9

8 3 0
                                    

Sesuai janjinya, Lia pun pergi ke markas dewa kematian untuk mendapatkan hukumannya.

Kini dia telah berada di depan markas dan menempelkan sidik jarinya ke mesin pendeteksi, setelah selesai pintu masuk utama pun terbuka dan Lia pun langsung di suguhkan berbagai macam mesin2 canggih yang luar biasa hebat.

"Selamat datang nona muda" ucap para bawahan ayah nya.

"Hm"ucap lia dengan sedikit senyum, lalu bergegas ke ruangan ayah angkatnya.

"Ayah aku disini"ucap lia yang sedang berhadapan dengan punggung ayah angkatnya dan segera, ayah angkatnya pun membalikan badannya.

"Selamat datang anakku, bagaimana kabarmu?"ucap Arya Wilson ( ayah angkatnya).

"Baik ayah"ucap lia datar.

"Apa ada sesuatu yang ingin kau sampaikan?" Ucap arya.

"Ayah, bisakah kita batalkan misi ini? Aku tidak bisa ayah! Mereka keluarga ku dan aku tidak mungkin membunuh mereka"ucap lia sedikit marah.

Arya yang mendengarnya pun langsung berubah ekspresi.

"Maaf tapi kita tidak bisa sembarangan membatalkan misi, lagipula~ misi ini dariku bukan dari pelanggan"ucap Arya datar.

"Tapi kenapa ayah!"ucap lia heran.

"Apa kau lupa apa yang mereka lakukan kepada kita waktu itu? Terutama kepadamu? Jadi setelah sekian lama akhirnya aku bisa membalas mereka dan kau malah tidak mau? Apa kau bodoh!"ucap Arya marah.

"Aku ingat ayah! Sangat ingat! Tapi aku tidak ingin membunuh mereka, sejahat apapun yang mereka lakukan padaku mereka tetap keluargaku, ayah"ucap lia.

"Baik, jika kau tidak bisa maka biar aku saja yang melakukannya"ucap arya.

"Ayah!!" Ucap lia marah.

"Sudahlah, ayah tidak ingin bertengkar dengan mu, kalau kau sudah selesai silahkan ambil hukuman mu"ucap Arya datar lalu membalikan badannya membelakangi Lia.

Lia pun menarik napas dalam-dalam dan pergi ke ruang hukuman.


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 21, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Fata GeamanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang