Baekhyun ragu pada awalnya. Ia sangat sangat takut saat mendengar Chanyeol hendak mengajaknya ke Apartemen hunian pria itu. dan saat Chanyeol menarik tanganya menuju sebuah pintu kamar, Baekhyun pun menghempaskan tangan Chanyeol begitu saja.
"Aku sudah berjanji tidak akan melakukan apapun Baekhyun"
Baekhyun memberanikan diri menatap wajah pria yang sudah membawanya. Entah kenapa ia seperti mengingat sesuatu yang entah pernah terjadi atau tidak, dan ingatan itu terlintas begitu saja.
"Baiklah, kau berdiri di sini saja, dan aku akan membuka pintunya"
Chanyeol mengerti kegelisahan yang Baekhyun rasakan, secara tekhnis keduanya baru bertemu kembali setelah beberapa bulan, dan tentunya Baekhyun merasa jika keduanya tidak sedekat itu untuk datang ke rumah.
Chanyeol membuka pintu salah satu ruangan yang ada di Apartementnya, jika dilihat dari tempat Baekhyun berdiri, ruangan itu hanya ruangan kosong dengan cermin di salah satu sisi dindingnya. Chanyeol masuk terlebih dulu, walaupun ragu Baekhyun mengikuti pria itu memasuki ruangan berukuran sedang dan ruangan itu bukan ruangan kosong sama sekali.
Baekhyun tertegun melihat barang-barang yang ada di hadapanya. Bagaimana tidak, ia melihat sebuah grand piano dan beberapa alat musik lain, dan di belakang alat-alat musik itu terdapat sebuah pintu yang mungkin terhubung ke ruangan lain. Ruangan itu tidak memiliki jendela, hanya ada peredam suara di setiap dindingnya, juga cermin di salah satu sisi dinding.
"Ini—maaf, aku sudah berburuk sangka padamu" Baekhyun tidak tahu apa yang harus ia katakan selain meminta maaf.
Keduanya diam, baik Chanyeol maupun Baekhyun, mereka tidak tahu apa yang harus mereka katakan. Ini canggung, tapi Chanyeol tidak ingin menyerah sampai di sini.
"Bukankah kau ingin memainkan salah satu dari mereka?" Chanyeol menunjuk alat musik yang ia miliki.
Baekhyun hanya menatap heran, dari mana pria itu tahu?. Baekhyun memang ingin menyanyikan lagu itu sembari memainkan sebuah alat musik, terlebih sebuah grand piano. Ia bisa menyanyi, tapi ia merasa tidak bisa memainkan alat musik itu.
"Tapi aku tidak—"
"Kau bisa Baekhyun, kau bisa memainkannya, aku yakin itu"
Lagi-lagi gadis itu menatap tidak percaya pada Chanyeol, tahu apa pria itu tentangnya. Ini pertemuan mereka yang kedua kalinya, dan pertemuan pertama mereka, ia tidak bercerita apapun tentang hal ini.
Baekhyun berjalan mendekat dan duduk di depan tuts piano besar itu, dengan ragu ia mulai menekan tuts piano itu dengan jemarinya. Ia terkesan dengan suaranya, Baekhyun mulai menekan dengan kunci yang entah ia ketahui dari mana, itu mengalir begitu saja. Baekhyun merangkainya menjadi sebuah lagu. Baekhyun menikmati permainannya sendiri hingga Chanyeol duduk di sampingnya dan memainkan piano besar itu bersama.
Chanyeol mulai bernyanyi, pria itu menyanyikan lagu yang sama dengan penyanyi pria di pernikahan Joo Hyun. Seketika Baekhyun berhenti menekan tuts piano besar itu dan membiarkan Chanyeol bernyanyi dan bermain piano sendiri.
Suara Chanyeol membuatnya terus mengingat sesuatu yang entah kapan terjadi, ini seperti nyata, bahkan Baekhyun merasakanya, merasakan emosi dari kilasan ingatan yang ia lihat.
"Paman me—maksudku, Chanyeol"
Chanyeol mengangkat sebelah tanganya dan mengacungkan jari telunjuknya. Ia mengisyaratkan agar Baekhyun menunggunya hingga selesai bernyanyi. Baekhyun diam, ia menurut dan mendengarkan pria itu hingga nyanyianya berhenti.
"Aku tidak tahu, tapi aku merasa sepertinya kita pernah bertemu dan mengenal jauh sebelum pertemuan kita di pantai malam itu"
Chanyeol hanya menatap Baekhyun dengan senyumnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Myth Of Dating (Chanbaek Gs) - Short Story ✅
Nouvelles"Apa kau pernah mendengar ada sebuah mitos tentang berkencan di pantai?" "Mitos?" "Aku pernah mendengar jika Sepasang Kekasih berkencan di pantai, maka hubungan mereka akan berakhir tidak lama setelanya" "Tidak ada hal semacam itu, jangan mengada-ad...