2

667 89 21
                                    

Knop pintu bergerak dan pintu terbuka sedikit demi sedikit, sembari melangkahkan kakinya masuk ke dalam sebuah ruangan yang sudah gelap seperti tak berpenghuni itu, tapi dia melihat televisi masih menyala membuat bagian tubuh elok yang tertidur di sofa terlihat karena cahaya yang meneranginya meski sedikit.

Ponselnya tergeletak diatas meja nakas dengan keadaan masih menyala, di dalam room chat seorang lelaki yang tak lain adalah lelaki yang sedang menatap ponsel wanita itu sendiri.

Yoongi menyalakan lampu ruangan itu, tapi cahaya yang begitu terang tidak mampu membangunkan tidur lelapnya diatas sofa, karena sofanya begitu empuk dan memang keadaan diluar hujan sehingga begitu sangat mendukung jika dipakai tidur.

Anehnya wanita itu membiarkan dirinya terlelap dengan pintu balkon yang terbuka dan air conditioner yang menyala. Membuat angin banyak masuk dan ruangan disana cukup dingin.

Ini sudah pukul sepuluh malam, angin malamnya cukup dingin terlebih lagi diselingi hujan. Lelaki itu langsung menutup pintu balkon beserta tirainya, mematikan AC dan televisi yang masih menyala.

Dia juga bergegas mengambil selimut tebal dan menaruhnya rapih diatas tubuh kecil itu, dia paham bahwa Dahyun menunggunya pulang tapi dia sudah terlihat lelah dan pucat, mungkin saja karena dingin. Tapi ruangan rapih ini membuktikan bahwa dia bekerja seharian untuk membereskan sisa pindahan mereka kemarin.

Yoongi berjalan ke kabin dapur untuk menaruh makan malam yang dibawanya, dia melihat setangkai mawar yang dia Go-send tadi pagi untuk wanita itu sudah berada didalam vas.

Menurutnya ini begitu manis karena wanita itu menghargai pemberiannya walaupun hanya dengan setangkai mawar.

Yoongi juga menemukan cokelat di dalam kulkas yang belum dimakan dengan wanita itu, tapi sepertinya cokelat ini meleleh diperjalanan karena tadi memang keadaan Jakarta selain macet juga panas sekali.

"Kamu pulang dari kapan?" Tanya Dahyun pada lelaki yang sedang melihat isi kulkasnya disana.

"Baru aja."

"Kok bisa masuk? Kan aksesnya di aku?" Gumamnya dengan nada suara serak efek bangun tidur.

"Ternyata aksesnya ada di aku dua-duanya, lupa ngasih tadi pagi pas ke laundry itu karena udah kesiangan." Jelas Yoongi.

"Kamu buka kulkas laper ya? Maaf aku belum bisa masak banyak kecuali mie instan, mau aku masakin?" Tawar Dahyun.

"Enggak, aku bawa makan kok buat kita."

"Bawa apa?"

"Kamu bilang lagi mau ayam geprek bukan?"

"Iya sih."

"Sambelnya aku pisah biar kamu gak makan semua, Mama bilang jangan makan pedes-pedes." Jelas Yoongi membawa bingkisan yang ia bawa dari luar tadi dan mulai menepi mendudukan dirinya disofa bersama Dahyun.

Keduanya mulai menyantap makan malam mereka, sambil menonton televisi.

"Aku boleh kerja gak?" Tanya Dahyu disela-sela kunyahannya.

Yoongi menatapnya bingung dengan mulut penuh nasi, "Mau ngapain?"

Dahyun mulai menceritakan kejadian tadi pagi pada Yoongi dengan secara rinci. Tapi respon Yoongi sendiri tidak begitu baik saat Dahyun ingin meminta izin untuk bekerja.

"Kamu kerja buat apa? Kalo gitu biar aku aja yang kasih uang tiap bulan ke Mama kamu, gak usah pake kerja-kerja kamunya. Kerja itu capek, kamu lagi hamil, aku gak ijinin." Jelas Yoongi.

"Tapi aku bisa bantu kamu cari uang juga kan lumayan?"

"Emang uang dari aku kurang ya buat nafkahin kamu? Kamu juga bakal kebagian kok gak usah pusing-pusing cari kerja."

Mini Market (Season 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang