4. Creepy Polly

4 1 0
                                    

Happy Reading😄

       Menjelang hari ketiga ku diperkebunan itu, Alice sudah mulai menguasai segala rutinitas yang Alice kerjakan. Alice mengenakan sarung tangan lateks dan masker serta pakaian musim dinginnya.

       Kebanyakkan dari jenazah jenazah tersebut dapat diamati dari jarak dekat yang aman tanpa harus berada jauh dari jenazah itu.

       Kecuali Barry Barell dan Sheila Shed yang harus diamati secara langsung karena keduanya berada di tempat tertutup. Mereka semuanya telah mengalami proses pembusukan dengan kecepatan yang wajar dan sudah Alice duga sebelumnya.


       Semuanya......

      -> Kecuali satu jenazah.

      Alice berjalan ke tepi kolam yang telah membeku itu dan mengamati jenazah Polly yang beku dibalik lapisan es transparan.

      Kepalanya tampak seakan akan dia tertidur dengan damai di dasar kolam dibawah sana, kedua matanya terbuka memandang kosong kearah langit musim dingin yang kelabu.

      Kepalanya tampak seakan akan dia tertidur dengan damai di dasar kolam dibawah sana, kedua matanya terbuka memandang kosong kearah langit musim dingin yang kelabu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Ilustrasi Jenazah Polly)

                Kedua kakinya tampak samar hampir tersembunyi oleh kedalaman kolam tersebut. Dia tampak begitu indah, seperti sebuah patung dalam selubung kaca yang dapat dilihat oleh semua orang.

                Alice menatap tubuh Polly dari kepala sampai ujung kakinya sambil menuliskan beberapa catatan dibukunya.

                Lalu tiba tiba Alice langsung berjalan mundur saat merasakan sebuah sensasi tidak diduga duga yang merambat di seluruh tubuhnya. Alice merasa malu.

               Tubuh Polly yang telanjang membuat Alice teringat pada tubuhnya sendiri dan Alice merasakan sebuah desakan tiba tiba untuk menutupi tubuh Polly dengan sehelai kain.

               Alice tertawa gugup seorang diri sambil kembali melanjutkan catatannya.

------------------------------------------------------------------------

             Setelah merasa puas dengan hasil pekerjaannya pagi tadi, Alice kembali berjalan di punggung bukit kecil itu yang akan membawa Alice menuju rumah Prof. Sweeney. Alice ingin segera sarapan pagi.

             Alice menghabiskan sisa hari itu dengan mengerjakan tesisnya dan menonton siaran televisi lokal. Saat matahari terbenam, Alice memutuskan untuk mandi air hangat dan menyegarkan diri.

             Alice duduk bersandar didalam bak mandi berkaki empat tersebut sambil memejamkan mata, menikmati air hangat di seluruh tubuhnya dan menanggalkan segala kepenatan.

             Selama beberapa saat, Alice membenamkan kepalanya di dalam air dan entah mengapa Alice langsung teringat pada kulit pucat Polly dan matanya yang mati dan tampak kabur seakan akan ada gumparan kabut putih di baliknya.

            Alice langsung bangkit berdiri dan keluar dari dalam bak, merasa tolol sendiri karena hampir ketiduran.

            Saat Alice sedang mengeringkan tubuh, Alice mendengar bunyi berdebum nyaring diluar yang memecahkan keheningan malam.

            Alice mencoba untuk mengabaikannya tapi logika dan pikirannya terus berpacu. Mungkin hanya binatang liar, Alice berusaha menenangkan diri.

            Rumah ini berada bermil-mil jauhnya dari desa terdekat dan tak akan ada seorang pun yang cukup berani atau gila untuk datang berkeliaran di Kebun Jenazah seperti ini di malam musim dingin yang beku.

            Namun Aluce menyadari bahwa usahanya untuk menenangkan diri sama sekali tidak berhasil.

            Dengan perlahan Alice berjalan menuruni tangga dan langsung bergegas menuju pintu kaca dorong di bagian belakang rumah dan menggesernya sampai terbuka lalu mulai menyalakan senter dan mengamati sekeliling.

            Dengan perlahan Alice berjalan menuruni tangga dan langsung bergegas menuju pintu kaca dorong di bagian belakang rumah dan menggesernya sampai terbuka lalu mulai menyalakan senter dan mengamati sekeliling

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Ilustrasi Salju Yang Turun)


          Namun, tidak ada pergerakan apa pun. Kecuali, butir butir salju yang berjatuhan dengan pelan ke bumi.
             

           

               

KEBUN JENAZAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang