3 - POP ICE

19 4 0
                                    

Sekarang Ara sudah berada dikleas barunya, ia sebangku dengan Dira. Ara masih menyesuaikan diri dengan lingkungan barunya dan masih canggung dengan teman sebangkunya.

"lo pindah kesini karna apa sih? Kan sekolah lama lo dekat dengan yang sekarang" tanya Dira memecah kecanggungan

"hmm... Karna gue..." ucapan Ara terpotong dengan bunyi bel pertukaran belajar. Ara sangat bersyukur Tuhan berpihak kepadanya karna ia tidak perlu menjawab pertanyaan Dira yang menurutnya kurang penting.

"baiklah anak anak besok kita lanjutkan pelajarannya. Assalamualaikum."
"waalaikumsalam" ucap seluruh murid.

"eh lo tau ngak?" tanya Ara mengalihkan pertanyaan Dira

"ngk tuh" jawab Dira

"nth kenapa lo itu cantik banget jadi pangling gue" puji Ara sambil berbisik ke telinga andara

Dengan percaya dirinya Dira mengibaskan rambutnya kebelakang "HOH gue tau gue cantik makanya banyak yang naksir, tapi mah gue tolak semuanya" pede Dira

"jijik eww" jawab Ara sambil berakting muntah. "temenin kuy gue ke kamar mandii" ajak Ara.

Diperjalanan menuju kamar mandi Ara melihat Vano sedang berjalan di koridor sskolah sambil membawa pop ice ditangannya. Ara langsung berlari kecil meninggalkan Dira.

"LO MAU KEMANA RA?" teriak Dira yang keheranan. Ara hanya menunjuk nunjuk Vano tanpa bersuara Dira hanya geleng geleng kepala dan memutar arah ke kantin.

"hei Vano kita berjumpa lagi sudah lama tidak berjumpa" ucap Ara cengengesan. Ara melihat di tangan Vano pop ice dan Ara langsung merebut minuman tersebut dan meminumnya . Ara sangat menyukai pop ice apapun rasanya sama seperti Vano.

"tau ngak gue tu suka banget loh sama pop ice pasti lo juga kan?" tanya Ara

"lo apa apain sih, murahan tau ngak!" ucap Vano tidak menjawab pertanyaan Ara dan pergi meninggalkan Ara sendiri yang terdiam di tengah tengah koridor.

"hmm... Oke ngak papa" ucap Ara tidak mengambil hati perkataan Vano

***

Sekarang dikelas bemo, rendi dan deon sedang berkumpul di belakang kelas karna kelas mereka sedang jamkos
"Lama banget ya si bos kekantin" ucap Bemo.

"iya tumben banget biasanya ngk sampe 20 menit si Vano keluar kelas" ucap Deon menyetujui perkataan Bemo. Yang sedang dibicarakan akhirnya datang ikut nimbrung bersama teman temannya

"kenapa lo bos? Kok muka lo merah? Pasti ada yang buat lo marah yaa..." ucap Bemo

"kepo."

"ehh tapi katanya lo mau beli pop ice  sekarang pop ice nya mana?" tanya Rendi

"dicuri anak baru" kesal Vano tidak terlihat diraut wajah tapi di intonasi Vano yang membuat semua teman temannya tertawa.

"HAHAHAHA"

"ternyata pop ice doang kiraain ada yang cari masalah sama lo" ucap Rendi tertawa terbahak bahak.

Vano semakin kesal dengan teman temannya dan kembali ke tempat duduknya dan membuka aplikasi WhatsApp . Sungguh banyak notifikasi dari cewek cewek yang tidak ia kenal. Vano tidak membaca pesan tersebut dan meng- scrool kebawah dan melihat pesan yang tidak iya ia kenal.

+62 813-6241-7000
Save, Ara cantik:)

Read

Vano tidak menyimpan no Ara karna menurutnya SANGAT tidak penting. Ia lalu mematikan handphone nya dan menelungkupkan kepalanya

"yahh....kenapa di read doang sih... Ngk seru ahh" kesal Ara yang berada dikelas.seluruh murid melihat Andara dengan heran

"HEH Andara kamu sedang ngapain?" tanya bu Ike

"ini buk gebetan saya kacangin saya buk kan saya sedih" ucap Ara dengan raut sedih.

"jadi dari tadi kamu main handphone tidak memperhatilan saya ya??" yang ditanya hanya cengengesan.

"sekarang kamu keluar dari kelas saya! Masih anak baru tapi sudah membuat masalah!" usir bu Ike.

Ara keluar dari kelasnya iya menuju ke kantin. Ketika menuju kekantin ada yang bergetar di saku rok nya. Ia melihat sapa yang menelfonnya dan langsung terkejud. Ara mengangkat telfon tersebut

"waktu kamu hanya 4 bulan. Jadi jangan main main!"

"hah? Kenapa waktunya dikurangin?" yang ditanya tidak menjawab dan langsung mematikan sambungan telefon tersebut. Ara sangat kesal dan terbebani. Ia menghentak hentakakan kakinya.

"susah banget kalau 4 bulan. Arghhh" kesal Ara dalam hati

"kenapa neng kok marah marah gitu?" tanya kang Ido.

"hah?  Ngk papa kang. Telur gulung nya deh 3 kang" ucap Ara yang langsung merubah raut wajahnya

"ashiapp" jawab kang Ido

Ara membuka WhatsApp dan membuka room chat nya dengan Vano

Ihhh kok di read doang SIHH.
disave kek.

Lo lagi jamkos ya?
Gue dikantin nih

Read

"buset dahh di read doang" ucap Ara sambil memakan telur gulungnya. Di pintu kantin ia melihat Vano dan ia melambai lambaikan tangan ke Vano

"VANOOOO SINIII" teriak Ara. Vano hanya melihat dan menuju ke meja Ara dan mengambil semua telur gulung yang tersisa.Vano langsung memutar badannya dan kembali kekelas. Ara yang melihat itu menganga dengan lebar.

"WHATT UCULLL? WOI VANOO TELUR GULUNG GUEEE" 

Vano menghiraukan ucapan Ara dan tersenyum miring

-----------------------------------------------------------

HALOO SUDAH LEBIH 3 BULAN TIDAK MELANJUTKAN CERITANYA.. HOOH

Alasannya itu sih simple
1. Ngk ada ide
2. Ngk ada mood
3. Ngk ada buka wattpad
4. Ngk ada yang baca:( Tapi ngk papa yang penting udah di publish dan menghilangkan kegabutan yang sungguh haqiqi ini:v

Byee see you next time

24 januari 2020










Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 24, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Story Of Vano LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang