9

421 64 12
                                    

Kuku jarinya memutih, bulir keringat terus mengalir dipelipisnya, wajah memucat tak karuan diiringi rasa khawatir menjadi satu.

Lelaki itu terus menggenggam erat pergelangan tangan wanita yang tengah bersusah payah mengatur nafasnya diatas matras itu.

Pukul dua malam, wanita itu mengerang kesakitan dibagian perutnya dan ternyata dini hari juga Dahyun akan melahirkan bayi pertama mereka.

Lelaki itu terlihat meringis dan mengernyitkan matanya tak karuan, nadinya hampir putus saat sang istri mencengkram kuat pergelangan tangannya. Tapi itu tidak seberapa sakit ketimbang melihat wanita itu menangis kesakitan untuk mengeluarkan hasil cinta keduanya.

Yoongi menghela napasnya lega dengan mata yang berkaca-kaca saat mendengar tangisan buah hati mereka terdengar nyaring mengisi seisi ruangan yang sempat menegangkan tadi.

"Kamu berhasil." Gumam Yoongi pada wanita yang tengah memejamkan matanya sambil mengatur nafas itu disana.

Dahyun mengangguk pelan, mengiyakan pernyataan suaminya.

"Sakit ya? Jangan nangis." Lelaki itu mengusap airmata Dahyun.

Seorang perawat datang dan memberikan bayinya pada Dahyun.

"Bayinya sehat, bu. Nanti setelah ini, ibunya harus kita kuret supaya rahimnya bersih. Untuk ayah, ayah bisa ke ruang inkubator dan melakukan skinship dengan bayinya."

===

Setelah dua hari satu malam di rumah sakit, akhirnya mereka sudah bisa pulang ke apartemen dengan tamu baru.

Yoongi terus menuntun istrinya yang berjalan setengah tertatih karena jahitan yang belum mengering itu.

Menggenggam tas besar serta ransel dipunggunya ditambah wanita disisinya, itu bukan apa-apa, tidak seberat itu. Tenang saja.

"Makasih ya." Ujar Dahyun yang sedang menggendong bayi mereka pada Yoongi yang terus merangkulnya.

"Makasih apa?" Tanya lelaki itu bingung.

"Makasih udah nemenin aku terus sampe dua hari penuh."

"Yah, kebalik dong. Yang ada juga, makasih ya udah sehat sampe sekarang, bisa ngelahirin anak ganteng kayak gini."

Dahyun menghela napasnya dan tersenyum, "Sama-sama Kak."

"Kamu mau aku panggil apa sekarang?"

"Cocoknya apa?"

"Sayang."

"Buat anak kita."

"Bunda?"

"Aku lagi suka cara panggilannya si Xabiru ke mamanya."

"Xabiru siapa?"

"Itu anaknya Rachel Venya."

"Gak kenal."

"Ya ampun, ya aku maunya dipanggil itu."

"Apa tuh?"

"Bunda, huruf D nya diilangin."

"Buna?" Tanya Yoongi.

"Iya."

"Kalo kamu D nya diilangin berarti jadi Ahyun dong?"

"Bukan nama aku juga."

Disepanjang jalanan menuju kediaman mereka memang terkadang masih suka saja hal-hal kecil yang menjadi perdebatan walaupun tidak seserius itu, tapi Yoongi menyukainya.

Mini Market (Season 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang