Warning!Bahasa Kasar!Nonbaku!Garing
Anak dibawah umur 14 tahun dilarang dengan sangat untuk membaca.Sekian, enjoy!
.
.
.
.
.Seharian ini Anna lesu. Mual. Banyak orang yang bilang jika mual-mual maka pertanda orang tersebut hamil. Namun boro-boro hamil, ngeliat iklan di sebuah aplikasi yang menayangkan sepasang kekasih bercumbu aja udah ngebuat Anna ngejerit sambil blingsatan buat nutupin layar. Pokoknya, ia ga hamil, tapi yaa.. Kalau orang yang menghamilinya seganteng Oh Sehun mungkin ia bisa mikir-mikir beberapa kali. Lumayan buat memperbaiki keturunan. Hehe. Eh tapi tetep, kudu nikah dulu biar ga digrebek massal sekampung.
Ngomong-ngomong ke mana perginya dua bitchfriendsnya? Sedari tadi pandangan Anna berpencar ke seluruh area kantin, tapi ga nemuin eksistensi mereka. Apa kini mereka jadi tipe sahabat 'Datang kalo ada maunya doang.'? Ah enggaklah, ga mungkin kedua sahabatnya begitu. Maaf saja, persahabatan mereka bukan rekayasa yang cuma suka umbar di media sosial. Mereka sudah sepaket, bung. Melekat erat. Eaa.. Ada yang kesindir ga, nih? Kumpul pas bikin boomerang, pas udah diposting mencar lagi. Awkwk. Persahabatan kalian lemah!
Ditengah lamunannya tiba-tiba seseorang menggeplak keras punggungnya dari belakang. Ah, pasti para boncel yang ditunggunya. Anna mendelik ke arah dua sahabatnya yang cengar-cengir tanpa dosa. Sungguh, jika Anna tidak dalam keadaaan lesu sudah dipastikan ia akan menggeplak dua kali lipat. Sayang, ia lagi tak lemah, lesu, tak berdaya, macem pemeran protagonis di sinetron Anak Aspalan.
"Wow, ada apa nih dengan kembang desa kesayangan kita? Gak biasanya gak bales salam sayang gue. Kenapa? Makin sayang ya lo sama gue? Tapi maaf ya, Na, gue straight."
Dih, boleh muntah sekarang? Siapa sudi juga jadi lesbian buat ni bekicot satu.
Sahabat Anna yang berujar plus kurang ajar tadi namanya Kinan. Kadang kalau Anna kebablasan sering dipanggil 'Kuyang'. Lucu kan, mirip kelakuannya, meski rada ga nyambung gitu. Sebodo amat lah.Setelah ditanya begitu oleh Kinan, Anna membuka mulutnya. Hendak menjawab pertanyaan. Namun sebelum sempat terlontar kata, suara lain menyerobotnya.
"Anna, please, lo ga lagi kesambet kan? Kalo iya, gue kudu jauh-jauh dari lo. Gue gak hafal ayat kursi buat ngerukiyah lo." Nah kalo yang ini namanya Neta, cewek yang doyan banget remedial di pelajaran agama. Gatau dah itu anak agamanya apa sampe surat pendek macem Al-Falaq aja ga hafal, kebalik-balik katanya. Tapi monmaap, Anna bingung. Ini mereka sahabatnya atau ketua geng gincu sebelah sih? Bacotannya bikin kuping linu.
“Hahahanjeeeng. Gue lagi muel, bangsat."
"Astaghfirullah, ukhti, bahasanya.. Hah? Lo muel, Na? Kalo gitu gue ke Indomaret dulu ya."
"Loh? Kok ga ke apotek aja, Kin? Kan lebih deket."
"Enggak ah, kayaknya harga testpack lebih murah di Indomaret.
"GUE MUEL BUKAN BERARTI HAMIL, GOBLOK. AH SINI LAH GUE SIRAM LO PADA PAKE MUNTAH GUE!"
Hmm, bakal panjang kayaknya ini sesi. Tinggalin aja lah, nanti ketular goblok kalian semua. At least, kalian udah tau kan gimana perwatakan dari para sahabatnya. Yaa anggep aja buat perkenalan.
.
.
.
.
.Pulang sekolah ini Anna mau pergi ke apotek, beruntung mual yang ia rasakan siang tadi udah lumayan reda. Kini ia lagi disuruh beli obat oleh kakaknya, sakit perut akibat minum susu basi yang sengaja Anna awetkan, barangkali berubah jadi yogurt. Namun bukannya yogurt, malah jadi obat pencahar. Duh kasihan sekali abang nistanya. Inilah karma kalo suka rebut makanan orang. Anna ketawa-ketawa kejam di sepanjang jalan. Mungkin itu salah satu alasan konkret kenapa sampai sekarang ia masih menjomblo. Mana ada yang mau sama cewek kembaran orang gila yang suka ketawa di pinggir jalan? Gak, gak ada.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello, Guest!
RandomIdup lempeng, dibilang gapunya semangat idup. Pas neko-neko, malah dibilang gatau diri. Dunia ini bacot banget ya-coret- penghuninya yang bacot.