang tepat berada di meja kecil samping tempat tidurnya.

  "Astaga?!jam 7! " Jerit Disa tidak percaya, dan segera Disa bangun dari tidurnya lalu bergegas menuju kamar mandi.

Sudah sekitar 15 menit Disa dikamar mandi dan akhirnya keluar dengan mengenakan seragam sekolahnya, Disa yang sadar sudah sangat terlambat langsung bergegas untuk menuruni tangga dan berpamitan pada mamahnya.

  "Mah, Disa berangkat yah" ucap Disa bergegas menuju garasi rumah nya.

  "Nggak makan dulu?"

  "Nggak mah,udah telat, Disa pamit. Assalamualaikum"

  "Hemm,,,wa'alaikumsalam"

  Aduh kenapa lagi ini mobil,
Gumam Disa stress tak karuan.

  "Kamu belum berangkat?"tanya Aisyah pada Disa.

  "Belum mah,ini mobilnya nggak bisa jalan"

  "Eemm ya sudah kamu naik angkot aja"

  "Ya udah deh" ucap Disa sesal

  Mau tak mau Disa harus melakukan ini, pergi ke sekolah menaiki angkot, sekolahnya akan masuk sebentar lagi sedangkan angkot dari tadi belum kunjung datang juga, sungguh saat itu pikiran Disa sangat kacau, kenapa Disa bisa telat, gimana kalo nanti kena hukuman.

  Tak lama setelah itu Disa melihat sebuah mobil yang berhenti tepat di depannya, yang tak lain adalah Devan.

  "Ayok" ucap Devan tiba-tiba, membuat Disa melongo kebingungan.

  "Haduhh Devan, ngomong apa sih kamu, lagi kacau nih jangan bikin suasana jadi tambah kacau" balas Disa kesal dan bingung.

Mendengar Disa mengatakan itu, membuat Devan harus turun tangan keluar dari mobilnya dan langsung menarik tangan Disa untuk masuk ke dalam mobil bersamanya.

  "Ihh, apa lagi sih ,Dev?" tanya Disa bingung.

Devan yang hening tak menjawab pertanyaannya, memilih untuk diam dan mengikuti Devan dari belakang.

Dan segera Disa masuk ke mobil dan pergi bergegas menuju sekolah.

Entah kenapa tiba-tiba mobil Devan berhenti dan menepi di pinggir jalan.

  "Kenapa berhenti?"

  "Pake seatbelt nya"

  Mendengar Devan berkata seperti itu, Disa segera melakukannya dan memakai seatbelt nya, tapi karena gugup dilihat oleh Devan, seatbelt nya sampai susah ditarik.

  Duhh! kenapa aku jadi gugup gini sih
  Ucap Disa dalam hati nya.

Melihat Disa yang salah tungkah seperti itu membuat Devan tersenyum kecil tanpa di ketahui oleh Disa, dan segera Devan mendekat pada Disa untuk membantu mengenakan seatbelt nya.

Sungguh saat itu perasaan Disa sangat campur aduk.

Degh!

Dilihat lihat dari dekat ternyata Devan ganteng juga yah, aduh ya ampun kenapa jadi gini aih perasaan ku
Gumam Disa dalam hatinya.

Jantung nya berdetak tidak teratur, dia takut mungkin Devan bisa mendengar detak jantung nya yang gugup itu.

  "Kenapa?" tanya Devan semakin memdekat pada Disa, membuat Disa makin gugup dan salah tingkah.

DevanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang