(KenRyo) PROMESSA Ch. 1

151 6 7
                                    

Ryota Sakuraba lagi-lagi merutuki kesialannya karena sudah kelima kalinya ini dia ditangkap oleh para penjajah, bukan karena kedapatan mencuri makanan atau mangkir dari pekerjaannya, tapi karena harga dirinya yang terlalu tinggi hingga dia enggan menundukkan kepala pada orang-orang yang menginjak dan menghancurkan tanah kelahirannya.

Hal ini bermula pada lima tahun yang lalu. Saat para penduduk Bumi mengira bahwa planet Mars tidak berpenghuni, mereka menjatuhkan senjata nuklir terbarunya di planet itu, menyebabkan Mars mengalami guncangan dan beberapa bagian rusak parah. Puas dengan hasilnya, para ilmuan yang melepas senjata nuklir itu kembali ke Bumi membawa data yang menurut mereka menakjubkan.

Mereka tidak tahu kalau ratusan ribu penduduk Mars kehilangan nyawa, mereka tidak tahu kalau mereka salah memilih lawan, yang mereka tahu adalah bahwa senjata yang mereka ciptakan bukan produk gagal.

Satu tahun kemudian, penghuni Mars menyerang Bumi. Mereka hampir menghancurkan seluruh wilayah Bumi yang berpenghuni, pasukan militer hancur, senjata yang diciptakan para ilmuan sama sekali tidak berguna. Manusia yang masih hidup hanya bisa bersembunyi di pedalaman hutan karena tempat itu cukup aman.

Awalnya penduduk Mars hanya ingin membalas penghuni Bumi secara fisik, namun kemudian mereka mengetahui bahwa di Bumi terdapat sumber daya yang sangat langka bagi planet mereka, yaitu minyak. Merekapun memutuskan untuk menguras sumber daya tersebut dan membawanya kembali ke tempat mereka berasal.

Tidak hanya sumber daya alam berupa minyak yang mereka kuras, mereka juga mengambil alih penelitian yang saat itu sedang berlangsung di Bumi. Dampaknya, pengetahuan sains mereka meningkat pesat. Pada tahun pertama mereka menjajah Bumi, mereka berhasil menciptakan pesawat ulang-alik Mars-Bumi yang hanya berjarak tempuh satu bulan, tahun berikutnya mereka bisa membuat portal yang dapat menghubungkan Bumi dan Mars sehingga perjalanan mereka tidak memakan waktu lama.

"Hahaha sepertinya tertangkap itu sudah menjadi bakatmu, ya."

Ryota melirik tajam manusia berambut biru kehijauan yang duduk di sebelahnya, dia membalas, "Kuharap kau berkaca setelah terbebas dari tempat ini. Ah ... itupun kalau mereka berniat melepaskanmu sih."

Begitulah manusia Bumi, sudah tahu mereka dijajah tapi tidak mau akur dan bersatu demi merebut kebebasan mereka.

"Kalau aku sih baru dua kali 'mengunjungi' tempat ini, kau sepertinya lebih dari tiga kali, kan? Ah mungkin sudah keempat kali, atau mungkin ini sudah kelima kalinya? Hahaha."

"Cih!" Ryota hanya bisa berdecih, ucapan Mitsuru tidak salah sedikitpun.

"Kalau aku sih percaya hari ini Makoto akan datang menolongku. Jika kau keluar dari tempat ini dengan selamat, jangan lupa ucapkan terimakasih padaku dan Makoto, ya." Mitsuru berucap dengan sombongnya, namun setiap kata yang keluar dari mulutnya terdengar sangat meyakinkan.

"Berisik!" Ryota hari ini tidak sedang dalam mood yang baik untuk meladeni Mitsuru, dia hanya ingin orang yang di sebelahnya diam.

Saat ini Ryota, Mitsuru dan puluhan penduduk Bumi lainnya sedang disekap di sebuah ruangan yang cukup besar, alasan mereka berada di sini-pun cukup beragam dan Ryota tidak berniat untuk mencari tahunya. Ryota hanya duduk diam sambil menatap penuh dendam pada orang yang tadi membawanya dengan paksa.

Jangan bayangkan penghuni planet Mars seperti alien yang selama ini digambarkan. Mereka tidak berbeda dari penduduk Bumi, mereka terbagi menjadi dua gender sama seperti kita, warna kulit, rambut juga mata mereka beragam, mereka juga memiliki cara berjalan yang sama dengan warga bumi. Penggambaran penghuni planet lain selama ini benar-benar salah.

Selagi Ryota menatap penuh dendam pada para penjaga --tak lupa dia juga merapalkan sumpah serapah agar mereka muntah darah berjamaah-- seseorang tiba-tiba masuk ke dalam ruangan itu. Semua penjagapun berkumpul mengelilingi orang itu, mereka terlihat merundingkan sesuatu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 14, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SQ Alive in DreamlandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang