sesampainya Laris di sekolahnya, ia melirik arloji lalu menghembuskan napas lega ketika tau bahwa ia tidak terlambat sama sekali bahkan datang lebih awal sebelum kelas dimulai, dan ini sungguh keajaiban karna biasanya Laris akan terlambat ketika ibunya Evelina memulai drama dipagi hari dan tentu saja Laris tidak mungkin melewatkan drama pagi itu karna hanya ada dia dan Evelina dirumah mereka yang sederhana tapi nyaman. membayangkan ibunya mengomel sendirian membuat Laris merinding, sungguh dia masih ingin memiliki ibu yang normal.
masih banyak waktu yang bisa dia gunakan dengan baik sebelum kelasnya dimulai, Laris pun memutuskan pergi ke perpustakaan hanya untuk sekedar menghabiskan waktu dengan baik karna dia bukan tipe orang yang senang menghabiskan waktunya ditaman sendirian walaupun ada buku yang menemaninya terkecuali ada sahabat baiknya Leyla Lera. Lagi pula setelah mengabari Leyla bahwa Laris sudah sampai di sekolah, hanya untuk mendapatkan balasan bahwa sahabatnya akan terlambat, membuatnya langsung pergi ke perpustakaan.
sesampainya di perpustakaan Laris langsung menuju rak buku, dimana rak buku tersebut memiliki plat yang terpasang diatas rak buku itu berjudul Mistery/Thriller untuk menentukan buku apa yang ingin dia baca, karna biasanya dia sering membaca buku mistery tapi kali ini dia ingin mencoba suasana baru dengan mencoba membaca buku thriller yang menjadi koleksi di perpustakaan sekolahnya.
setelah beberapa menit mencari buku yang menarik perhatiannya, Laris pun berhenti di rak buku paling pojok untuk mengambil buku tersebut. Ketika akan mengambil buku tersebut secara tiba tiba tangan seseorang muncul entah darimana dan langsung mengambil buku yang sudah Laris inginkan dengan kecepatan seperti angin sampai Laris pun hanya bisa menatap kosong pada tangannya yang siap untuk mengambil buku tetapi lebih seperti mengambil udara.
merasa bahwa buku berharganya direbut seseorang walaupun itu memang milik perpustakaan tapi Laris merasa bahwa orang tersebut seperti mengambil buku 'miliknya' sendiri, tanpa sadar Laris membalikkan tubuhnya untuk berhadapan langsung dengan orang yang sudah mencuri bukunya.
"bukankah aku dulu yang menemukan buku itu?" tanya Laris kepada orang yang merebut buku 'miliknya' dengan raut wajah sangat kesalsiapa yang tidak kesal jika kau mencari sesuatu hingga menghabiskan waktu walaupun hanya beberapa menit tapi itu sudah membuang buang waktu, dan Laris tidak akan memaafkan seseorang yang menyia-nyiakan waktunya walaupun barang itu memang barang yang digunakan oleh khalayak umum, dan yang paling Laris kesalkan karna buku itu hanya ada satu diperpustakaan sekolahnya. memang sebagian besar buku di perpustakaan memiliki beberapa salinan buku yang sama tetapi ketika Laris melihat buku itu ia tahu bahwa perpustakaan hanya memiliki satu buku karna setelah buku itu diambil oleh si pencuri keadaan rak buku menjadi kosong sebagian karna buku sudah diambil yang mana menunjukan bahwa buku itu memang hanya ada satu di perpustakaan. jika perpustakaan memiliki banyak buku seperti yang diinginkannya, Laris pun tidak akan membuang buang waktu untuk meminta kembali kepada si pencuri itu.
keinginan untuk langsung pergi setelah mendapatkan buku yang dicari terhenti karna seorang Gadis berbicara padanya, mengalihkan fokusnya yang pada awalnya terhadap buku lalu menjadi fokus pada Perempuan itu, Pria itu pun menjawab pertanyaan yang sudah Perempuan itu lontarkan padanya
"lalu apa hubungannya denganku?" jawabnya dengan nada datar
"kau bertanya apa hubungannya denganmu? hey pencuri, apa kau tidak melihat sebelumnya bahwa aku yang menemukan dan yang akan mengambil buku itu terlebih dahulu? lalu kau entah darimana secara tidak terduga mengambil buku ku, kau tau apa itu sopan santun bukan?" oceh Laris dengan perasaan menggebu ngebu karna rasa kesalnya sehingga tanpa sadar menanyakan kepada orang lain tentang sopan santun karna pada kenyataannya Evalina sering memarahinya karna masalah itu.
dimarahi oleh orang lain adalah hal yang biasa dialami oleh Pria tersebut apalagi dia juga bukan Pria penurut seperti Pria kebanyakan dan itu normal menurutnya, tetapi ini adalah kali pertama Perempuan memarahinya karna hal sepele hanya karna sebuah buku! bisa kau bayangkan?! lagipula biasanya para Gadis akan bertingkah malu malu atau salah tingkah didepannya sehingga dia sudah bosan dengan kejadian seperti itu. Tetapi kejadian hari ini sungguh langka baginya sehingga membuat pria itu hanya bisa memandangi Laris dengan mengangkat salah satu alisnya seolah sedang memikirkan sesuatu yang sulit untuk ditemukan jawabannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wishes
Teen Fictionceria, semangat, penuh ambisi itulah salah satu sikap yang tidak lepas dari seorang gadis bernama Larisa Agniya Vasily. tapi dibalik itu semua banyak hal yang ingin dia sembunyikan dari dunia hingga semua orang menganggap bahwa dirinya begitu berunt...