Three.

832 78 4
                                    

🐰 ❤️ 🐱.

.

.

.

jk side.

"maaf menganggu,tuan jeon.. saya rektor dari kampus tempat nona jeon yoongi kuliah. saya ingin mengabarkan kalau nona jeon harus dilarikan kerumah sakit karena ia mendadak mimisan dan demam tinggi".

deg.

aku berlari secepat kilat untuk keluar dari ruang rapat. meninggalkan rapat penting yang baru saja berjalan sekitar 15menitan. berlari kencang mengabaikan semua tatapan para karyawanku yang penasaran sebenarnya apa yang menyebabkanku berlari bak kesetanan.

aku melajukan mobil seperti pembalap F1 Jeff Jones. mengebut seperti kerasukan hanya demi dapat sampai dirumah sakit secepat mungkin. karena,jujur. tubuhku sudah gemetar dan juga lemas hanya mendengar kalau gii,mimisan.

..

"dimana letak kamar pasien dengan nama Jeon Yoongi?".tanyaku begitu tiba di depan meja resepsionis. 

sang resepsionis terdiam memandang er.. sedikit terpesona mungkin padaku. oh ayolah,apakah resepsionis ini tidak tau huh? aku sudah hampir mengamuk hanya karena khawatir pada keadaan gii.

"permisi. bisakah anda berhenti menatapku seperti itu,dan cepat beritahu pada saya letak kamar rawat istri saya?".ujarku datar dan rendah.

"a-ah,maaf tuan.. maafkan saya".panik si resepsionis begitu sudah tersadar dari lamunan tidak jelasnya itu.

aku hanya mendengus,kemudian menunggunya yang sekarang sedang mengecheck data pasien di komputer.

"eumm. atas nama jeon yoongi,ada dikamar rawat no 109 lantai 2 tuan".ujar sang resepsionis.

"thanks".kemudian aku buru-buru berlari menuju tangga. aku sengaja memilih tangga karena aku tau lift dirumah sakit ini sangat lemot sekali bergeraknya.

dan gotcha!

aku langsung menuju kamar dimana gii berada begitu aku tiba dilantai 2. kamarnya cukup dekat dengan tangga darurat. dan begitu aku sampai di depan pintu,aku membuka pintu dengan perlahan.. takut kalau ternyata gii sedang istirahat dan tidur.

"hiks.. mau kukuu hiks".suara tangisan gii sontak membuatku panik. akhirnya ku buka pintu dan masuk dengan heboh.

"gii".panggilku khawatir sekali melihat keadaan gii yang sedang terbaring lemah dengan selang infus yang tertempel di tangan mungilnya. oh astaga,kalau aku bisa.. aku ingin aku yang menggantikan posisi gii saat ini.

"hikss kukuu oppa".tangis gii semakin kencang,membuatku langsung melangkah mendekatinya. mengenggam tangannya perlahan takut menyakitinya. 

"sshh.. kukuu sudah disini gii.. jangan nangis lagi ya,sayang".ucapku.

"hikss kukuu oppa hikss. tangan gii sakit hiks.. i-infusnya bikin tangan gii sakit hiks".rengek gii.

aku memandang sedih pada gii.

cup.

ku kecup tangan gii yang terdapat infus. kukecup lembut berharap setidaknya dapat meringankan sakit ditangannya walau aku tau itu akan sia-sia.

"gii.. kenapa bisa sampai seperti ini?".tanya ku lirih.

gii masih terisak kecil,"hiks.. g-gii hiks.. g-gii kecapean kata dokter hiks..".

× 𝑵𝒐𝒃𝒐𝒅𝒚 𝒃𝒖𝒕 𝑼𝒔 × | ᴋᴏᴏᴋɢᴀ [𝐆𝐒!] ✓.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang