Bestfriend

29 1 0
                                    

"YEOLLLLLLL..!"

"YEOLLLLLL..!"

"Ih mana sih tuh anak? CAHYOOOOO MANE SIH LO AHHHHHH..!" pekik ku dengan kesal karena tak kunjung mendapat jawaban.

"HUE SEBEL..!"

Aku pun menangis terisak dan terduduk di sofa yang berada di apartment Chanyeol ini. Perkenalkan namaku Hyun Soo dan aku mempunyai sahabat bernama Chanyeol yang sudah menemaniku mungkin sejak.. janin? Bercanda, sejak aku berumur 2 tahun dan sekarang aku berumur 21 tahun. Ya, selama itu.

Dan sekarang aku sedang menangis tersedu dikarenakan suatu hal berbau pacar eh maksudku gebetanku yang bernama Taeyong. Bagaimana aku tidak menangis tersedu ketika melihat Taeyong malah pulang berboncengan dengan cewek lain !? Menyebalkan!
Ditambah Chanyeol malah menghilang entah kemana dan itu membuat situasi semakin menyebalkan.

Aku pun masih menangis tersedu hingga kurang 15 menit di sofa empuk milik Chanyeol ini.

"Huhu, ngeselin bener caplang! Balik-balik gue sumpahin telinganya—"

"Kenapa telinga gue?"

Entah aku yang memang sedari tadi tidak menyadari bahwa manusia dengan badan jangkung ini sudah masuk atau memang dia yang masuk secara diam-diam, aku pun tidak tau.
Namun, saat ini aku hanya butuh untuk mencakar-cakar wajah Chanyeol dengan puas.

"HUAAAA LAMA BANGET LOOOO..!"

Aku langsung bangkit dari sofa dan berlari ke arahnya lalu menggantungkan tanganku dilehernya. Tidak, ini tidak bergantung manja seperti yang kalian bayangkan, lebih tepatnya seperti monyet yang sedang bergantung dengan pohon tinggi. Chanyeol memang jauh lebih tinggi dariku, namun ada untungnya juga dia tinggi.

"LO LAMA BANGET SIH! LO GAK TAU GUE UDAH MEWEK DISINI 15 MENITAN?"

"Mana gue tau, emang lo ada bilang?"

Seketika rengekanku berhenti, iya juga pikirku. Aku memang tidak ada mengabari Chanyeol kalau aku mau datang ke apartment nya secara mendadak. Bodoh sekali.

"Bodoh." Ucapnya lalu menyentil dahiku dan berjalan menuju arah dapur meninggalkanku yang terpaku.

"HUAAAA KENAPA MALAH DIBILANG BODOH SIH!? ORANG LAGI GALAU JUGA..!"

Aku pun kembali menghampiri Chanyeol yang sibuk bergelut di dapur kamarnya.

"Kenapa malah ditinggalin sih!? Harusnya lo tuh tanya dong gue kenapa! Sahabat tuh harusnya peduli, ngeselin banget. Lama-lama gue robek juga tuh telinga caplang lo." Geramku pada Chanyeol.

Anak ini benar-benar menjengkelkan, bisa-bisanya sedari tadi Ia tidak ada menanyakan mengapa aku menangis tidak jelas seperti ini. Harusnya kan dia peduli, ini sama sekali tidak.

"Taeyong."

"Hah? Taeyong?"

"Bodoh." Ucap Chanyeol lagi.

"ISH!"

"Lo nangis karena dia kan?"

"Tau darimana?"

Chanyeol hanya bisa menghela nafasnya dengan kasar lalu berjalan meninggalkanku didapur lalu dengan santai Ia duduk di sofa empuknya yang kududuki tadi.

"Ih! Tau darimana lo?"

"Easy. Siapa lagi yang bisa bikin lo nangis kejer kalau bukan Taeyong? Apa lagi yang bisa bikin lo datang ke apartment gue secara mendadak? Kapan lagi lo tiba-tiba datang ke gue kalau bukan karena Taeyong doang?"

Aku diam. Aku pun menatap Chanyeol yang sedang diam menatap lurus sembari memegang kaleng soft drink ditangannya. Ia meneguk soft drink tersebut dengan pandangan kosong. Aku hanya bisa memperhatikannya dari samping dengan sendu dan merasa bersalah.
Aku kelewatan tentang ini.

"Maaf." Cicitku.

Jujur akhir-akhir ini kerjaanku mungkin hanya menceritakan Taeyong. Memang aku mengakui, akhir-akhir ini aku selalu menghampiri apartment nya hanya untuk bercerita tentang Taeyong. Tapi, sumpah aku tidak bermaksud membuat Chanyeol merasa seperti orang yang hanya diperlukan ketika dibutuhkan. Sungguh, aku tidak pernah beranggapan seperti itu.

"Untuk?"

"Akhir-akhir ini."

"Gue gak butuh kata minta maaf lo." Ujar Chanyeol dingin dan menatap lurus.

"Terus kalau gak minta maaf apa dong? Jangan cuek gini ih, emang sih lo cuek, tapi kalau gini cueknya beda." Rajukku padanya sembari cemberut.

Sungguh, aku tak sanggup jika Chanyeol mendiamiku berhari-hari. Chanyeol memang cuek, namun terasa beda ketika Ia sedang marah, ngambek ataupun kesal.

"Cey, bilang dong, apa yang lo butuh kalau bukan minta maaf? Janji deh gue bakal—"

"Gue butuh lo."

"Hah?"

Chanyeol tiba-tiba menghadap ke arahku lalu memegang kedua bahuku dan menatapku dengan euhm tatapan yang tak bisa kuartikan.

"Gue cuma butuh lo disini karena lo memang pengen ketemu gue disini, bukan karena Taeyong."

"Hah?"

"Bodoh."

"Ih apaan sih!? Yang jelas dong kalau ngomong, lo kan tau gue itu rada blo—"

"Gue suka lo. Puas?"

Rasanya apapun disekitarku sedang berhenti seketika. Termasuk diriku sendiri.

•••

Hola freund!
Gimana-gimana?
Mesem-mesem ya lihat Ceye jadi bestfriend doang ? 😆

Haduh, sabar ya mas Ceye, kalahnya sama mas Taeyong :(
Gemes gitu ya lihat Ceye yang dingin tapi rada sweet🤣
Gemes juga lihat Hyun Soo yang cute tapi rada bloon😂

Well, see you in next part!
Auf Wiedersehen👋🖤

Chanyeol AsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang