part# 1

19 1 0
                                    

"Mungkin awal cerita ngak terlalu panjang. Tapi nanti part-part selanjutnya bakalan panjang. Ikutin terus ceritanya yaa"

Tiiiiitt....tiiiiittt...
"Woii buruan" terdengar teriakan handz dari depan rumah Loren. Pagi ini handz njemput loren dulu sebelum berangkat kesekolah. Udah nyampai 10 menit namun Loren belum juga keluar dari rumah. Ini membuat handz agak sedikit marah.

"Loreeeeeeennn" teriak handz lagi. Namun tetap tidak ada balasan dari Loren. Di dalam hati handz berkata " awas aja lo nanti ya. Gua marahin habis-habisan"

Tokk....tokk...
Tiba-tiba ada yang ngetuk kaca mobilnya handz. "Ehhh lo kok lama amat sih. Ini udah hampir jam berapa ni. Udah telat kita" kata handz sambil menoleh dan membuka pintu mobilnya. Ehh handz kaget rupanya bukan Loren tapi mama nya Loren yang datang.

"Handz lorennnyaaa..." belum sampai ke kalimat akhir mama nya Loren ngomong  tiba-tiba handz langsung  bicara "eh maaf tante maaf aku kira tadi Loren. Lorennya ada tan?" tanya handz dengan wajah agak kemerahan nahan malu.

"Handz kayaknya Loren ngak masuk sekarang, dia kurang enak badan dari semalam handz ." kata mama Loren menjelaskan. Dengan raut wajah sedih handz izin mau liat keadaan Loren ke dalam. Awalnya mama Loren ngak ngizinin takut handz nanti telat nyampe ke sekolah. Namun handz tetap memohon agar di izinan dan akhirnya di izinkan.

Sesampainya handz  di kamar Loren.
" ngapain lo kesini" tanya Loren dengan nada agak kesel. Namun handz tetap cuek dan tetap menghampiri lebih dekat Loren dan lalu meletakkkan tangan di wajahnya loren.

"Kata mama lu demam ya? Makanya gua kesini. Gua takut lu kenapa-kenapa" kata handz kwatir. Dan perkataan itu berhasil membuat Loren tersenyum sendiri.

"Ngak kok cuman demma dikit" karena keasikan bercanda handz dan Loren ngak sadar kalau jarum jam udah nunjukin jam 8:30. Di tengah-tengah tawa nya mereka berdua tiba-tiba Loren ngomong " handz lo ngapain masih disini. Lo ngak ke sekolah?? Ini udah jam berapa handz buruan lo pergi sana" sambil mendorong badan handz. Namun hand tetap cuek.

"Ngak.  lu ngak ada di sekolah malas gua di sekolah. Ngak asik. Sekolah sepi. Gua sekolah nya di sini aja ya??" issh dasar apaan sih lo kata loren. Yaa mau gimana Loren ngak maksa handz lagi. Karna percuma sampai mulut berbusa pun ngomong kalau handz bilang ngak ya ngak. Karna dia orangnya keras kepala banget.

Handz duduk di samping tempat tidurnya Loren sambil sesekali ngelus rambutnya Loren. Dan bebeepaa menit kemudian handz tertidur. Loren pun ngak ngangu handz. Dan Loren lanjutin tidur dengan posisi kepala di perutnya handz.

Ngak terasa udah pukul 1 siang. Tiba-tiba handz kebangun. Namun dia kaget ngeliat posisi tidur pacarnya itu yang kepala di atas perut handz sambil tangan nya meluk handz. Handz pun jadi ngak tega buat ngebangunin padahal handz musti harus pulang. "Lu cepat sembuh ya.. Jangan sakit-sakit lagi." kata handz sambil mencium kening pacarnya itu. Dan handz perlahan-perlahan pergi dari kamar Loren dan berpamitan untuk pulang kepada mamanya Loren.

~segitu dulu ya guys, nanti kalau respon baik dari kalian bakalan di lanjutkan lagi~

*jangan lupa selalu meninggalkan jejak ya*

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 22, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

musuhku jadi pacarku. pacarku jadi musuhku. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang