Chapter 3 | Selagi masih bisa

54 9 4
                                    

Happy Reading!

"Aku terlalu perasa, untuk kamu yang selalu bercanda."

*****

Pagi ini tidak seperti biasanya. Rico yang biasanya memakai seragam sekolah tidak pernah rapih, sekarang ia sangatlah rapih. Rambutnya pun ia tata dengan baik. Ia berjalan dengan gagah melewati koridor yang banyak murid perempuan, dan Rico menjadi pusat perhatian dari siswi-siswi tersebut.

Disudut lain, ada Lyra yang memperhatikan sahabatnya itu dari depan kelasnya. Bukan terpukau, justru Lyra merasa ada yang aneh dengan Rico. Saat Rico sampai di depan kelasnya, Lyra langsung bertanya. "Tumben amat lo rapih. Lagi ada apaan nih?"

"Gue pengen jadi siswa yang teladan dan di cintai oleh banyak perempuan di sekolah ini,"jawab Rico percaya diri.

"Dih, geli banget."

Perkataan Lyra tidak membuat Rico kehilangan kepercayaan dirinya. "Ganteng,kan?"

"Terserah lo,deh."jawab Lyra sambil menggelengkan kepalanya, "Eh, iya. Kemarin gimana latihan futsalnya?"lanjut Lyra.

"Latihan nya lancar, tapi capek banget. Tim sekolah kita juga nyusun strategi buat ngalahin lawan."

"Semoga sekolah kita menang. Lo jangan malu-maluin gue. Pokoknya lo dan tim harus bisa ngalahin lawan."

Rico senang dengan tanggapan dari Lyra. Ia merasa di semangati secara tidak langsung. "Pasti menang. Demi lo, Ra." Setelah mengucapkan kalimat itu, Rico meninggalkan Lyra di depan kelas sendirian.

Lyra hanya diam menanggapi ucapan Rico, itu sudah hal biasa baginya. Tetapi jika terus menerus seperti itu, ia takut bila akhirnya Lyra luluh dengan sahabatnya itu.

🙋

Jam pelajaran sudah di mulai. Pelajaran pertama yaitu Ekonomi. Sangat mudah bagi Lyra menaklukan soal yang di beri oleh guru nya. Sekilas ia melirik ke arah Julian yang masih sibuk mengerjakan tugasnya. Namun, Julian tidak sendirian, ada Joy disampingnya. Hampir setiap hari Joy duduk di sebelah bangku Julian. Untungnya, cowok itu tidak pernah merespon semua perkataan dari Joy.

Lyra lanjut fokus dengan tugasnya. Tersisa satu nomer yang belum selesaikan.

"Gue boleh minta bantuan lo?"tanya Julian yang sudah berada di samping Lyra.

Sontak Lyra terkejut saat mendengar suara itu. Joy menatap siniske arahnya saat Julian menghampiri nya.

"Bantuan apa?"

"Gue binggung soal nomer 2. Lo bisa ajarin,kan?"

Kebetulan Priska teman satu bangku Lyra sedang tidak masuk hari ini karena sakit, jadi Lyra menyuruh Juliam duduk di sebelahnya, "Lo duduk disini aja."

Julian menuruti peringah Lyra agar duduk di sampingnya. Lyra langsung menjelaskan kepada Julian cara menyelesaikan soal tersebut dan cowok itu paham dengan apa yang Lyra jelaskan. Di sela-sela Julian menulis, Lyra memulai pembicaraan.

"Jul, gue boleh nanya?"

Julian seketika berhenti menulis, "nanya apa?"

Lyra (Hidden)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang