Chapter 2 | Pangeran Tampan

55 5 0
                                    

Happy Reading!!❤

"Ini bukan tentang perasaan, melainkan pilihan. I believe in love."

*****

Hari sudah semakin larut, langit mulai berubah warna. Semula cerah dan sekarang sudau mulai gelap. Lyra menatapi langit sore yang sangat indah sambil duduk di teras rumah nya. Terlintas di pikiranya tentang Ibu nya, ia rindu sosok tersebut, sudah hambir 1 bulan ia tidak melihatnya. Lyra mempunyai rasa kesal kepada Ibu nya karena sikap Ibu nya yang selalu acuh kepadanya. Namun, Lyra tetap menyanyangi Ibu nya.

Hidupnya sangatlah berbeda semenjak Ayah nya di phk dari perusahaan tempatya bekerja dan Ayah menjadi seorang pengangguran. Ayah adalah tulang punggung di keluarga Lyra, sedangkan Ibu nya hanya di rumah mengurus Lyra. Hidupnya yang serba mewah berubah seketika saat itu. Akhirnya, mereka sekeluarga pindah ke rumah yang sederhana, tidak se-mewah rumah yang dulu mereka tempati. Lyra pun di pindahkan dari sekolah yang berstandar internasional ke sekolah biasa. Itu karena Ayah sudah tidak mampu membayar iuran sekolah.

Dan, saat itulah sikap Ibu kepada Ayah berubah. Mereka berdua sering bertengkar, Lyra yang mendegarnya tidak kuat dengan perkataan yang terlontar dari mulut Ibu nya. Ibu belum bisa menerima keadaan seperti itu, beliau selalu meninggalkan rumah. Berangkat pagi dan pulang saat sudah larut malam.

Lyra juga selalu menjadi pelampiasa Ibu nya saat marah. Tidak jarang ia selaludi bentak dan di pukul oleh Ibu nya itu. Lyra hanya menangis, tidak mengadu dengan Ayah. Karena Lyra takut jika itu membuat Ayah nya tambah membenci Ibu nya.
Sebulan mereka melewati masa sulit itu, Ayah Lyra diterima di salah satu perusahaan. Walaupun gaji nya tidak sebesar dulu, namun itu bisa mencukupi kebutuhan sehari-hari. Tetapi tetap saja bagi Ibu nya itu belum bisa mencukupi.

Lyra selalu mendengar Ibu selalu meminta kepada Ayah nya untuk menceraikanya. Tetapi Ayah selalu menolak. Ayah masih sangat mencintai Ibu dan Ayah yakin bahwa hidup mereka pasti bisa berubah kembali seperti dulu.

"Kamu ngapain diluar rumah, Ra?"

Lyra yang sedang termenung terkejut ketika Ayah nya bertanya kepadanya. Ayah baru saja pulang bekerja.

"Yaampun, Ayah. Ngagetin banget sih."

"Lagian kamu ngapain benggong aja? Ini udah hampir malem. Ayo masuk."

Lyra mengikuti perintah Ayahnya. Ia mengikuti Ayah nya masuk kedalam rumah. Lyra langsung masuk ke dalam kamarnya untuk mengerjakan tugas.
Ia jarang berbincang berdua dengan Ayahnya dengan alasan sang Ayah sibuk mengerjakan pekerjaanya. Namun, Lyra mengerti keadaanya, ia tahu yang di lakukan Ayah nya itu untuk dirinya dan keluarga. Lyra selalu menyiapkan makanan sebelum Ayahnya pulang bekerja. Jadi beliau bisa langsung menyantap makanan dan beristirahat.

Drrttttttt .. drttttt

Ponsel milik Lyra bergetar, saat ia lihat ternyata ada whatsapp dari Rico.

Rico:
Raa, lo lagi apa?

Lyra:
Lagi mau belajar, kenapa?

Rico:
Jalan,yuk, keluar. Gue bosen nih.

Lyra:
Kemana? Gamau ah,males.

Rico:
Oke, gue kerumah lo sekarang.

Mata Lyra terbelalak melihat balasan dari Rico, ia membalas tidak mau keluar karena malas. Tapi Rico langsung menuju ke rumahnya. Ia benar-benar tidak habis pikir dengan sahabatnya itu.

Lyra (Hidden)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang