Beliau adalah pelita penerang yang telah menerangkan kegelapan jalanku,yang senantiasa berada saat aku jatuh,dan menghapus segala hesedihanku dan meyakinkanku bahwa bahagia itu memang ada.
Sejak kejadian itu aku benar- benar mati arah,duniaku benar-benar gelap,saat ayah ibuku sibuk dengan dunianya masing-masing saat aku fikir tidak ada yang peduli dengan keadaanku,tapi aku tidak menyadarinya ada sosok yang lebih ingin melihatku bahagia daripada melihatku bersedih apalagi menangis,sosok wanita yang selalu marah jika aku dihina oleh orang lain,sosok wanita yang selalu menangis jika aku menangis,iya beliau adalah seorang wanita tua yang kuat yaitu NENEK..
Wanita pertama yang selalu marah ketika ayahku kadang hilaf atas tugasnya,wanita yang selalu menangis melihat jalan hidupku yang penuh lika liku dan tanda tanya.
Aku memang bukan cucu yang melihatkan rasa sayang yang nyata,tidak seperti cucu-cucu nenek kebanyakan,tapi jauh dihati yang paling dalam sosok nenek mempunyai ruang tersendiri di hatiku,aku mengakui aku sering membuat nenek marah,kesal,jengkel kadang menangis krna sifat dan ulahku,tapi disetiap malam jika aku tidur bersamanya dan aku melihat begitu hangat dan teduh wajahnya yang penuh dengan keriput itu,hal yang aku minta kepada allah sehatkan dan panjangkan umurnya hingga suatu saat aku akan mengganti tangisan dan kesedihannya menjadi tangis bahagia,hal yang tidak bisa aku bayangkan saat kehilangan sosok itu,sosok murah senyum,dan selalu sabar dan tidak pernah merepotkan siapapun,sosok yang selalu disayangi banyak orang karena sifat dermawannya itu..
Aku fikir waktuku masih panjang untuk membahagiakannya dan aku masih berleha-leha hingga waktu nenek didunia habis baru aku sadari sosok nenek sangat berperan penting untuk hidupku,aku terlalu bodoh karena aku bergelut dengan pemikiranku bahwa nenek masih bahagia dengan cucu-cucunya yang lain menyedihkan bukan..
Aku terlalu bodoh hingga aku tidak memanfaatkan waktu bersama nenek sampai hari terakhirpun,hanya penyesalan,dan kekecewaan yang sekarang aku rasakan,disaat terakhirpun aku belum sempat menyatakan maaf,dan aku belum sempat mengungkapkan isi hatiku yang selama ini aku pendam,bahwa aku sangat-sangat menyangi nenek,nenek segalanya dalam hidupku,tapi munkin allah lebih sayang sama nenek, allah gk mau liar nenek sakit jadi allah lebih memilih menjemput nenek
Tapi aku yakin nenek sudah memaafkanku dan nenek selalu sayang dan selalu ada disisiku yaa aku yakin hanya saja kita sudah berbeda alam
Aku tidak pernah menyesali apa yang terjadi saat itu karena itu semua sudah menjadi jalan hidupku,akupun mulai mengerti bahwa semuanya mungkin sudah takdir,aku yakin sekarang nenek sudah bahagia disisinya,sudah tidak merasakan rasa sakit lagi,sudah bersama dengan orang tercinta,perlahan neng mulai mengiklaskan semuanya tetapi sampai kapanpun neng tidak bisa melupakan satupun kenangan singkat itu,ema(nenek)bahagia terus disyurganya allah ya,maaf sampai detik inipun neng belum menjadi seorang cucu yang bisa dibanggakan;)