02

23 3 0
                                    

Selama ini Alil tak pernah memikirkan dia ingin menjadi seperti ayahnya. Di banding keempat saudaranya yang lebih memilih bidang yang berhubungan dengan perusahaan sang ayah, Alil lebih tertarik dengan dunia seni. Awalnya keputusannya itu di tentang oleh sang ayah. Namun bukan Alil namanya jika tidak membangkang.

Saat lulus SMA, Alil diam-diam mendaftar kuliah jurusan kesenian. Dengan berbagai cara dia di terima di salah satu kampus seni ternama di Indonesia. Tentu sang ayah menolak mentah-mentah keputusan alil. Hingga Alil harus merayu sang ayah habis-habisan agar di perbolehkan menempuh jalannya sendiri.

Alil berhasil, dia meraih gelas sarjana terbaik di Universitasnya. Dia berhasil membuat bangga kedua orang tuanya. Setelahnya sang ayah mendirikan perusahaan di bilang entertainer dan Alil lah yang di percaya memimpinnya hingga saat ini.

Namun berita yang ia terima tadi siang membuat Alil merasa gagal. Semua ini bukanlah miliknya. Tetepi milik sang adik yang selama ini di pisahkan oleh ayah mereka. Alil menyayanginya, sangat. Meski selama ini dia tak pernah sekalipun menunjukannya.

Saat ini bukan posisi dirinya yang di khawatirkan, namun Aralah yang ia pikirkan. Sang ibu tidak akan pernah tinggal diam jika mengetahui ini semua. Beliau pasti akan menempuh berbagai cara agar kekuasaan sang ayah jatuh ketangan kakaknya - Barra.






••





Haidar terdiam memandang sebuah gedung asrama di depannya. Ini adalah tempat tinggal sang adik selama ini. Tadi pagi saat pemakaman sang ayah haidar curi-curi pandang mengamati sosok adiknya yang selama ini jarang sekali bertemu dengannya.

Ayahnya selalu saja menjauhkan sang adik dari dirinya. Seolah sang adik bisa melukai haidar jika dia di biarkan dekat dengannya. Saat kecil haidar tak pernah tahu maksut sang ayah melakukan itu. Tapi saat mendengar berita yang di sampaikan Abi tadi siang haidar mengerti jika sang ayah melakukan itu agar haidar tidak ikut terluka di kemudian hari.

Hal itu membuat haidar merasa menjadi kakak paling buruk selama ini. Adiknya yang tidak tahu apa-apa selalu di perlakukan tidak adil oleh sang ayah. Saat haidar kecil sering sekali di belikan es krim oleh ayahnya sepulang bekerja, adiknya bahkan tidak pernah di belikan apapun oleh sang ayah.

Di saat haidar kecil di belikan buku cerita oleh sang ayah, adiknya harus puas hanya dengan mendengarkan haidar belajar membacanya dari balik pintu kamar haidar.

Adiknya sudah terlalu lama merasakan sakit yang teramat dalam yang di sebabkan oleh sang ayah. Lalu saat ayahnya sudah pergi apa gadis itu masih akan merasakan sakit karna di paksa melakukan apa yang tidak ia mau ?







••






Ata termenung di gudang menatap sebuah mainan puzzlenya saat masih kecil. Mainan itu sudah lama sekali tidak ia mainkan semenjak mainan itu ia serahkan pada sang adik. Ata masih mengingat dengan jelas wajah sang adik yang tersenyum lebar saat ata menyerahkan mainan itu diam-diam untuk dia.

Sejak kecil adiknya tak pernah merasakan kasih sayang dari ayahnya. Dia selalu di asingkan, di tempatkan di asrama juga tak pernah di berikan fasilitas yang sama dengannya. Ata kecil masih sering curi-curi waktu untuk bertemu dengan adiknya.

Namun semua itu berubah saat kecelakaan yang menimpanya. Ata kecil begitu senang mendapatkan hadiah mainan dari perlombaan yang di selenggarakan oleh sekolahnya. Dia berlari menghampiri sopirnya dan meminta untuk mengantarkan dirinya ketempat sang adik. Ya Ata berniat ingin memberikan hadiah itu pada sang adik. Karna Ata tau jika adiknya itu tak pernah sekalipun di belikan hadiah oleh sang ayah.

Ata kecil terlalu bersemangat hingga ia turun dari mobil dengan sendirinya tanpa tahu jika dari arah berlawanan ada seorang pengendara sepeda motor yang melaju kearahnya. Kecelakaan tak dapat terhindarkan. Hingga Ata harus di larikan ke rumah sakit.

Tentu saja sang ayah begitu marah. Bukan memarahi sopir ataupun Ata. Namun ayahnya memarahi adiknya yang saat itu belum tahu apa-apa. Dan dari situlah awal mula adiknya di pindahkan ke asrama. Di jauhkan dari dirinya.

Sekarang saat sang ayah sudah tidak ada, apakah adiknya itu bisa bahagia ? Apa adiknya itu bisa mendapat apa yang ingin dia dapatkan ? Apa dia bisa memilih jalan hidupnya sendiri ?



To be continued..

Pandya Hagan Pangalila

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pandya Hagan Pangalila


Haidar Dabi Kotaro

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Haidar Dabi Kotaro

Adinata Aileen Caesar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Adinata Aileen Caesar

CHANGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang