[ E ]

901 141 28
                                    

| Re-Born |

Hari sudah gelap,

Saat Christopher memutuskan untuk berdiri, didepan rumah dengan cat bata yang mulai terang dengan lampu-lampu. Gantungan itu berdenting tertiup angin. Sayup - sayup terdengar suara binatang dari arah hutan.

Chris tidak gentar, ia ketuk pintu didepannya. Sekali--dua kali-- di ketukan ketiga, pintu didepannya berderit terbuka.

Sosok dengan rambut merah dan tubuh semampai dengan kemeja putih itu terdiam ditempatnya. Menatap Chris penuh selidik.

"U-uhm, hai! Aku tetangga barumu-- depan rumah. Aku Christoper Bang" Chirs mengulurkan tangannya, memperkenalkan diri.

Si rambut merah menatapnya sejenak, seperti tengah menimang sesuatu. Lantas ia tersenyum, sangat tipis.

"Aku Felix, senang berkenalan denganmu----Chris"

'ah, dia pria'

Jujur saja, menurut Chris, Felix itu terlalu manis bahkan untuk seorang perempuan.

"Aku juga, omong-omong. Boleh aku bertanya? Ini penting"

Chris menatapnya penuh harap, dia mulai putus asa.

"Silahkan"

"Apa kau tau kemana perginya Minho atau Changbin. Rumah mereka kosong, kau tau yang di sebelah sana", Chris menunjuk rumah Minho dan Changbin. Felix pasti tau rumah yang dia maksud. Karena hanya ada tiga rumah dijalan ini.

"Aku---aku meninggalkan adikku bersama mereka kemarin"

"Entahlah, aku tidak melihat mereka seharian ini"

"begitu ya", Chris menatap sepatunya gusar. Kemana lagi ia harus mencari? Apa iya harus lapor polisi?

"Tapi Chris.."

Yang dipanggil mengangkat kepalanya yang terkulai lemah, menatap mata Felix yang entah bagaimana terlihat sangat hitam dikantungnya. Seperti tak pernah tidur berhari-hari.

"Sekitat jam 1 semalam, aku mendengar suara berisik dan juga suara mobil---"

"---mungkin saja itu mereka, Minho dan Changbin memang sering bepergian. Kau bersabarlah.."

Felix menyatukan bibirnya membentuk garis lurus, memperhatikan bagaimana raut wajah Christopher yang melembut, tidak sekeras tadi.

"Kuharap juga begitu. Oh ya, adikku bernama Hyunjin. Dia tinggi, bibir penuh, dan---cantik. Jika kau melihatnya tolong hubungi aku, ini nomer ponselku Felix"

"Baiklah Chris. Hyunjin pasti kembali, aku yakin"

Setelah mengucapkan terima kasih, Chris beranjak menuju rumahnya sendiri. Ia menghidupkan semua lampu rumah dan juga melepas Berry yang menggonggong menyambutnya pulang.

Malam semakin larut, dan Christopher semakin lelah jiwa maupun raga. Tanpa sadar, dia tertidur di sofa setelah membersihkan diri. Menunggu peruntungannya agar Hyunjin kembali. Malam ini.

***


"Uhm--- berry? Ada apa?"
Chris terbangun karena suara gonggongan Berry yang menyalak memekakkan telinga.

Guk! guk! Grrr!!

Anjing itu menggeram, meski tubuhnya semakin bergerak mundur, Berry tetap menggonggong dengan keras kearah pintu. Menarik atensi Chris untuk melihat apan yang membuat anjingnya menjadi aneh.

"H-hyunjin"

"HYUNJIN!"

Dibalik pintu dengan bahan kaca setengahnya, berdiri sosok Hyunjin dengan sorot mata yang mengarah lurus kearahnya, kaku. Chris berlari--membuka pintu dengan cepat. Dia senang dan lega luar biasa.

Ia tidak dapat menahan diri, Christopher gemetar. Ia peluk tubuh Hyunjin terlampau erat, menggumam 'Hyunjin---Hyunjin' berulang - ulang.

"Kemarilah Hyunjin, masuklah"

Ah, andai saja Christoper memperhatikan dengan lebih jeli, jika saja dia tidak terburu untuk memeluknya. Dia akan tau bahwa Hyunjin tidak sedang tersenyum.

Pemuda itu tengah menarik sudut bibirnya---menyeringai, dengan iris mata yang berkilat kemerahan dan bibir yang kering dan pasi. Hyunjin bergumam,

"Sayangku Christoper, aku pulang"


° E °


Felix muncul,
Hyunjin udah pulang,
Tinggal Changbin sama Minho anjir.

Pulang kalian! ಠ︵ಠ

RE-BORN [chanjin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang