Istri Berbisa yang Terhormat 5/Venerated Venomous Consort 5

Bab 2639 - 2640

Bab 2639: Pengepungan (4)

Keempat rasul itu tidak mengharapkan sekelompok orang yang menyelinap keluar untuk diserang segera setelah mereka melewati penghalang sihir. Mereka hampir sepenuhnya dimusnahkan. Hanya Yan Chen yang bisa kembali dengan Waihu.

"Saat itu, hanya sedikit dari kita yang berjalan keluar dari penghalang sihir. Jika kita semua bergegas bersama, mereka mungkin tidak bisa menghentikan kita. Itu akan dianggap sukses jika salah satu dari kita dapat melarikan diri dari musibah ini. "

"Ya! Itu benar! Jangan tunggu lagi! "

Para penyintas yang tersisa jelas sedang mencari opsi ini. Terkurung di tempat ini terlalu lama membuat mereka ingin menemukan alasan untuk melarikan diri. Mu Feng juga semakin putus asa. Mereka telah bertahan begitu lama, tetapi bala bantuan belum datang. Mungkin saja tidak ada yang akan menyelamatkan mereka.

Jika itu masalahnya, mungkin bergegas keluar sama sekali akan memberi mereka secercah harapan. Mungkin beberapa dari mereka akan mampu bertahan. Tetapi keputusan ini berdampak pada kehidupan ribuan orang, jadi dia harus memastikan bahwa itu benar-benar pilihan yang layak untuk semua orang.

Bahkan, sangat mungkin bahwa mereka berempat akan bertahan hidup jika mereka bergegas keluar dari Tianju Hall. Namun, Mu Feng yakin bahwa tidak banyak dari sisa yang selamat akan berhasil sejauh ini. Orang-orang ini adalah harapan untuk Starry Crescent Land. Jika seluruh tim dihancurkan, Starry Crescent Land tidak lagi memiliki masa depan.

Di sisi lain, jika mereka tidak mencoba melarikan diri, tidak ada butir beras yang tersisa di Aula Tianju untuk memberi makan mereka. Bahkan akar rumput telah digali! Mereka pasti akan mati kelaparan jika terus tinggal di sini.

Setiap kali Gu Xijiu meninggalkan Starry Crescent Land, dia akan meminta agar keempat utusan itu melakukan yang terbaik untuk melindungi orang-orang di sini. Itu benar-benar dilema bagi mereka karena melindungi mereka mungkin juga berarti membunuh mereka. Apa pun keputusan yang mereka buat, toh orang tetap akan mati.

Wahyu itu membuat Mu Feng menangis. Dia melirik kerumunan di bawahnya dan menatap ketiga saudaranya lagi untuk mencari solusi. Mu Lei dan utusan lainnya juga merasa sedih. Mereka juga ingin meninggalkan tempat itu, apa pun konsekuensinya. Menjadi jelas dari ekspresi wajah para utusan lain bahwa mereka telah memutuskan untuk bertarung sampai akhir dengan orang-orang ini! Jika mereka ditakdirkan untuk mati, setidaknya mereka akan memastikan hidup mereka berarti sesuatu pada akhirnya.

Perhatian Mu Feng kemudian pindah ke Gu Canmo, Yan Chen, dan rekan-rekan dekatnya. Dia mencari persetujuan dan dukungan mereka untuk bergerak maju dengan rencana itu.

"Ayo lakukan!" Gu Canmo dan Yan Chen merespons bersama. Mereka berdua tampak putus asa untuk melakukan sesuatu untuk tim.

Mu Feng menutup matanya dan mengambil napas dalam-dalam. "Baik! Ayo berjuang!"

Karena semua orang setuju dengan gagasan bergegas keluar dari Tianju Hall, tim mulai mengepak barang-barang mereka dan pergi untuk mengucapkan kata-kata terakhir mereka kepada teman dan kerabat mereka. Lagipula, sangat mungkin bahwa mereka semua akan binasa malam ini. Tapi setidaknya, mereka akan mati bersama orang yang mereka cintai.

Setelah beberapa waktu, empat utusan, Gu Canmo, dan para pemimpin lainnya berdiri di alun-alun. Mereka menunggu yang lain untuk mengucapkan selamat tinggal dan berkumpul di sini begitu mereka siap. Setelah itu, mereka akan membuka penghalang sihir dan bergegas keluar sama sekali untuk mengalihkan perhatian musuh.

Seiring waktu berlalu, orang-orang perlahan berkelompok di alun-alun. Tiga kaisar dari kerajaan yang berbeda juga datang ke alun-alun di bawah perlindungan bawahan mereka masing-masing. Faktanya, mereka bertiga sangat terampil dan secara signifikan dapat mempengaruhi pertempuran. Mereka tidak lagi mengenakan jubah mereka, tetapi sebaliknya, mengenakan pakaian yang cocok untuk berkelahi. Sebagai pemimpin, mereka harus memberi contoh yang baik dan bersedia mengorbankan hidup mereka untuk rakyat mereka.