part 4

820 74 8
                                    

aku sempet khawatir pas EXOL-ACE bilang mau demo depan gedung SM. takut SM terpengaruh dan ngeluarin chen. tapi sekarang bener2 lega karena yang datang cuma sedikit  :)

HAPPY READING

sudah tiga hari semenjak kematian vivi. Sehun memutuskan untuk menguburkan vivi di halaman rumahnya. Dan sejak pemakaman itu, sehun memilih untuk tinggal di rumahnya bersama appa dan eommanya. Dia ingin mengenang momen-momen indah bersama anjing kesayangannya.

"kembalilah ke dorm" seorang pria paruh baya yang merupakan ayah sehun terlihat berdiri di ambang pintu menatap putra bungsunya yang masih bergelung dengan selimutnya, tetapi matanya terbuka lebar.

"shirreo, aku masih merindukan vivi" sehun menarik selimutnya hingga menutupi seluruh tubuhnya.

Ayah sehun menghembuskan nafasnya lelah melihat sifat kekanakan putranya. Padahal umurnya sudah 25 tahun, tapi kelakuannya masih seperti anak kecil "kau juga harus memikirkan hyung-hyungmu sehun-ah, mereka selalu mengkhawatirkanmu disana"

Sehun membuka selimutnya dan langsung terduduk "iya-iya aku akan kembali ke dorm nanti."

Ayah sehun tersenyum mendengar penuturan anaknya "kalau begitu kemasi barang-barangmu."

"apakah appa mengusirku ?"

Ayah sehun tertawa kecil. Dia menghampiri sehun dan tangannya mengacak rambut anak tersayangnya itu "cepat dewasalah"

Sehun memutar bola matanya, ayahnya selalu menganggapnya seperti anak kecil "aku sudah dewasa appa, umurku sudah 25 tahun"

"tapi kelakuanmu masih seperti anak umur lima tahun" pria paruh baya itu terkekeh "jangan sering merajuk, kasihan hyung-hyungmu"

Sehun tidak menanggapi ucapan ayahnya. Dia langsung turun dari ranjang dan berjalan menuju kamar mandi.

Ayah sehun hanya bisa tersenyum dan menggelengkan kepalanya melihat kelakuan putra bungsunya "sehun-ah semoga kau bisa menemukan seseorang yang bisa membuatmu semakin dewasa." Ucap ayah sehun sambil memandang pintu kamar mandi yang sudah tertutup.

###

Sehun kembai ke dorm menggunakan mobil audinya. Sehun memutuskan untuk berhenti Ketika melewati sebuah taman yang sering ia kunjungi bersama vivi.

Dia berjalan menuju bangku panjang yang ada di sekitar air mancur di taman itu. Dia ingat, vivi dulu pernah berlari memutari air mancur ini dengan sesekali menggonggong. Magnae exo itu tersenyum, tapi kemudian tertunduk mengingat kini ia tidak mungkin bisa melihat vivi berlarian lagi.

Sehun merasakan air matanya kembali menetas. Ia menunduk dalam, tangannya mencengkeram erat kursi taman.

"sehun hyung ?"

Sehun menyeka air matanya sebelum menoleh ke samping untuk melihat seseorang yang memanggilnya. Dia melihat gadis berambut panjang berponi yang menatapnya dengan kening berkerut.

Gadis itu kemudian tersenyum lebar "ternyata benar kau" dia kemudian menghampiri sehun dan duduk di samping pria tampan itu. Dahinya kembali berkerut ketika melihat ekspresi laki-laki di sampingnya "kau habis menangis hyung ?"

Sehun menatap lurus ke depan "aniyo" jawabnya singkat tanpa menatap gadis yang merupakan rekan kerjanya.

"kalau kau ada masalah jangan disimpan sendiri hyung. Itu akan menjadi beban untukmu. Kau harus membaginya dengan orang lain."

Sehun menoleh menatap sejeong yang tersenyum. Dia melihat ada ketulusan disana.

"kau juga bisa membaginya denganku. Kita temankan ?" sejeong menatap sehun dengan senyumannya yang tulus. Sesaat sehun terkunci akan tatapan sejeong, dia kemudian buru-buru mengalihkan pandangannya kembali kea rah air mancur.

"vivi..." sehun menghembuskan nafasnya sejenak "dia sudah tidak ada"

"mwo ??" sejeong langsung berdiri. Cewek bermarga kim itu menatap sehun dengan kaget. Pantas saja laki-laki tampan itu bersedih, dia kehilangan anjing kesayangannya. Sejeong tau bagaimana rekan kerjanya ini sangat menyayangi vivi, ia bahkan geleng-geleng kepala ketika melihat semua barang milik sehun selalu ada unsur vivinya. Sejeong baru saja kehilangan seseorang, jadi ia tau bagaimana rasanya.

"gwenchana" sejeong menepuk pelan pundak sehun "kau bisa mencari vivi yang lain." Man vocal gugudan itu mencoba menenangkan sehun dengan senyumannya.

"tidak ada yang bisa menggantikan vivi."

Sejeong menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, apa yang harus ia lakukan agar rekan kerja yang sudah ia anggap sebagai kakaknya ini bisa tersenyum kembali.

Kemudian sebuah ide terlintas, membuat gadis berambut panjang itu tersenyum lebar.

Sejeong berjongkok di depan sehun. Pria berahang tegas itu mengkerutkan dahinya melihat apa yang dilakukan gadis di depannya.

Sejeong kemudian menggantungkan tangannya ke depan sambil menatap sehun "guk... guk.."

Sehun semakin mengkerutkan dahinya "yak.. apa yang kau la.."

Belum sempat meneruskan pertanyaannya, sehun dibuat tertawa dengan tingkah sejeong yang sekarang berjalan mengelilinginya dengan tangan yang tetap menggantung dan mulut kecilnya yang terus mengeluarkan suara gonggongan. Gadis itu kemudian berhenti tepat di depan sehun dengan sedikit berjongkok dan menatap pria tampan itu dengan agyeonya.

"ha..ha..ha.. apa yang kau lakukan ?"

Sejeong berdiri tegak sambil tersenyum lebar melihat sehun yang sekarang sudah tertawa "pasti disana vivi sedang berbahagia melihatmu tertawa seperti ini hyung."

Sehun menghentikan tawanya. Dia menatap sejeong dengan senyum lembutnya. Magnae exo itu kemudian berdiri dan memeluk gadis yang sudah membuatnya tertawa "gomawo sejeong-ah"

Sejenak sejeong tertegun mendapatkan perlakuan seperti ini dari sehun. Dia kemudian menormalkan ekspresinya dan membalas pelukan pria yang lebih tinggi darinya itu "ne. sama-sama hyung.

###

vote & coment

20 januari 2020

sebelumya aku pengen tanya kalian. setelah baca empat part yang udah aku publish, menurut kalian kenapa sehun jadiin sejeong peliharaannya ????

My Pet Girlfriend (ohs x ksj)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang