"hizkia! control yourself!" seru hindia sambil menengahi mereka.
lah kok bisa gini? biar grass jelasin :)
jadi ketika hizkia ke toko kue milik ibunya awan untuk ambil pesanan neneknya, ia lihat ada geng bobroknya bayu. dia denger semua curhatnya bayu dan semua nasihat teman-temannya. dengan marah, ia pun langsung menelepon hindia untuk ketemu sama salman. dan akhirnya ada baku hantam, yey✨
"cERITA GOBLOK! JANGAN DIEM DOANG! MAU GUA TUSUK MULUT LO PAKE PIERCING GUA?!" paksa hizkia sambil menarik kerah baju salman.
"woi! diomongin baik-baik bisa kan? hindia berusaha menengahi mereka karena menarik perhatian satu cafe.
akhirnya salman menceritakan momen cabut bersama, tentang perkataan bayu di taman, kejadian tadi siang dan lain-lainnya, yang akhirnya menimbulkan dua reaksi.
"lo perlu gua baptis biar otak lo bisa buat mikir dan bersih?" tanya hizkia sarkas.
"maaf...gua udah gak tau lagi..." ucap salman penuh sesal.
"makanya kalo apa-apa, mikir dulu bego! logika aja, lo katanya suka sama bayu, cemburu pas ada mantannya dia, tapi lo sendiri pelukan sama sakha!? jangan bikin anak orang tersakiti dong! kalo suka, ya ngomong, jangan digantungin!" omel hizkia kayak emak ngomelin anaknya gara-gara hilangin tupperware.
salman pun diam mendengar ceramah hizkia, lalu hindia pun berkata.
"lo mau nembak bayu, salman? gua ada ide."
↻
kalo ditanya keadaan bayu, udah kayak zombie dia. ia masih kepikiran soal waktu itu. bilang saja ia bodoh, memang benar. bayu masih mikirin sesuatu yang seharusnya gak ia pikirkan.
ia seharusnya gak ke toilet waktu itu. ia seharusnya gak suka sama salman. ia tak seharusnya jatuh pada senyum dan perilakunya yang manis. ia seharusnya tak membuka pintu kamar mandi, seharusnya ia tidak mengenal yang namanya salman hakim.
ia seharusnya sadar, kalau dia hanya sebatas teman bang salman, atau tepatnya adik kelasnya. ia seharusnya sadar, mestinya ia mendengar perkataan gengnya, kalau ada bang sakha. seharusnya ia terus menghindari salman jika tahu akhirnya begini.
melihat temannya yang bengong terus, kamal pun mengajak bayu ke kantin untuk jajan dan ke musholla.
"bayu, ke kantin kuy, abis itu ke musholla." ajak kukon sambil menarik tangan teman sebangkunya.
"lo duluan aja, gua sholat dulu aja." jawab bayu sambil tersenyum paksa dan meninggalkan kukon.
akhirnya ia pun berjalan ke musholla dengan wajah yang kusut, dan cukup dilihat memprihatinkan.
"woe, muka lo kenapa deh?"
bayu familiar dengan suara itu, dan ternyata itu suara hindia.
"ngantuk gua bang,"
"ooo...eh besok lo bulu tangkis kan?" tanya hindia sambil berjalan bersama ke musholla.
"males gua sih bang...."
"ayolah! nanti gua traktir besok kalo lo ikut!"
"oke!"
tak tau saja, kalo hindia tersenyum penuh arti melihat reaksi bayu.
↻
"anjir rame bener kantin,"
itulah komentar bayu saat di kantin setelah selesai sholat. emang serame itu, udah kayak antrian sembako. ia pun berusaha masuk ke stand nasi goreng.
"bu!"
"bu nasi goreng nya satu!"
"bu!"
akhirnya setelah sekian lama, dapet juga nasi goreng, taPI GAK BAWA UANG :(
"yAH IBUU GIMANA?!"
"tadi udah dibayar kok,"
"hAH DIBAYAR SAMA SIAPA BU?"
sumpah, masa ada orang random yang bayarin bayu sih?!
"seingat saya yang bayarin tadi itu mas-mas yang makanya ketutupan poninya."
tanpa disebutkan namanya, udah tau kan siapa?
punten lur, iNI HATI BUKAN TELOR DADAR YANG BIASA DIBOLAK-BALIK ANJENG!, batin bayu sambil membawa makanannya.
↻
halo semua!
tinggal 1 chapter lagi dan end!
eh vOtE dong :( aku maksa nih! biar aku semangat, soalnya aku besok uh mtk wajib :(
liat ini deh...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
