Bab 2• Kok? ✨

13 9 13
                                        


---- Bab 2 ----




Teeettt...........

Bel istirahat sudah berbunyi, banyak murid-murid yang sudah keluar kelas menuju ke kantin. murid-murid seakan berlomba-lomba untuk ke kantin, karena kantin saat istirahat akan sangat ramai. Dan juga kursi-kursi yang di sediakan sedikit. Bagaimana tidak, kelas 10 dan 12 berkumpul menjadi satu di kantin yang tidak terlalu besar itu.

Begitu juga dengan Rafa dkk. Saat bel sudah berbunyi, mereka langsung menuju ke kantin dan menempati base camp mereka. Yaitu di pojok kantin, tempat biasa mereka duduk. Tidak ada yang berani untuk sekedar duduk disitu saat jam istirahat tiba. Karena Rafa dkk pasti akan langsung mengusirnya.

"Raf mau pesen apa?" ucap Januar

"Samain aja"

"Kalo Lo Bi?"

"Bakso, kayak biasa"

"Oke, woy Sen ayo Lo ikut gue. Malah duduk lagi lo"

"Lo aja Jan yang pesen"

"Gak sok iyeh deh Lo, GC bantuin gue"

"iya, iya"

Lalu Januar dan juga Arsen pun berjalan ke tempat makanan yang mereka tuju. Dan di meja itu hanya tersisa Rafa dan Abi. Rafa sibuk bermain game di ponselnya sedangkan Abi sibuk membaca buku yang dia bawa, karena sehabis jam istirahat akan ada ulangan. Kalau kata Januar "Belajar Mulu Bi, gak capek apa?" begitulah sekiranya.

Dan Abi akan membalas perkataan Januar "Kita itu sekolah buat belajar, bukan buat main apalagi pamer" dan jika sudah seperti itu, Arsen lah yang memberhentikan perdebatan tentang belajar itu, sementara Rafa tampak tidak perduli sama sekali.

Memang Abi tuh kalau soal belajar pasti ngomongnya langsung panjang. Kalau kata Rafa "Belajar itu kayak Narkoba buat Abi, bikin dia ketagihan".
Ya gitulah namanya juga orang pinter.

Setelah Januar dan juga Arsen selesai memesan, mereka langsung membawa makanan serta minumannya ke hadapan Rafa juga Abi.

"Eh siapa tuh cewek?" ucap Januar
Lalu mereka semua menengok kearah yang dituju oleh Januar yaitu pintu masuk kantin.

"Oh itu namanya Naura" ucap Arsen

"Kok Lo kenal Sen?"

"Temen Les"

"Oh, kenalin lah ke gue"

"Gak dia tuh masih polos, yang ada kalo pacaran sama Lo dia jadi bandel kayak Lo"

"Enak aja Lo, gue tuh gak bandel. Cuma nakal aja dikit"

"Sama aja" ucap Arsen memutar bola matanya jengah, mendengar ucapan Januar.

Sementara Abi dan juga Rafa seakan tak perduli dengan perbincangan dua orang itu.
Sesekali Rafa melihat ke arah Januar yang sedang berbincang masalah perempuan itu.

"Raf"

"Hmm" ucap Rafa sambil menaikkan alisnya

"Tuh cewek cakep ya Raf"

"B aja"

"Lo aja belom liat dia Raf, makannya liat dulu sebentar"

Lalu Rafa melihat kearah perempuan itu, dan pandangan mereka berdua tiba-tiba bertemu. Rafa mengerutkan kening pertanda bingung. "kayak pernah liat, dimana ya?"

Dan Rafa tiba-tiba menghentikan permainan nya di ponsel. Lalu dia mengingat-ingat perempuan itu. "oh iya, itu si perempuan sok manja itu. Yang gue tabrak atau mungkin dia yang nabrak di lorong".

"Ya, kan Raf cantik?" ucap Januar membuyarkan lamunan Rafa tentang perempuan itu.

"B aja, perempuan manja"

"Perempuan manja? maksudnya?"

"Ya, waktu gue mau ke kelas. Gak sengaja kita tabrakan"

"Terus gimana Raf" ucap Januar antusias

"Ya gue tinggalin"

"Tega Lo, gk gentle. Bukannya di tolong malah Lo tinggal"

Dan Rafa hanya menggedikkan bahunya tidak ingin menjawab lagi.





***

Sesampainya Naura di kelas dia, langsung duduk di bangkunya dan Naura menelungkup kan kedua tangannya dimeja lalu menaruh kepala di atas tangannya. Kepalanya seakan ingin meledak karena ulangan mendadak matematika. Dia belum mempersiapkan apapun itu. Sedang asik-asiknya dia tidur, tiba-tiba ada yang menepuk pundaknya. Naura langsung bangun dan melihat siapa orang tersebut, ternyata Noureen sahabatnya dan disusul oleh Ranti.

"Pusing ya" ucap Noureen sembari duduk di bangku sebelah Naura, dan Ranti di mengambil bangku untuk duduk di samping kiri Naura.

"Ya gitu deh, kepala gue rasanya mau pecah"

"Sama gue juga"

"Eh guys kalian tau gak?"

"Tau apa?" ucap Ranti

"Rafa tuh tadi pas di kantin ganteng banget parah"

"Iya dia tuh ganteng banget, tapi sayang mulutnya pedes coyy"

"Iya coba kalo dia mulutnya gak pedes, gue yakin dia bakalan kayak Januar. Playboy akut"

"Hahaha iya pasti, secara geng dia tuh emang semua cakep"

"Tunggu----"

"Kenapa Ra?" ucap Noureen dengan alis mengkerut.

"Rafa itu siapa? terus Januar juga siapa?"

"What Lo gak tau mereka?" ucap Ranti dengan melotot kan kedua matanya

Lalu Naura menggelengkkan kepalanya pertanda bahwa dia tidak tahu.

"Serius Ra? Apa sih yang Lo tau? Secara dia tuh hitss banget ya di sekolah ini" ucap Noureen dengan menggelengkan kepalanya.

"Dia tuh cuma tau Abi doang"

"Oh ya, makannya kali-kali main keluar jangan di kelas terus"

"By the way, Lo tau gak sih Ra. Abi kan sahabatnya Rafa"

"Ha, serius lo!"

"Iya Masa Lo gak tau sih, katanya suka sama Abi tapi sahabat-sahabatnya aja Lo gak tau"

Dan tidak ada lagi percakapan di antara mereka, sementara Naura sibuk memikirkan tentang perkataan temannya itu.

"Rafa yang nabrak gue itu, sahabatnya Abi? Mati gue" batin Naura sambil menepuk keningnya.


-To Be Continued-

***

Like dan komen cerita aku ya ♥️
Maaf kalo ceritanya agak aneh😂😂

See You Next Time😘

Love You 3000 ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang